Kantungi Proyek PLN Rp 28,8 Miliar - Saham Protech Mitra Perkasa Masuk UMA

NERACA

Jakarta – Buntut dari kenaikan harga saham dan aktivitas yang di luar kebiasaan, perdagangan saham PT Protech Mitra Perkasa Tbk (OASA) masuk dalam pengawasan PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Informasi tersebut disampaikan BEI dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Irvan Susandy, Kadiv. Pengawasan Transaksi BEI menyebutkan, informasi terakhir yang sampaikan emiten sebelum pengumuman ini adalah pada 15 September 2017. Namun perseroan menyampaikan informasi mengenai perolehan order pembangunan gardu listrik PLN senilai Rp28,8 miliar. Harga saham OASA pada 18 September 2017 masih berada di level Rp396 per lembar dan terus naik hingga ditutup di level Rp605 per lembar pada 3 Oktober 2017.

Asal tahu saja, PT Protech Mitra Perkasa Tbk mendapatkan order pekerjaan pembangunan proyek PT PLN (Persero) untuk gardu induk sebesar 500 Kv dari PT Perfect Circle Engineering. Nilai proyek sebesar Rp 28,8 miliar. Transaksi ini telak dilakukan perusahaan pada 2 Oktober lalu. “Ini merupakan hasil dari usaha OASA dalam satu tahun terakhir ini untuk mengembangkan segmen usaha di sektor infrastruktur dan sektor kelistrikan," kata Anton Santoso, Direktur Utama OASA dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Dia juga mengungkapkan, perusahaan memperkirakan pendapatan di sektor kelistrikan akan memberikan kontribusi peningkatan pendapatan dan keuntungan bagi OASA yang cukup signifikan di kemudian hari. Tercatat di pasar modal tahun lalu, saham perdana OASA mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) sebanyak 28 kali. “"Disampaikan underwriter kami, terjadi oversubscribed hingga 28,85 kali dari jatah yang ada,"kata Direktur Utama Protech Mitra Perkasa, Anton Santoso.

Oversubscribed yang dialami perseroan, menurut Anton, hal itu tercermin besarnya minat investor pada prospek saham OASA."Investor melihat bisnis ini baik, sehingga memutuskan untuk berinvestasi disana, kami senang akan hal ini," ujarnya.

Asal tahu saja, perusahaan melepas saham sebanyak-banyaknya160 juta di harga Rp190 per saham. Disebutkan, perseroan meraup dana segar sebesar Rp30,4 miliar dari proses IPO. Perseroan mengungkapkan, dana segar dari IPO setelah dikurangi biaya-biaya terkait emisi, sebanyak 17% dana hasil IPO saham, atau setara Rp5 miliar untuk disetor ke anak usaha perseroan, Telesys Indonesia.

BERITA TERKAIT

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…