Selamatkan Kinerja Keuangan - Lagi, Rig Tender Jual Rugi Dua Kapal Tugboat

NERACA

Jakarta – Dalam rangka menekan efisiensi, PT Rigs Tender Tbk (RIGS) melalui entitas usahanya, PT Batuah Abadi Lines menjual dua buah kapal penarik miliknya (tugboat) senilai total Rp15,95 miliar. Aksi ini dilakukan demi memperingan beban keuangan perusahaan. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, Kamis (23/11).

Perseroan menjual rugi dua tugboat tersebut masing-masing dengan nilai penjualan US$ 600 ribu dan US$ 580 ribu. Sekretaris Perusahaan Rigs Tender, Yunni Prabandari mengatakan, kedua kapal itu adalah IBTZ1 yang dijual ke PT Pelayaran Ekanuri Indra Perkasa dan IBTZ2 yang dijual ke PT GHS Maritim Indonesia.”Masing-masing penjualan kapal tersebut jika di rupiahkan setara dengan Rp8,1 miliar dan Rp7,85 miliar,”ungkapnya.

Lebih lanjut dirinya menambahkan, pelunasan dan penjualan untuk kedua transaksi ini telah dilangsungkan pada 21 November 2017 oleh masing-masing pembeli. Menurutnya, dengan dijualnya 2 unit kapal ini terdapat kerugian US$ 1,06 juta. Dimana perinciannya, rugi US$ 614.768 dari transaksi kapal IBTZ1 dan US$ 447.966 dari kapal IBTZ2. Sebelumnya, perseroan juga menjual aset berupa empat kapalnya pada 24 Agustus dan 28 Agustus 2017 lalu.

Perjanjian penjualan kapal BSC Star, Batur, Bromo, dan Klabat kepada PT SUmatra Jawa Lines diteken pada 24 Agustus 2017, sementara pelunasan transaksi tersebut dilaksanakan oleh pihak pembeli pada 28 Agustus 2017. Perusahaan meraih US$ 379.669 dari penjualan empat kapal tersebut. Sayang, RIGS juga harus menanggung kerugian sebesar US$ 165.330,64 dari penjualan aset tersebut. Namun penjualan kapal ini memberikan dampak yang positif terhadap kegiatan operasional dan kondisi keuangan perusahaan karena dapat mengurangi beban keuangan perusahaan ke depan.

Tercatat pada semester pertama 2017, RIGS mencatat penurunan pendapatan sebesar 0,81% year-on-year (yoy) menjadi US$ 4,23 juta. Namun, perusahaan berhasil menekan laba sebesar 31,91% yoy menjadi US$ 2,86 juta pada paruh pertama tahun ini. Sementara hingga akhir tahun, perseroan memperkirakan pendapatan bakal turun menjadi US$ 21,35 juta. Angka ini turun 28% dibanding dengan pendapatan 2016 yang mencapai US$30 juta.

Direktur Rig Tender Mukhnizam Bin Mahmud pernah mengatakan, pendapatan turun karena pelanggan perusahaan ini mengurangi produksi dan menunda pengembangan. Alhasil, ini berdampak langsung terhadap permintaan pelayanan Rig. Saat ini, pendapatan Rig Tender paling banyak dari sejumlah perusahaan seperti PT Maritim Barito Perkasa, PT Arutmin Indonesia, PT Adaro Indonesia, Pertamina Hulu Energi ONWJ Ltd., dan lain-lain dengan kontribusi terhadap pendapatan di bawah 10%. Sebagian besar pendapatan itu ditopang oleh segmen batubara, kemudian lepas pantai.

Kemudian pada akhir 2017, aset Rig Tenders diperkirakan mencapai US$101 juta atau turun dibandingkan dengan US$119 juta pada 2016. Penurunan disebabkan karena penurunan aset lancar dan tidak lancar. Penurunan aset lancar  disebabkan oleh penurunan piutang usaha karena adanya penurunan penerimaan dari pelanggan.

 

BERITA TERKAIT

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…