Laba Bank Sulutgo Lampaui Target

 

 

 

NERACA

 

Manado - Laba Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sulawesi Utara Gorontalo (SulutGo) hingga posisi Agustus 2017 tercatat 330 miliar atau sudah melampaui dari targetnya Rp320 miliar dalam tahun ini. "Laba Bank SulutGo hingga bulan Agustus 2017 sudah mencapai Rp330 miliar yakni melampaui target tahunan yang hanya Rp320 miliar," kata Direktur Pemasaran Bank SulutGo Meiki T Taliwuna di Manado, Senin (2/10).

Dia mengatakan hingga akhir tahun nanti, pihaknya optimistis minimal laba Bank SulutGo mencapai Rp350 miliar. "Sehingga, ke depan akan terus didorong, kualitas layanan dan sumber daya manusia agar masyarakat semakin percaya dengan Bank SulutGo," jelasnya. Pencapaian laba yang cukup signifikan ini, katanya tidak lepas dari kerja keras seluruh karyawan dan kepercayaan masyarakat kepada Bank SulutGo.

"Pendapatan laba sebagian besar dari kredit, kemudian fee based income dan pendapatan lainnya," jelasnya. Harus diakui pendapatan laba terbesar dari kredit sekitar 70 persen, kemudian "fee based income" 10 persen dan sisanya dari pendapatan lainnya. Tahun 2016 lalu, katanya laba Bank SulutGo yang dicapai hanya Rp200 miliar, dan ke depan akan didorong agar terus meningkat. Ia menjelaskan selaku BPD akan terus memberikan layanan terbaik kepada pemerintah selaku pemegang saham dan masyarakat sebagai nasabah.

Disamping itu, Bank SulutGo juga menawarkan kredit produktif kepada Aparatur Sipil Negara (ASN). Hal ini dilakukan sebagai satu di antara untuk meningkatkan kredit tersebut. “Kami meningkatkN kredit produktif dengan menawarkan kepada ASN,” ujar Direktur Utama Bank SulutGo Jeffry Dendeng. Dendeng menambahkan dengan produk tersebut diharapkan dapat dimanfaatkan oleh ASN untuk membuka usaha atau mengembangkannya jika yang sudah memiliki usaha. "ASN di Sulut sebagian besar memiliki usaha kecil-kecilan yang potensial untuk dikembangkan," katanya.

Selain, saudara atau pun kerabat ASN yang memiliki usaha juga bisa diberikan kredit produktif, sehingga kedepannya usahanya akan meningkat. Selama ini Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) selalu terbentur dengan permodalan untuk mengembangkan usahanya. Untuk itu sebagai satu di antara agen pembangunan di daerah harus akan terus meningkatkan kredit produktif. Namun demikian dalam penyalurannya, pihaknya selalu mengutamakan prinsip pruden. Hal ini dilakukan untuk mencegah jangan sampai NPL meningkat. Sampai dengan semester I 2017 kredit produktif meningkat 53,51 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, dari Rp Rp448,8 miliar menjadi Rp689 miliar.

 

 

BERITA TERKAIT

TASPEN Optimalkan Srikandi TASPEN untuk Jadi Penggerak Finansial

TASPEN Optimalkan Srikandi TASPEN untuk Jadi Penggerak Finansial NERACA Jakarta - Dalam memperingati Hari Kartini 2024, PT Dana Tabungan dan…

Bank Muamalat Rilis Kartu Debit Nirsentuh untuk Jemaah Haji

Bank Muamalat Rilis Kartu Debit Nirsentuh untuk Jemaah Haji NERACA  Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk merilis fitur terbaru…

Token fanC Resmi Diperdagangkan di Indonesia

Token fanC Resmi Diperdagangkan di Indonesia NERACA Jakarta - Token fanC aset kripto baru akan resmi diperdagangkan di Indonesia. Token…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

TASPEN Optimalkan Srikandi TASPEN untuk Jadi Penggerak Finansial

TASPEN Optimalkan Srikandi TASPEN untuk Jadi Penggerak Finansial NERACA Jakarta - Dalam memperingati Hari Kartini 2024, PT Dana Tabungan dan…

Bank Muamalat Rilis Kartu Debit Nirsentuh untuk Jemaah Haji

Bank Muamalat Rilis Kartu Debit Nirsentuh untuk Jemaah Haji NERACA  Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk merilis fitur terbaru…

Token fanC Resmi Diperdagangkan di Indonesia

Token fanC Resmi Diperdagangkan di Indonesia NERACA Jakarta - Token fanC aset kripto baru akan resmi diperdagangkan di Indonesia. Token…