Kemajuan perekonomian dan pembangunan di beberapa negara tidak terlepas dari peningkatan pada kualitas pendidikannya, khususnya pada sarana dan prasarana penunjang yang ada di dalamnya. Sebab bidang pendidikan memang menjadi tumpuan harapan bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia di suatu negara.

Berbekal kesadaran tinggi untuk membantu penyediaan sarana dan prasarana pendidikan di Indonesia, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam siaran persnya di Jakarta, Kamis (2/11) mengungkapkan, bersama SRO lainya yaitu PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) berkoordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) setempat, menyelenggarakan kegiatan program pembangunan gedung guru dan laboratorium IPA di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 4 Pidie Jaya. Kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) ini dilakukan karena MAN 4 Pidie Jaya Aceh ini adalah salah satu sekolah yang rusak akibat bencana alam gempa bumi yang menerpa Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam pada 7 Desember 2016 lalu.

Acara Seremonial Peresmian Gedung Guru dan Laboratorium IPA MAN 4 Pidie Jaya ini diresmikan oleh Wakil Bupati Pidie Jaya Said Mulyadi dan dihadiri oleh Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia BEI Chaeruddin Berlian. Bantuan tersebut diharapkan dapat membawa dampak positif bagi upaya perbaikan dan pembangunan kembali fasilitas umum pasca musibah gempa, dan khususnya sarana belajar mengajar di daerah tersebut.

Selama ini program CSR yang telah dilakukan oleh Self Regulatory Organization (SRO) memang lebih banyak fokus pada dunia pendidikan. Hal tersebut didasari keyakinan bahwa pendidikan adalah syarat utama pengembangan generasi muda penerus bangsa. Di provinsi NAD, jumlah sub rekening efek Pasar Modal sampai dengan 29 September 2017 berjumlah 5.348 sub rekening efek dari total 723.095 SRE yang tercatat di KSEI.