Geliat Daerah Kembangkan Destinasi Wisata

Duta Besar Prancis untuk Indonesia Jean Charles Berthonnet mengaku kagum dengan keindahan danau vulkanik, Danau Toba, yang berada di Sumatera Utara. "Akhir Agustus lalu, saya dan dua anak saya menghabiskan liburan di Danau Toba. Saya kagum dengan keindahan alam dan masyarakatnya yang penuh dengan toleransi," ujar Berthonnet dalam acara penyerahan buku karya Hasiholan Siahaan XIV yang berjudul Danau Toba dan Mangongkal Holi Untold Story.

Duta besar mengatakan dirinya melihat potensi besar pariwisata Danau Toba. Selain itu, ia juga melihat pemberdayaan masyarakat yang berjalan baik. "Saya yakin semua itu tercermin dalam buku ini," katanya.

Apalagi dengan adanya bandara baru yakni Bandara Silangit, yang mempermudah wisawatan yang berkunjung ke Danau Toba. "Dengan adanya Danau Toba, maka tujuan wisata, wisatawan Prancis tidak hanya Bali saja. Ada pilihan lain," katanya.

Dia menjelaskan jumlah wisatawan asal erancis ke Indonesia cukup banyak, mencapai 250.000 jiwa. Namun hingga saat ini, tak ada penerbangan langsung dari Paris ke Jakarta. "Kami punya keinginan besar, untuk meningkatkan kunjungan wisatawan asal Indonesia ke Prancis," jelas dia.

Sementara itu, Staf Ahli Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Bidang Pemberdayaan, Conrad Hendarto mengatakan dengan adanya buku tersebut dapat menjadi promosi bagi desa wisata yang ada di Indonesia. "Dengan adanya buku ini, dapat menjadi promosi bagi desa wisata yang ada di Tanah Air, " kata Conrad.

Melalui buku tersebut diharapkan dapat mengenalkan seni dan budaya serta keindahan Danau Toba secara Internasional, sehingga kunjungan wisatawan domestik dan mancangera ke Indonesia terus meningkat.

Dalam kesempatan itu, Hasiholan memberikan sejumlah buku ke Kedutaan Besar Perancis. Kerja sama tersebut merupakan wujud nyata dukungan Pemerintah Prancis melalui Kedutaan Prancis di Indonesia dalam ikut serta melestarikan salah satu adat istiadat masyarakat Batak Toba, Sumatera Utara.

Geliat daerah kembangkan destinasi wisata tak hanya di Danau Toba. Di NTT, misalnya. Kepala Bidang Promosi Wisata Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Nusa Tenggara Timur Eden Klakik, mengatakan Pulau Sumba menjadi incaran para produser film tanah air maupun mancanegara menjadi lokasi pembuatan film. "Pesona alam Pulau Sumba dengan padang sabana yang cantik didukung kekayaan budaya dan megalitiknya membuat banyak produser film menyasarnya sebagai lokasi pembuatan film," kata Eden Klakik.

Eden menyebut, pembuatan sejumlah film produksi dalam negeri yang berlokasi di Pulau Sumba seperti film Pendekar Tongkat Emas dan Susah Sinyal. Selain itu, lanjutnya, pihaknya juga telah mendapat pemberitahuan dari produser film dari Inggris untuk pembuatan film yang berlokasi di Pulau Sumba dalam waktu dekat. "Sekitar dua minggu lalu kami sudah mendapat informasi bahwa ada sekitar 63 aktor yang akan dibawa produser film dari Inggris untuk pembuatan film di Sumba," katanya.

Ia menjelaskan, pihak produser film dari Inggris menyampaikan bahwa pembuatan film bertema "koboi" itu akan menggunakan kuda sundelwood sebagai icon Pulau Sumba yang terkenal sebagai lumbung ternaknya Provinsi NTT itu.

Menurut Eden, Pulau Sumba memiliki berbagai potensi yang menarik seperti kekayaan alam, bahari, ternak, dan megalitik sehingga arus wisatawan domestik maupun mancanegara mulai tertarik untuk datang ke daerah itu baik untuk tujuan berwisata maupun untuk tujuan bisnis seperti pembuatan film.

Berbagai potensi itulah, katanya, yang menjadi unggulan untuk dipromosikan pemerintah ke berbagai daerah dan belahan dunia untuk menarik minat kunjungan wisatawan. "Contohnya potensi megalitik itu hanya ada dua tempat di dunia yakni di Spanyol dan di Sumba sehingga memiliki nilai jual tinggi yang kami promosikan sebagai salah satu objek pariwisata unggulan," katanya.

Menurutnya, arus wisatawan ke Pulau Sumba terus meningkat dari waktu ke waktu yang didukung dengan pergelaran sejumlah event pariwisata yang telah menjadi branding seperti parade ribuan kuda sandelwood dan festival tenun ikat yang akan digelar secara berkelanjutan.

