KPK: Pemimpin Terjebak Korupsi Karena Integritas Rendah

KPK: Pemimpin Terjebak Korupsi Karena Integritas Rendah

NERACA

Wonosobo - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang mengatakan sejumlah pemimpin daerah terjebak dalam tindak pidana korupsi karena integritas mereka rendah.

"Sejumlah kiat agar para pemangku kewenangan di pemerintahan tidak tersangkut korupsi, kuncinya sebenarnya sederhana, yaitu jangan mengambil yang bukan menjadi hak masing-masing," katanya dalam sosialisasi pencegahan korupsi di Pendopo Kabupaten Wonosobo, Minggu (15/10).

Pada forum tersebut Saut menyampaikan materi ceramah bertema pencegahan korupsi kepada jajaran pemangku kewenangan di lingkup pemerintah Kabupaten Wonosobo hingga ke tingkat Desa. Hadir dalam forum tersebut, antara lain Bupati Wonosobo Eko Purnomo, Ketua DPRD Kabupaten Wonosobo Afif Nurhidayat, Sekda Eko Sutrisno Wibowo, jajaran pimpinan OPD, dan perwakilan perangkat desa di Wonosobo.

Menurut Saut, tidak terlampau sulit untuk mewujudkan hal tersebut, terutama bagi orang-orang yang memiliki integritas dan bersedia menjalankan perintah agama."Kami di KPK bahkan telah menjalin komunikasi dengan Bawaslu agar tercipta pemilu kepala daerah yang berintegritas sehingga ketika masuk ke bilik suara, masyarakat akan mampu memilih figur calon pemimpin tidak hanya berbasis pada popularitas dan isi tas alias transaksional saja," ujar dia.

Ia menuturkan ketika pilkada berjalan baik dan pemimpin yang terpilih adalah figur-figur yang memiliki integritas tinggi, maka akan lebih mudah mewujudkan pemerintahan yang bersih dan antikorupsi. Ia mengatakan untuk meningkatkan kesadaran sikap antikorupsi, KPK berencana untuk menjadikan gedung lama KPK menjadi pusat pembelajaran tentang bahaya korupsi bagi masyarakat.

Ke depan, kata dia juga menyebut KPK tidak hanya melakukan kajian terhadap pengeluaran anggaran negara, melainkan juga ke ranah pemasukan, seperti upaya mengkaji mengapa di negara Indonesia yang begitu besar, target pemasukan pajak sebesar Rp1.000 triliun begitu sulit dicapai. 

Menyambut kehadiran unsur pimpinan KPK di Wonosobo, sejumlah pihak mengaku sangat apresiatif. Inspektur Kabupaten Wonosobo, Gatot Hermawan mengakui momentum kehadiran Saut Situmorang akan menguatkan semangat antikorupsi di Kabupaten Wonosobo."Saya menyampaikan kepada Pak Saut agar penguatan inspektorat ditindaklanjuti secara serius karena sudah masuk surat ke Presiden," kata dia.

Penguatan SDM dan regulasi yang ada di lingkup inspektorat kabupaten, menurut Gatot selayaknya ditingkatkan agar ke depan kinerja pengawasan di lingkup daerah juga menguat. Ant

 

BERITA TERKAIT

UU Perampasan Aset dan BLBI Jadi PR Prabowo-Gibran

Presiden dan Wakil Presiden (Wapres) terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka harus melanjutkan agenda pemberantasan korupsi yang sudah dicanangkan…

Kementan Gandeng Polri Tingkatkan Ketahanan Pangan

NERACA Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) menggandeng Polri dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan dan mewujudkan swasembada pangan seperti yang terjadi…

Remotivi: Revisi UU Penyiaran Ancam Kreativitas di Ruang Digital

NERACA Jakarta - Lembaga studi dan pemantauan media Remotivi menyatakan revisi Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2022 Tentang Penyiaran, dapat mengancam…

BERITA LAINNYA DI Hukum Bisnis

UU Perampasan Aset dan BLBI Jadi PR Prabowo-Gibran

Presiden dan Wakil Presiden (Wapres) terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka harus melanjutkan agenda pemberantasan korupsi yang sudah dicanangkan…

Kementan Gandeng Polri Tingkatkan Ketahanan Pangan

NERACA Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) menggandeng Polri dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan dan mewujudkan swasembada pangan seperti yang terjadi…

Remotivi: Revisi UU Penyiaran Ancam Kreativitas di Ruang Digital

NERACA Jakarta - Lembaga studi dan pemantauan media Remotivi menyatakan revisi Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2022 Tentang Penyiaran, dapat mengancam…