Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengatakan bahwa seluruh Indonesia akan terjangkau dan terkoneksi dengan internet berkecepatan tinggi sebelum tahun 2024. "Saat ini Indonesia sedang membangun Satelit Palapa Ring yang ditargetkan pada akhir tahun 2018 atau awal tahun 2019 sudah siap diorbitkan," katanya.

Dia memperkirakan pada tahun 2022 Satelit Palapa Ring sudah berada di ruang angkasa.  "Ini satelit internet berkecepatan tinggi, bukan satelit komunikasi," katanya.

Pada saat Satelit Palapa Ring sudah mengorbit di ruang angkasa, Rudiantara memastikan seluruh wilayah Indonesia akan terakses internet berkecapatan tinggi.  "Saya pastikan sebelum tahun 2024 seluruh wilayah Indonesia sudah terkoneksi internet berkecepatan tinggi," ujarnya, menegaskan.

Sementara Satelit Palapa Ring saat ini masih sedang dibangun, Rudiantara menyatakan tidak akan menunggu sampai mengorbit di ruang angkasa untuk mulai menata jaringan internet berkecepatan tinggi di seluruh wilayah Indonesia.

Menurut dia, mulai sekarang kementerian yang dipipimpinnya telah menyiapkan infrastuktur internet berkecepatan tinggi di wilayah 3T, yaitu daerah tertinggal, terdepan dan terluar Indonesia.  "Kita sewa dulu satelitnya agar terkoneksi pada infrastruktur internet berkecepatan tinggi yang saat ini telah mulai dibangun di wilayah 3T. Nanti kalau akan kita pindahkan kalau Satelit Palapa Ring sudah mengorbit," katanya.

Dia menyatakan pembangunan infrastruktur internet berkecepatan tinggi saat ini lebih diprioritaskan di sekolah-sekolah.

Menurut dia, dari sekitar 324 ribu sekolah termasuk madrasah di Indonesia saat ini, hampir 100 ribu di antaranya telah terkoneksi internet dengan kapasitas cukup.  "Semuanya nanti harus dapat mengakses internet berkecepatan tinggi untuk proses belajar mengajar," katanya.

Selanjutnya, dia menambahkan, secara bertahap sebelum tahun 2024 akan membangun infrastuktur internet berkecepatan tinggi di sekitar 10 ribu puskesmas, selain juga polsek, polres, koramil, kodim, desa dan kelurahan yang berjumlah sekitar 75 ribu di seluruh Indonesia. "Tetap yang kami prioritaskan terlebih dahulu untuk mendapatkan akses internet berkecepatan tinggi saat ini adalah sekolah-sekolah di seluruh wilayah Indonesia," ucapnya.

Seperti diketahui, Dalam penelitian yang dilakukan oleh perusahan content delivery Akamai untuk kuartal III 2016 lalu, kecepatan koneksi internet di Indonesia terus menunjukkan tanda-tanda perbaikan. Indonesia mampu bersaing dalam hal kecepatan internet puncak rata-rata atau average peak connection speed.

Dengan kecepatan puncak rata-rata mencapai 99,3 Mbps, Indonesia menempati posisi keempat dunia. Ya ranking empat, hanya kalah dari Singapura, Hong Kong dan Korea Selatan seperti telihat dalam bagan di bawah ini.

Dari kuartal sebelumnya, kecepatan internet puncak rata-rata Indonesia naik 8,1% dan 220% dibanding tahun sebelumnya. "Indonesia memiliki peningkatan terbesar," demikian pernyataan singkat dari Akamai.

Memang pencapaian itu cukup baik walaupun jangan terlalu senang dulu. Karena kecepatan internet rata-rata yang berarti lebih banyak dialami dalam keseharian user tetap berada di posisi bawah.

Dalam laporan Akamai, Indonesia berada di posisi ke 71 secara global dengan kecepatan koneksi rata rata atau average connection speed 6,4 Mbps. Tapi memang ada peningkatan pesat sebesar 9,1% dari kuartal sebelumnya dan 115% dari tahun lalu.

Belakangan, posisi Indonesia memang semakin membaik dalam kategori ini. Peningkatan semacam ini sudah pernah ditorehkan oleh Indonesia di periode sebelumnya. "Indonesia, dengan peningkatan 115%, lagi-lagi menjadi satu-satunya negara dengan lonjakan lebih dari dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya," sebut Akamai.

Dalam laporan ini, negara yang memiliki kecepatan internet rata-rata tertinggi adalah Korea Selatan dengan 26,3 Mbps. Negeri Ginseng ini memang langganan soal koneksi internet tercepat.