PP Presisi Patok IPO Rp 430 Per Saham

NERACA

Jakarta - PT PP Presisi, anak usaha dari PT PP (Persero) Tbk yang merupakan perusahaan konstruksi spesialis berbasis peralatan berat menetapkan harga penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) sebesar Rp 430 per saham. Maka dengan begitu, dana yang akan diraup perseroan akan mencapai Rp 1,01 triliun.

Perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengungkapkan, dalam aksi korporasinya bakal melepas 2,35 miliar lembar saham atau sekitar 23% sahamnya ke publik. Presiden Direktur PP Presisi, Iswanto Amperawan mengungkapkan bahwa dana hasil IPO nantinya sekitar 70% akan digunakan untuk belanja modal khususnya penambahan peralatan dan pembelian lahan untuk workshop dan lahan quarry batu. Lalu, sisanya sekitar 30% akan digunakan untuk menyelesaikan proyek-proyek infrastruktur.”Perseroan berupaya untuk dapat menciptakan nilai tambah yang berkelanjutan dengan meningkatkan kualitas operasi bisnis yang berbasis nilai tambah, inovasi secara kontinu. Selain itu, perseroan juga ingin menciptakan tata kelola perusahaan yang lebih baik lagi,"ujarnya. 

Untuk aksi korporasi ini, perseroan telah menunjuk Bahana Sekuritas, CIMB Sekuritas Indonesia, Danareksa Sekuritas, serta Mandiri Sekuritas akan berperan sebagai penjamin pelaksana emisi. Adapun masa penawaran akan dilakukan pada 20-21 November 2017 dan diharapkan sahamnya dapat segera melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 24 November 2017.

Berdiri sejak tahun 2004, PP Presisi mengawali langkahnya di dunia konstruksi Indonesia dengan bisnis penyewaan alat berat. Seiring dengan transformasi usaha Perseroan yang dimulai pada tahun 2014, saat ini portofolio bisnis PP Presisi telah berkembang menjadi 5 (lima) lini yaitu pekerjaan sipil, form work (bekisting), pondasi (bored pile), ready mix, dan penyewaan alat berat.

Selain itu, PP Presisi juga memiliki satu entitas anak yaitu PT Lancarjaya Mandiri Abadi (“LMA”) yang bergerak khususnya di pekerjaan sipil.”Dengan model bisnis kontraktor spesialis yang berbasis peralatan berat, Perseroan berusaha untuk memperkuat positioning di dalam pasar konstruksi nasional,” ujar Iswanto.

Untuk mengejar pertumbuhan usaha yang berkelanjutan, perseroan beserta entitas anak juga secara kontinyu berinvestasi dalam pengembangan armada peralatan berat. Per tanggal 31 Juli 2017, total armada peralatan berat perseroan telah mencapai 1.594 unit yang terdiri dari mobile fleet sebanyak 1.461 unit dan non-mobile (fixed) fleet sebanyak 133 unit. Sebagai perbandingan, total armada peralatan berat yang dimiliki oleh perseroan pada tahun 2014 adalah sebesar 256 unit, yang terdiri dari mobile fleet dan fixed fleet masing-masing sebesar 148 unit dan 108 unit.”Platform bisnis yang solid yang didukung oleh skala armada yang besar dan tumbuh dengan signifikan ini memungkinkan terciptanya opportunity yang sangat besar bagi PP Presisi untuk berkontribusi lebih banyak lagi dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia pada umumnya serta menawarkan layanan jasa konstruksi yang terintegrasi bagi calon konsumen pada khususnya,” lanjut Iswanto Amperawan.

Selama 7 bulan tahun 2017, PP Presisi beserta entitas anak telah berhasil mengantongi kontrak baru sebesar Rp2,5 triliun. Dengan demikian, total order book yang dimiliki oleh perseroan per 31 Juli 2017 mencapai Rp7,4 triliun.

BERITA TERKAIT

Manfaatkan Google Classroom - Agar Hasil Belajar Online Lebih Maksimal

Dunia pendidikan kini banyak memanfaatkan Google Classroom. Aplikasi yang berfungsi untuk membagikan tugas kepada siswa, memulai diskusi dengan siswa, dan…

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Manfaatkan Google Classroom - Agar Hasil Belajar Online Lebih Maksimal

Dunia pendidikan kini banyak memanfaatkan Google Classroom. Aplikasi yang berfungsi untuk membagikan tugas kepada siswa, memulai diskusi dengan siswa, dan…

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…