Nusa Konstruksi Raup Untung Rp 15,75 Miliar

NERACA

Jakarta - Kinerja keuangan PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk (DGIK) berhasil mencetak untung atau laba setelah menanggung rugi di tahun 2016 lalu. Dalam siaran persnya di Jakarta, Rabu (4/10), perseroan membukukan laba sebesar Rp 15,75 miliar pada enam bulan pertama tahun ini. Jumlah ini meningkat 399,55% year on year (yoy) dari Rp 3,15 miliar.

Meski begitu, pendapatan DGIK di separuh pertama tahun ini menurun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Di semester pertama lalu, DGIK mencatat perolehan pendapatan sebesar Rp 526,53 miliar. Angka ini menurun 3,06% yoy dari sebelumnya Rp 543,17 miliar. Di sisi lain, perusahaan mencatat laba kotor setelah proyek kerja sama operasi (KSO) sebesar Rp 78,13 miliar. Sementara EBITDA DGIK hingga 30 Juni 2017 lalu mencapai Rp 56,31 miliar.

Adapun sampai akhir kuartal II-2017 lalu, DGIK memiliki total aset sebesar Rp 1,68 triliun atau turun 17,72% yoy. Sedangkan total kewajiban turun 2,58% dibanding semester pertama tahun lalu menjadi Rp 901,25 miliar dan total ekuitas perusahaan merosot 28,51% yoy menjadi Rp 777,23 miliar. Belum lama ini, perseroan berhasil memperoleh tiga proyek baru dengan total Rp358,7  miliar. Tiga proyek infrastruktur yang berlokasi di Sumatera Barat dan Banten tersebut diperoleh melalui lelang terbuka di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Djohan Halim selaku Sekretaris Perusahaan DGIK pernah bilang, keberhasilan perusahaan memenangkan lelang ke tiga proyek itu membuktikan bahwa DGIK memiliki reputasi yang sudah teruji  dan terbukti. Ketiga proyek baru di sektor infrastruktur ini akan semakin memperkuat portofolio proyek perseroan hingga akhir tahun ini. “Kami menghargai kepercayaan yang diberikan oleh Kementerian PUPR ini untuk menggarap berbagai proyek infrastruktur di daerah. Komitmen kami, proyek-proyek ini akan dibangun dengan standar tinggi dan diserahkan sesuai tenggat waktu yang ditetapkan,” jelasnya.

Tiga proyek di sektor Sumber Daya Alam (SDA) yang akan dibangun itu berlokasi di wilayah kabupaten  meliputi Proyek Pengamanan Pantai Tiku di Padang, proyek Normalisasi Sungai Batang Agam di Padang, dan proyek Pengamanan Pantai Jongor di Banten. “Selain tiga proyek tadi, saat ini perusahaan juga tengah membidik beberapa proyek SDA PUPR lainnya," tambahnya.

Sebagai perusahaan nasional di bidang kontruksi, DGIK memiliki pengalaman panjang dalam berbagai proyek berskala menengah dan besar. Perusahaan juga berkomitmen untuk selalu melibatkan sumber daya lokal dalam berbagai pembangunan proyek, terutama di daerah.

Djohan mengatakan, melalui kerja sama dengan mitra-mitra bisnisnya di berbagai proyek kontruksi di Indonesia, DGIK mampu memberikan pekerjaan kepada lebih dari 10 ribu tenaga kerja, baik organik maupun non organik. “Dalam setiap proyek yang kami kerjakan, DGIK selalu memberi prioritas untuk melibatkan tenaga kerja lokal. Langkah ini terbukti lebih efisien tanpa mempengaruhi standar kualitas proyek-proyek DGIK,” ujar Djohan.

BERITA TERKAIT

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…