AXA Umumkan Penggabungan Dua Entitas Usaha

 

 

NERACA

 

Jakarta - Dua entitas perusahaan asuransi global berbasis di Prancis, AXA, mengumumkan penggabungan usahanya di Indonesia. "PT AXA Financial Indonesia (AFI) dan AXA Life Indonesia (ALI) resmi bergabung dan memakai nama baru AXA Financial Indonesia (AFI)," kata Country CEO AXA Indonesia Paul-Henry Rastoul dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (2/11).

Menurut Paul, penggabungan itu untuk memenuhi ketentuan UU 40 Tahun 2014 tentang Asuransi dan peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) POJK No 67/2016 terkait pengendalian atau kepemilikan tunggal. Paul menjelaskan, penggabungan usaha itu menekankan komitmen AXA untuk terus tumbuh di Indonesia. "Ini menandai sebuah langkah kuat dari kami untuk terus meningkatkan pengalaman serta layanan ke nasabah dan bertransformasi untuk menjadi mitra bagi mereka," katanya.

Ia menjelaskan, perusahaan penggabungan baru itu tak hanya memperkuat kehadiran AXA di Indonesia, tetapi juga memperluas jalur distribusi baik keagenan, telemarketing, dan digital. Hal itu akan mendorong perusahaan untuk lebih fokus terhadap kebutuhan nasabah serta menciptakan ruang untuk berinteraksi dengan nasabah. Dikatakan, dalam penggabungan itu, semua aset ALI serta liabilitasnya akan dialihkan ke AFI.

Kepemilikan saham AFI adalah AXA Asia sekitar 91 persen dan sisanya dimiliki PT Kotak Biru Investama. Disebutkan, AFI akan dipimpin Budi Tampubolon selaku Presiden Direktur dan didampingi empat anggota direksi yakni Vincentius Wilianto, Yanti Parapat, Nina Ong, dan Albertus Janto. Sedangkan jajaran komisaris, Benny Waworuntu (Komut), komisaris Harkie Kosadi, serta dua komisaris independen yakni Sri Widiarti dan Lindawati Gani.

Lalu dua dewan pengawas syariah yaitu Huzaemah Tahido dan Zainut Tauhid Sa'adi. "Penggabungan ini akan menciptakan peluang-peluang bagi perusahaan untuk melanjutkan pertumbuhan kami di Indonesia," kata Budi. Hal tersebut, lanjut Budi, sejalan dengan penerapan nilai fokus pada nasabah di tiap jalur distribusi dan proses operasional sehari-hari. Menurut Budi, penggabungan dua entitas bisnis menjadi AFI yang baru itu tak hanya fokus memperluas jaringan keagenan yang sudah ada, tetapi juga akan mengoptimalkan jalur telemarketing serta investasi dalam inisiatif digital.

Ia menjelaskan, sebelum penggabungan, AFI dikenal kuat di jalur distribusi keagenan, sedangkan ALI kuat di jalur distribusi telemarketing, digital, dan internet. "Dengan penggabungan ini, AFI baru menjadi salah satu perusahaan asuransi paling lengkap, " katanya. Menurut dia, nasabah bisa menikmati layanan tatap muka maupun telemarketing. Ia yakin, strategi tersebut akan membantu dalam melanjutkan perjalanan transformasi perusahaan dalam memberikan layanan paripurna kepada nasabah.

Budi optimistis AFI baru akan terus mencatat pertumbuhan positif di Indonesia. Sebab, Indonesia memberi banyak ruang bagi AFI untuk terus membangun layanannya di masa mendatang. Saat ini, AFI memiliki 59 kantor pemasaran di 39 kota di Indonesia dengan total agen dan tenaga pemasar sekitar 14.000 orang. Menurut Budi, hingga akhir tahun ini, pihaknya akan menggenapi menjadi 60 kantor pemasaran di Indonesia.

Kantor telemarketing AFI juga mempertimbangkan untuk membuka kantor telemarketing di satu atau dua kota lainnya untuk mendekatkan diri ke nasabah. Selama ini, tambah dia, kantor telemarketing hanya ada di Jakarta. Ditambahkan, potensi pasar asuransi di Indonesia sangat tinggi. Apalagi dengan bertumbuhnya kelas menengah di Indonesia yang diproyeksikan mencapai 14,1 juta pada 2020. Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Hendrisman Rahim mengatakan, besarnya potensi industri asuransi di Tanah Air terlihat dari masih rendahnya penetrasi asuransi jiwa di Indonesia. Saat ini, penetrasi asuransi masih di bawah 5 persen dari produk domestik bruto (GDP).

 

BERITA TERKAIT

Bank Muamalat Rilis Kartu Debit Nirsentuh untuk Jemaah Haji

Bank Muamalat Rilis Kartu Debit Nirsentuh untuk Jemaah Haji NERACA  Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk merilis fitur terbaru…

Token fanC Resmi Diperdagangkan di Indonesia

Token fanC Resmi Diperdagangkan di Indonesia NERACA Jakarta - Token fanC aset kripto baru akan resmi diperdagangkan di Indonesia. Token…

BI Catat Term Deposit Valas DHE Capai US$1,9 Miliar

    NERACA Jakarta - Bank Indonesia (BI) melaporkan penempatan devisa hasil ekspor (DHE) di dalam negeri melalui instrumen Term…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Bank Muamalat Rilis Kartu Debit Nirsentuh untuk Jemaah Haji

Bank Muamalat Rilis Kartu Debit Nirsentuh untuk Jemaah Haji NERACA  Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk merilis fitur terbaru…

Token fanC Resmi Diperdagangkan di Indonesia

Token fanC Resmi Diperdagangkan di Indonesia NERACA Jakarta - Token fanC aset kripto baru akan resmi diperdagangkan di Indonesia. Token…

BI Catat Term Deposit Valas DHE Capai US$1,9 Miliar

    NERACA Jakarta - Bank Indonesia (BI) melaporkan penempatan devisa hasil ekspor (DHE) di dalam negeri melalui instrumen Term…