Jika Kondisi Pasar Membaik - PTPN IV Rencanakan Go Public di 2018

NERACA

Jakarta – Sempat tertunda rencana go public PT Perkebunan Nusantara III (Persero), kali ini Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor perkebunan kembali menyampaikan rencana tersebut dan mengklaim saat ini tengah mempersiapkan untuk melakukan penawaran saham perdana (IPO) entitas usaha, yakni PT Perkebunan Nusantara IV pada 2018. “Kita sedang mempersiapkan PTPN IV untuk IPO di 2018," kata Direktur Utama PTPN III, Dasuki Amsir di Jakarta, Selasa (14/11).

Menurut dia, saat ini, PTPN III tengah menganalisa kondisi pasar untuk mewujudkan aksi korporasi tersebut. Oleh sebab itu, jika kondisi pasar baik pada 2018, maka IPO dapat direalisasikan, namun tidak terlepas dari situasi politik. Untuk porsi pelepasan sahamnya, dirinya belum dapat menjelaskan hal tersebut karena tergantung dari keputusan pemegang saham.

Pada 2018, holding BUMN sektor perkebunan tersebut mencanangkan anggaran belanja modal sebesar Rp15 triliun. Adapun alokasi dananya akan digunakan untuk investasi, penanaman kembali (replanting), serta modal kerja. Nantinya, kebutuhan belanja modal ini akan dipenuhi dari kas internal dan pinjaman perbankan.

Tercatat sepanjang tahun ini, PTPN III memproyeksikan laba bersih dapat mencapai sekitar Rp1,1-1,2 triliun atau lebih tinggi dari RKAP 2017 sebesar Rp658 miliar. Sampai dengan Oktober 2017, laba bersih tercatat sekitar Rp921,988 miliar. Raihan ini ditopang oleh kenaikan penjualan menjadi sebesar Rp28,2 triliun atau tumbuh 4,89% dibanding periode yang sama pada 2016 sebesar Rp26,9 triliun.

Sebagai informasi, perhelatan initial public offering (IPO) anak usaha BUMN tahun ini dinilai kurang optimal. Pasalnya dari sekian 10 target anak usaha BUMN yang direncanakan IPO, baru 4 yang dinyatakan siap. Bahkan sejumlah anak usaha BUMN terpaksa menurunkan target penjualan saham perdana. PT PP Presisi, misalnya, memangkas target porsi IPO dari sebelumnya 35% menjadi 23% saham. Anak usaha PT PP Tbk (PTPP) ini juga menetapkan harga pelaksanaan IPO di level bawah rentang harga, yakni Rp 430 per saham, dari kisaran harga penawaran Rp 430 hingga Rp 550 per saham.

Hal yang sama juga di Wika Gedung yang menetapkan harga IPO di rentang bawah, Rp 290 per saham. Pada masa penjajakan, anak usaha Wijaya Karya (WIKA) ini menawarkan harga IPO di kisaran Rp 290–Rp 456 per saham. Menurut Kepala Riset OSO Sekuritas, Riska Afriani, perubahan porsi saham IPO mengindikasikan kemungkinan target dana tak tercapai maksimal. "Apalagi ambil rangeharga bawah. Artinya penawaran saat book building tidak agresif," ujarnya.

Dia menyatakan, investor membeli saham IPO tak semata-mata memperhatikan kinerja emiten pada saat proses penawaran saham perdana. Potensi kenaikan harga di hari pertama serta prospek ke depan juga menjadi perhatian. Sementara analis Binaartha Parama Sekuritas, Reza Priyambada menilai, perubahan porsi saham IPO adalah bagian dari strategi manajemen emiten agar penyerapan saham perdana optimal. "Bisa saja mereka khawatir tak terserap semuanya. Jadi tahap awal hanya mengeluarkan sebagian, sambil menunggu momentum bagus untuk bisa lepas di harga lebih tinggi," imbuh Reza.

BERITA TERKAIT

Manfaatkan Google Classroom - Agar Hasil Belajar Online Lebih Maksimal

Dunia pendidikan kini banyak memanfaatkan Google Classroom. Aplikasi yang berfungsi untuk membagikan tugas kepada siswa, memulai diskusi dengan siswa, dan…

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Manfaatkan Google Classroom - Agar Hasil Belajar Online Lebih Maksimal

Dunia pendidikan kini banyak memanfaatkan Google Classroom. Aplikasi yang berfungsi untuk membagikan tugas kepada siswa, memulai diskusi dengan siswa, dan…

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…