Sampai dengan September 2017, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 1,2% dari Rp3,24 triliun menjadi Rp3,28 triliun. Margin laba bersih mengalami penurunan menjadi 6,2% dari 6,5%. Sementara laba usaha naik 14,6% menjadi Rp6,8 triliun dari Rp5,93 triliun. Margin laba bersih naik dari 11,9% ke 12,8%. 

Direktur Utama dan Chief Executive Officer Indofood, Anthoni Salim dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, pencapaian hingga kuartal tiga tahun ini menggambarkan kondisi pasar secara umum belum mengalami banyak perubahan.”Permintaan produk fast moving consumer good masih lemah, sementara persaingan semakin ketat. Namun, kami bukukan pertumbuhan penjualan dan laba bersih,"ujarnya.

Menurut Anthoni, penurunan tersebut karena perseroan sudah tidak membukukan laba periode berjalan dari operasi yang dihentikan serta naiknya porsi kepentingan non-pengendali seiring dengan membaiknya kinerja grup agribisnis. Dengan tidak memperhitungkan akun non-recurring dan selisih kurs, core profit yang mencerminkan kinerja operasional tumbuh 3,9% menjadi Rp3,24 triliun dari Rp3,12 triliun. 

Perseroan pun mengalami pertumbuhan penjualan perseroan sebesar 6,5% ke Rp53,12 triliun dari Rp49,87 triliun. Adapun kontribusi penjualan paling besar dihasilkan dari kelompok usaha strategis (grup) yang bermerek (CBP) yang mencapai 50%. Kemudian disusul oleh kelompok usaha Bogasari yang memberikan kontribusi 22%.”Sisanya, bisnis agribisnis dan distribusi masing-masing berkontribusi sekitar 20% dan 8% terhadap total perusahaan,"ungkapnya.