Walikota Sukabumi ; Petani Juga Bisa Pinjam Modal

Ada 28 Hektare Sawah Milik Pemkot Sukabumi Menjadi LP2B

NERACA

Sukabumi – Walikota Sukabumi M. Muraz menghimbau agar para petani diwilayahnya bisa memanfaatkan pinjaman modal di Bank Pasar ataupun di BMT. Karena, bukan hanya pelaku usaha saja yang bisa mendapatkan meminjam uang dari BMT dan bank milik pemkot sukabumi tersebut.

"Bukan pelaku usaha saja, petani juga boleh pinjam ke BMT dan Bank Pasar (Bank Perkreditan Rakyat-BPR )," ujar muraz usai membuka launching Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) dan gerakan tanam padi serentak di Kampung Cicadas Girang RT01/03 Kelurahan Jaya Mekar Kecamatan Baros Kota Sukabumi, Selasa (14/11).

Bantuan permodalan itu lanjut Muraz, sudah dialokasikan sejak diirinya menjabat sekda, namun saat itu tingkat pengembalian dari masyarakat tergolong kurang bagus. tapi, saat ini bisa dikatakan cukup bagus. Apalagi, lanjut Muraz, si peminjam tidak dikenakan bunga atau bunganya 0%, karena bunga tersebut pemda yang menanggung.

"Program bantuan permodalan ini semenjak saya menjabat sekda sudah ada, cuman respon pengembalianya kurang bagus. Berbeda dengan sekarang yang bisa dibilang sangat bagus," aku Muraz.

Petani nantinya, tinggal mengajukan sesuai persyaratan dan sesuaikan dengan kebutuhan, berapa dana yang akan dipinjam. Apalagi kata Muraz, petani pinjam tidak akan lama, sebab dalam waktu tiga bulan sekali mereka sudah panen."Sayang kalau kalau anggaran tersebut tidka dimanfaatkan," beber Muraz.

Kemudian berkaitan launching dengan LP2B, Muraz menjelaskan, bahwa Pemkot Sukabumi telah menetapkan sekitar 28 hektare lahan sawah milik pemda menjadi LP2B. Selain itu, ada sekitar 13 hekatre sawah milik masyarakat telah mengajukan kesediaan untuk ditetapkan menjadi LP2B.

"Pemkot juga sudah mengeluarkan Perda nomor 1 tahun 2016 tentang perlindungan LP2B. Perda tersebut juga salah satu upaya untuk melindungai lahan pertanian yang merupakan sumber penghidupan bagi petani, dan untuk menyediakan pangan bagi masyarakat kota sukabumi," jelas Muraz.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Sukabumi Kardina Karsoedi mengatakan, tujuan adanya sosialisasai LP2B dan gerakan tanam padi serentak bertujuan sebagai sarana sosialisasai kepada masyarakat umum mengenai pelaksanaan program perlindungan LP2B di Kota Sukabumi, serta menyebarluaskan informasi perihal pelaksanaan program-program bagi peningkatan kesejahteraan petani.

"Selain itu juga sebagai upaya peningkatan sinergitasdalam kerjasama pembangunan pertanian di Kota Sukabumi dengan pihak swasta dan BUMN," pungkasnya.

Kardina juga mengatakan, tantangan pertanian di kota Sukabumi bukan hanya semakin menyusutnya lahan sawah, tapi juga semakin langkanya penerus petani . Untuk itu, dia meluncurkan program pertanian khusus untuk generasi muda.

“Mereka diajak berlatih sayuran baik modern maupun konvensional enam kali dalam setahun. Juga mengimbau guru baik jenjang Paud, SD, SMP untuk mengajak anak didiknya mengenal sawah, pertanian dan beternak. Mereka dibiasakan sejak dini mengenal pertanian,” katanya.

Kemudian diungkapkan, dari sebanyak 4.340 petani di Kota Sukabumi, sebagian besar sebagai penggarap atau sewa. Sedangkan petani yang memiliki lahan sendiri hanya sekitar 10%."Dari jumlah 10% tersebut, sebagian besar warga luar Kota Sukabumi," pungkasnya, Arya