Kantungi Dana IPO Rp 1,12 Triliun - GMF Kebut Ekspansi Bisnis Ke Luar Negeri

NERACA

Jakarta – Resmi mencatatkan sahamnya di pasar modal, debut perdana PT GMF AeroAsia (GMFI) pada perdagangan Selasa (10/10), dibuka pada level Rp408 per lembar atau naik 8 poin dari harga penawaran Rp400. Adapun harga tertinggi berada di Rp410 per saham dan terendah pada harga Rp400 per lembar. Sementara frekuensi perdagangan saham perseroan tercatat sebanyak 395 kali, dengan volume transaksi saham 97.600 lot senilai Rp4 miliar.

Kata Direktur Utama GMF, Iwan Juniarto, pihaknya menyampaikan terima kasih atas kesempatan yang diberikan, sehingga GMF resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan kode GMFI. Dari hajatan akbar tersebut, perseroan mendapatkan dana segar Rp1,12 triliun dari IPO. Adapun hasil dari dana IPO, perseroan bakal menggunakan 60% baik untuk pengembangan kapabilitas dan kapasitas. Sementara, sebesar 25% dari dana IPO tersebut akan digunakan untuk modal kerja, dan sisanya 15% untuk refinancing.”Tujuan IPO lebih banyak ke arah ekspansi, karena lokal belum bisa digarap GMF semua. Kita mesti sekarang ini melakukan pengembangan kapabilitas untuk bisa take over kerjaan-kerjaan yang lari keluar,"ujar Iwan di Jakarta, Selasa (10/10).

Ekspansi GMFI di luar negeri akan melibatkan bengkel pesawat di negara tujuan dan pihak swasta. Dengan dilakukannya ekspansi ke luar negeri, diharapkan memperluas bisnis bengkel pesawat GMFI.”Di luar negeri kita tidak sendiri, kita ada kerja sama lokal partner MRO, atau public sector di luar negeri memperluas pasar kami di luar dan sekaligus mendekatkan diri layanan kami ke luar," kata Iwan.

Selanjutnya, GMFI akan meneruskan proses penawaran saham GMFI kepada investor strategis. Jumlah yang akan dilepas adalah sebesar 20% dari modal yang ditempatkan GMF setelah IPO. Investor strategis akan berkesempatan menanamkan modal langsung pada perusahaan. Direktur Utama Garuda Indonesia, Pahala Mansury mengungkapkan, sebanyak 4 sampai 5 investor strategis akan menyerap US$ 200 juta saham GMFI. Kesepakatan ini diharapkan tercapai di akhir tahun ini.”Kita berharap sebelum akhir tahun mungkin di awal-awal Desember lah sudah bisa ditandatangani dan kita harapkan financial closing dilakukan di 2018 nanti triwulan I," ujar Pahala.

Pihaknya pun enggan merinci siapa saja investor strategis yang siap menyerap 20% saham GMFI. "Kita belum announce secara formal. Nanti kalau sudah announce secara formal mungkin beberapa dari mereka kan public company juga ya. Jadi tentunya enggak bisa announce dulu," tutur Pahala.

Dalam gelaran IPO ini, perseroan menunjuk PT Bahana Sekuritas, PT BNI Sekuritas, PT Danareksa Sekuritas, dan PT Mandiri Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek (underwriter). Asal tahu saja, pesatnya pertumbuhan industri penerbangan di Indonesia membuka peluang besar pada industri perawatan dan perbaikan pesawat atau maintenance, repair, and overhaul (MRO). Oleh karena itu, pelaku pasar merekomendasikan saham GMFI.

Di Asia Pasifik di perkirakan akan menjadi pusat pertumbuhan industri MRO pada 2022. Kementerian Perindustrian menghitung potensi bisnis industri MRO di Indonesia saat ini mencapai US$ 920 juta atau Rp12,1 triliun dengan mengacu US$ 1=Rp13.200. Dalam empat tahun ke depan di - perkirakan bisa naik menjadi US$ 2 miliar, setara Rp26,4 triliun. Untuk itu, para pelaku industri penerbangan tengah mendorong peningkatan kapasitas maupun kapabilitas industri MRO di Indonesia.

BERITA TERKAIT

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…