Banten Triwulan-III/2017 Alami Inflasi 4,17 Persen

NERACA

Serang - Provinsi Banten pada triwulan-III/2017 mengalami inflasi 4,17 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan inflasi triwulan-II/2017 yang sebesar 4,60 persen (yoy).

"Menurunnya inflasi terjadi di dua kota perhitungan inflasi yaitu Kota Tangerang dan Kota Serang, sementara inflasi Kota Cilegon meningkat dibandingkan triwulan-II/2017," kata Pj Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Banten Achris Sarwani di Serang, sebagaimana dikutip Antara, kemarin.

Berdasarkan disagregasi, meredanya inflasi di triwulan-III/2017 didorong oleh menurunnya andil inflasi pada komponen "administered prices" dan "volatile food", kata Sarwani, seraya menambahkan andil tertinggi dimiliki oleh komponen core sebagai dampak dari meningkatnya pengeluaran masyarakat untuk pendidikan sejalan dengan tahun ajaran baru 2017/2018.

Pada bulan Oktober 2017, inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) telah berada dalam tren yang mereda paskamomentum tahun akademik baru di bulan September 2017. Adapun inflasi IHK bulan Oktober 2017 adalah sebesar 4,07 persen (yoy). Inflasi diperkirakan menurun pada akhir triwulan-IV/2017 dibandingkan triwulan-III/2017 seiring dengan meredanya tekanan inflasi pada komponen "volatile food".

Sarwani mengatakan kegiatan pengendalian inflasi Provinsi Banten periode triwulan-III/2017 menitikberatkan pada koordinasi kebijakan dan strategi pengendalian inflasi baik antar Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di Provinsi Banten maupun kabupaten/kota sebagai tindak lanjut arahan presiden dalam Rakornas TPID 2017.

Terkait dengan fungsi kelembagaan dan regulasi, Sarwani mengatakan, sudah dilakukan rapat koordinasi dengan TPID Provinsi dan tingkat kabupaten/kota secara berkala, rapat koordinasi level teknis untuk penyusunan/pemantauan program kerja TPID tingkat provinsi, dimana secara umum program kerja berjalan sesuai jadwal.

Selain itu, juga telah dilakukan upaya menambah ketersediaan bahan pangan, memotong rantai distribusi, meningkatkan kelancaran distribusi, mengupayakan keterjangkauan harga, peningkatan produksi/distribusi/konektivitas dan diseminasi informasi harga pangan kepada masyarakat.

Mengenai tingkat inflasi Provinsi Banten pada triwulan-I/2018, Bank Indonesia memperkirakan berada dikisaran 3,0 - 3,4 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan-IV/2017 yang berada di kisaran 3,6 - 4,0 persen (yoy).

Menurunnya risiko inflasi diperkirakan berasal dari faktor internal maupun eksternal, kata Sarwani dan menambahkan berdasarkan disagregasi, penurunan inflasi pada triwulan-I/2018 utamanya disumbang oleh komponen core dan administered prices, sementara komponen volatile food venderung mengalami peningkatan.

"Berbagai potensi risiko inflasi yang telah membaik, mengarahkan inflasi tahun 2018 menurun dibandingkan tahun 2017 yang diperkirakan berada di kisaran 4,1 persen (yoy)," kata Sarwani. Ant