Ia mengatakan, sementara itu wisatawan yang berkunjung ke daerah itu mengungkapkan keinginan mereka untuk tinggal di "home stay" dengan alasan tidak hanya menikmati objek wisata semata melainkan ingin memperlajari budaya masyarakat setempat. "Jadi potensi kearifan lokal itu sendiri telah menyimpan daya tarik bagi wisatawan, tinggal bagaimana potensi-potensi itu dipromosikan secara gencar untuk menarik minat wisatawan," katanya.

Sedangkan Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit mengharapkan Hari Pers Nasional (HPN) 2018 yang akan diadakan di provinsi itu menjadi ajang untuk mempromosikan wisata daerah tersebut. "Kita sangat berharap Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan biro humas seluruh Indonesia akan datang ke Sumbar pada HPN yang akan diadakan Februari 2018," katanya.

"Untuk itu, kegiatan HPN 2018 sangat ditunggu Sumbar, karena akan berkumpul seluruh jurnalis dan wartawan dari berbagai daerah. Hal ini diharapkan menjadi tempat promosi, diekspos dan mendapatkan investor untuk membangun pariwisata Sumbar," ujarnya.

Sumbar bukan daerah tambang batu bara atau emas, tapi dikaruniai dengan alam dan pemandangan yang indah. Acara HPN akan dibagi ke pelbagai daerah di Sumbar untuk memperlihatkan pada dunia potensi alam tersebut.

Sebelumnya, acara selalu dipusatkan di Padang dan Bukittinggi, Padahal Sumbar memiliki kabupaten dan kota yang lain yang seharusnya juga bisa dijadikan lokasi acara nasional. "Kami akan terus berbenah untuk memperbaiki pariwisata, agar semakin layak dikunjungi dan wisatawan tergerak mendatangi Sumbar," lanjutnya.

 

Target Garuda

 

Di sisi lain, maskapai penerbangan Garuda Indonesia (Persero) menargetkan kenaikan 19 persen penumpang Australia yang datang ke Indonesia dalam periode kerja sama keempat dengan Tourism Australia November 2017-Juni 2018. "Kita ingin mempertahankan pertumbuhan jumlah penumpang yang sudah terealisasi lewat kerja sama ini, sekarang dari Australia ke Indonesia itu 17 persen, tahun depan kita harapkan naik 18-19 persen," kata Direktur Pemasaran dan Teknologi Informasi Garuda Indonesia Nina Sulistyowati.

Pada periode kerja sama tahun lalu, dia menyebutkan, pihaknya sudah mengangkut hingga 521.142 penumpang pada periode September 2016 hingga Juni 2017.

Ditambah, lanjut dia, saat ini Garuda memanfaatkan Rute Kangguru, yaitu London-Jakarta-Melbourne untuk menarik sekitar 20-15 persen penumpang di mana terdapat satu juta penumpang per tahunnya yang melintasi rute tersebut. "Tapi, kita tetap mengutamakan 'in bound' (penumpang ke Indonesia) yang lebih banyak, kita manfaatkan Bali karena 80 persen wisatawan di pulau tersebut berasal dari Australia," ujarya.

Dalam kesempatan sama, Regional General Manager South and South East Asia Tourism Australia Brent Anderson menyebutkan dengan adanya kerja sama tersebut, sektor pariwisata Australia meningkat sebesar 16 persen setelah sebelumnya selalu meraih dikit ganda (double digit). "Kami menargetkan pertumbuhan sampai 16 persen hingga pada Juni mendatang, selain dari Indonesia kita juga mendatangkan penumpang dari India, ini situasi yang sehat bagi kami," katanya.

Nilai yang didapat dari kerja sama tersebut, Brent menyebutkan hingga mencapai 1,2 miliar dolar AS. "Saya punya tugas untuk mengisi Pesawat dengan orang-orang Indonesia, namun saat ini masih banyak orang Australia yang ke Indonesia dan itu bukan hanya Bali. Itu jadi pekejaan rumah kami bagaimana mendatangkan turis Indonesia lebih banyak," katanya.

Dia mengatakan pertumbuhan tiap bulannya juga terpantau baik di antara kedua negara dan Asia Tenggara adalah pasar di mana banyak dikunjungi oleh wisatawan Australia.

BERITA TERKAIT

Jurus Jitu Selamatkan UMKM

Jurus Jitu Selamatkan UMKM  Pelaku UMKM sebenarnya tidak membutuhkan subsidi bunga. Yang sangat mendesak diperlukan adalah penguatan modal untuk memulai…

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020 Dalam konteks masih terjadinya penularan dengan grafik yang masih naik, sejumlah pihak meminta pemerintah…

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah Strategi intervensi berbasis lokal, strategi intervensi untuk pembatasan berskala lokal ini penting sekali untuk dilakukan, baik…

BERITA LAINNYA DI

Jurus Jitu Selamatkan UMKM

Jurus Jitu Selamatkan UMKM  Pelaku UMKM sebenarnya tidak membutuhkan subsidi bunga. Yang sangat mendesak diperlukan adalah penguatan modal untuk memulai…

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020 Dalam konteks masih terjadinya penularan dengan grafik yang masih naik, sejumlah pihak meminta pemerintah…

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah Strategi intervensi berbasis lokal, strategi intervensi untuk pembatasan berskala lokal ini penting sekali untuk dilakukan, baik…