NERACA

Jakarta – Sukses mencatatkan saham perdananya di pasar modal, PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia Tbk (GMFI) juga membidik investor strategis. Targetnya, pelepasan saham kepada investor strategis bisa mencapai tahap financial closing pada kuartal I-2018. Proses penawaran kepada calon investor strategis oleh GMFI masih berlangsung. Sesuai target, GMFI berharap bisa melepas 20% saham kepada investor strategis.

VP Corporate Secretary GMFI, Arif Faisal belum bersedia merinci jumlah calon investor strategis dan profil investor yang telah menunjukkan ketertarikan dengan GMFI. Dijelaskannya, calon investor strategis nantinya kemungkinan adalah perusahaan yang sama-sama bergerak dalam bisnis maintenance, repair, and overhaul (MRO). "Kemungkinan memang MRO Global dan beberapa perusahaan lainnya,"ujarnya di Jakarta, kemarin.

Menurutnya, perusahaan yang menjadi mitra nantinya diharapkan dapat me-leverage brand GMFI di kancah dunia. Selain itu, GMFI juga berharap mitra strategis dapat mempercepat development capability perusahaan, serta menambah jaringan. Mitra nantinya juga diharapkan bisa diajak sharing knowledge dan teknologi. "Nanti akan kami sampaikan statement resmi ketika memang sudah ada legal aspect. Proses masih berjalan dan kami harapkan terealisasi sesuai target," imbuh Arif.

Sebelumnya, pada 10 Oktober 2017, GMFI resmi melantai di Bursa Efek Indoneisa (BEI). Sebesar 10% saham dilepas kepada publik di harga Rp 400 per saham. GMFI berhasil mengantongi dana Rp 1,2 triliun. Di kuartal tiga 2017, GMFI berhasil membukukan pendapatan senilai US$ 310.5 juta. Angka ini melampaui target pendapatan kuartal ketiga 2017 US$ 304.4 juta atau sebesar 102% dari proyeksi awal. Pencapaian pendapatan ini pun mengalami pertumbuhan sebesar 15% dibandingkan dengan kuartal ketiga tahun 2016 lalu.

Direktur Utama GMF, Iwan Joeniarto menyampaikan apresiasinya atas kinerja positif GMF. Ditambah, setelah 15 tahun memisahkan diri dari induk usahanya Garuda Indonesia, GMF terhitung mencatatkan keuntungan yang cukup signifikan dari tahun ke tahun.”Dengan pencapaian kinerja yang positif serta didukung oleh operational excellence, kami yakin GMF memiliki fundamental yang cukup kuat untuk berkancah di pasar modal. Menjadi perusahaan terbuka merupakan langkah awal kami untuk berkembang lebih pesat lagi," kata Iwan.

Menurutnya, dengan pencapaian positif ini menjadi optimisme bagi perseroan bahwa saham GMF akan diminati para investor dan dapat meningkatkan value korporasi kedepannya. GMF, lanjutnya, terus meningkatkan pendapatan dari pelanggan pelanggan sehingga rasio pendapatan dari non Garuda Indonesia Group lebih besar dalam kurun waktu 3 tahun mendatang. Asal tahu saja, selain pertumbuhan pendapatan yang melesat dari target, juga perolehan laba bersih  yang sesuai target 2017 sebesar US$ 38.1 juta atau meningkat 8,9% dari kuartal ketiga tahun 2016 sebesar US$ 35 juta. Persentase pendapatan kuartal ketiga adalah sebesar 73.2% dari target keseluruhan pada akhir tahun 2017 sebesar US$ 424 juta.