Aturan Saham IPO Dongkrak Investor Baru

Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Tito Sulistio menilai bahwa kajian mengenai aturan untuk meningkatkan alokasi saham bagi investor ritel saat pelaksanaan penawaran umum perdana (initial public offering/ IPO) dapat mendorong penambahan jumlah investor baru. Menurutnya, dengan hadirnya peraturan tersebut dapat memberikan kesempatan kepada investor ritel untuk memiliki saham perusahaan saat IPO dan menikmati hasilnya.”Kadang-kadang 'allotment' untuk ritel kecil sekali, maka itu OJK akan buat aturan, namanya 'automatic bookbuilding', diharapkan juga dapat meningkatkan jumlah investor ritel," ujarnya di Jakarta, kemarin.

Dirinya menjelaskan, automatic bookbuilding merupakan mekanisme alokasi saham IPO untuk ritel sekitar 5-10%. Namun, apabila permintaan investor ritel tinggi, penjamin pelaksana emisi (underwriter) harus menyiapkan alokasi hingga 30%. Kendati demikian, menurut Tito Sulistio, terdapat risiko terkait peraturan tersebut. Biasanya, investor ritel suka menjual saham IPO saat perdagangan hari pertama karena biasanya investor ritel memiliki orientasi investasi jangka pendek.

Namun, investor institusi yang belum mendapatkan kesempatan memiliki saham IPO, nantinya bisa masuk di pasar sekunder saat ritel menjual kepemilikannya. Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Hoesen mengatakan rencana pengaturan penjatahan saham IPO akan menjadi program OJK pada tahun 2018.

Dia menambahkan, pengaturan penjatahan itu dimaksudkan untuk mendorong peningkatan kesempatan bagi investor ritel mendapatkan saham pada pasar primer. Sebab semakin besar kepemilikan investor ritel akan baik bagi pasar.

BERITA TERKAIT

Laba Bersih BFI Finance Menyusut 28,9%

Di kuartal pertama 2024, PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) mencatatkan laba bersih Rp361,46 miliar atau turun 28,9% dibanding priode…

MPX Logistics Bagi Dividen Final Rp3 Miliar

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT MPX Logistics International Tbk. (MPXL) memutuskan pembagian dividen final Rp3 miliar dan perombakan…

Hartadinata Targetkan Pendapatan Naik 48%

Tahun ini, PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 48% Rp18,9 triliun dan laba bersih tumbuh 39,34% menjadi…

BERITA LAINNYA DI

Laba Bersih BFI Finance Menyusut 28,9%

Di kuartal pertama 2024, PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) mencatatkan laba bersih Rp361,46 miliar atau turun 28,9% dibanding priode…

MPX Logistics Bagi Dividen Final Rp3 Miliar

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT MPX Logistics International Tbk. (MPXL) memutuskan pembagian dividen final Rp3 miliar dan perombakan…

Hartadinata Targetkan Pendapatan Naik 48%

Tahun ini, PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 48% Rp18,9 triliun dan laba bersih tumbuh 39,34% menjadi…