Raup Ceruk Pasar Rental Alat Berat - Probesco Rilis Produk Mini Excavator Vi055

NERACA

Jakarta - Gencarnya pembangunan infrastruktur yang digagas pemerintah, rupanya memberikan berkah tersendiri bagi bisnis penjualan alat berat sebagai sarana pendukung. Oleh karena itu, banyak pelaku usaha alat berat menaruh harapan besar bila tahun ini penjualan akan meningkat dibandingkan tahun lalu. Tidak hanya soal penjualan, bisnis rental alat berat juga ikut terkerek naik dan hal ini pula yang dirasakan PT Probesco Kanamoto Rental.

Direktur PT Probesco Kanamoto Rental, Andrey H Susena mengungkapkan, dahulu orang sukanya beli, tapi sekarang karena proyek-proyek durasinya pendek dan tidak memungkinkan untuk investasi di alat berat, jadi konsumen lebih memilih untuk sewa. “Beberapa konsumen yang dulunya beli lalu rental, tapi ada juga yang rental dulu baru beli,”ujarnya di Jakarta, kemarin.

Perseroan menyebutkan pertumbuhan rental alat berat pihaknya melonjak cukup tinggi 3-4 tahun belakangan ini. Indonesia sendiri memiliki potensi pasar konstruksi terbesar di ASEAN dengan perkiraan mencapai nilai 60% dari keseluruhan nilai pasar konstruksi ASEAN pada tahun 2015. Di Asia, permintaan alat berat Indonesia menempati nomor empat setelah Tiongkok, Jepang, dan India.”Permintaan alat berat lagi naik, lompatannya sangat tinggi karena infrastruktur, konstruksi lagi bagus sejak era Presiden Jokowi yang gencar melakukan perbaikan infrastruktur dan ini jadi peluang kami. Makanya kami ada marathon roadshow ke Balikpapan, Samarinda, Banjarmasin, Palembang, Jambi, Lampung, Surabaya, Jakarta dan akan ke kota lainya. Permintaan di Indonesia masih terbilang cukup kecil dengan besaran wilayah kita. Singapura saja sudah 200 unit, Australia 600, Korea 1.000 dan itu baru untuk merek Yanmar,” katanya.

Dalam rangka penetrasi pasar, perseroan berencana menambah kantor dan sesuai target tahun ini bakal membuka 2-3 kantor lagi dari saat ini 20 kantor. Selain investasi pemerintah dan swasta, faktor lainnya, kata dia adalah dikeluarkannya produk baru yang mengikuti kebutuhan konsumen. Salah satunya adalah mini excavator tipe Vi055 yang lebih ringkas dan fleksibel. 

Terkait sektor, menurutnya, pasar perkebunan dan kehutanan masih menjadi penyumbang penjualan. Namun, belakangan, kata dia pembangunan infrastruktur pemerintah maupun swasta di provinsi ini yang kian besar, membuat pasar alat berat untuk konstruksi menjadi sangat potensial untuk dikembangkan. Saat ini komposisi pasar konstruksi adalah 60% dan sisanya perkebunan. “Untuk sektor konstruksi, mini excavator kian disukai, karena penggunaannya tidak perlu melakukan penutupan jalan. Sangat disukai di daerah perkotaan atau untuk pengerjaan jalan. Kalau excavator yang besar, biasanya ketika dioperasikan perlu dilakukan penutupan jalan karena memakan tempat,” jelas dia.

Andrey menambahkan, selain rental, perusahaannya juga menjual alat berat. Untuk mini excavator tipe Vi055, ditargetkan dapat terjual 80-100 unit per tahun yang mana saat ini sudah terjual 70%. Sedangkan, rentalnya baru ada belasan. Meski begitu, permintaan sewa cukup banyak, namun unitnya masih terbatas karena baru memulainya. Adapun untuk tipe ini harga jualnya mencapai Rp 600 juta,sementara sewa Rp 30 juta per bulan. “Jika sewa, konsumen hanya menanggung operatornya saja. Kami sudah siapkan suku cadangnya, minyak, dan perawatannya. Ini bedanya perusahaan rental kita dengan yang lain. Kita juga kasih pelatihan pengoperasian dan keamanannya baik di indoor atau outdoor,” ujarnya. Ia pun menyebutkan bahwa 80% konsumennya datang dari perusahaan swasta. 

 

 

BERITA TERKAIT

Manfaatkan Google Classroom - Agar Hasil Belajar Online Lebih Maksimal

Dunia pendidikan kini banyak memanfaatkan Google Classroom. Aplikasi yang berfungsi untuk membagikan tugas kepada siswa, memulai diskusi dengan siswa, dan…

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Manfaatkan Google Classroom - Agar Hasil Belajar Online Lebih Maksimal

Dunia pendidikan kini banyak memanfaatkan Google Classroom. Aplikasi yang berfungsi untuk membagikan tugas kepada siswa, memulai diskusi dengan siswa, dan…

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…