BPJS-TK: Kepesertaan di Bandung Masih Rendah

BPJS-TK: Kepesertaan di Bandung Masih Rendah

NERACA

Bandung - Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS-TK) merilis angka kepesertaan di Kota Bandung masih rendah hanya 30 persen dari total angkatan kerja sekitar 1,2 juta orang di wilayah itu.

"Total hingga September sekitar 336.000 orang itu dari sektor penerima upah dan bukan penerima upah. Kalau potensi lebih dari satu juta orang, itu menurut data dari BPS (Badan Pusat Statistik). Jadi sangat rendah," kata Kepala BPJS Cabang Bandung-Suci, Suhedi di Bandung, Senin (2/10).

Suhedi mengatakan rendahnya jumlah tersebut disebabkan belum sadarnya masyarakat maupun pengusaha dalam menjaminkan keselamatan para pekerjannya. Menurut dia bukan tanpa sosialisasi, BPJS-TK telah mendatangi sejumlah perusahaan dan masyarakat. Akan tetapi, respon mereka tidak begitu terlalu antusias dalam mengikuti jaminan sosial tersebut.

"Tingkat kesadaran pemberi kerja atau perusahaan merasa BPJS menjadi beban. Sebetulnya itu bukan beban tapi kewajiban dari pemberi kerja kepada pekerja. Di sisi lain, masyarakat pun baru akan sadar ketika terjadi musibah," ujar dia.

Meski begitu, ia akan terus melakukan sosialisasi dengan iklan-iklan serta mendatangi sasaran kerja, sehingga target kepesertaan yang mencapai 116.000 orang hingga akhir tahun 2017 dapat terealisasikan."Kalau idealnya jumlah 1,2 juta orang bisa tapi realistisnya kita targetkan 116.000 dari sektor PU dan BPU," kata dia.

Sementara itu, Kepala Bidang Pemasaran BPJS Ketenagakerjaan Sektor Penerima Upah (PU) Bimo Prasetyo menambahkan, rincian kepesertaan dari sektor PU hingga September baru mencapai 302.390 orang. Ia menargetkan hingga akhir tahun 2017, total kepesertaan dapat mencapai 370.000 orang."Jadi kita terus berupaya meningkatkan. Target kita 1,2 juta angkatan kerja," kata dia.

Di sisi lain, justru sektor BPU menjadi yang tertinggi perolehannya berdasarkan target kepesertaan pada tahun 2017.

Kepala Bidang Pemasaran BPJS Ketenagakerjaan Sektor Bukan Penerima Upah (BPU) Ratna Manurung menjelaskan saat ini peserta dari BPU telah mencapai 22.962 orang. Jumlah tersebut, menurutnya telah memenuhi dari total target yang ditentukan hanya 16.000 pekerja informal per 2017. Kebanyakan yang menjadi peserta dari para pengemudi kendaraan daring yang kini keberadaannya tengah menjamur di Kota Bandung.

"Melebihi target setahun sudah mencapai 140 persen. Tahun ini paling banyak dari awak daring sampai 8.000-an peserta," ujar dia. Ant

 

BERITA TERKAIT

PHE ONWJ Raih 3 Penghargaan Dalam Ajang Global CSR and ESG Awards 2024

NERACA Jakarta - Atas komitmen menginisiasi program pemberdayaan masyarakat dan pengelolaan lingkungan hidup yang sustain, PHE ONWJ sabet tiga penghargaan…

Menjadi Tulang Punggung Pengembangan Usaha Ultra Mikro Indonesia, PNM Ikuti 57th APEC SMEWG

NERACA Jakarta – PNM hadir pada forum Asia-Pacific Economic Cooperation Small Medium Enterprises Working Group (APEC SMEWG), ajang yang menjadi…

Raih Award Pembangunan Ekonomi Daerah 2024: - Kota Depok Terbaik Indonesia Turunkan Kemiskinan

NERACA Depok - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok memasuki usia hari jadinya ke-25 pada 27 April 2024, kembali meraih prestasi spektakuler…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

PHE ONWJ Raih 3 Penghargaan Dalam Ajang Global CSR and ESG Awards 2024

NERACA Jakarta - Atas komitmen menginisiasi program pemberdayaan masyarakat dan pengelolaan lingkungan hidup yang sustain, PHE ONWJ sabet tiga penghargaan…

Menjadi Tulang Punggung Pengembangan Usaha Ultra Mikro Indonesia, PNM Ikuti 57th APEC SMEWG

NERACA Jakarta – PNM hadir pada forum Asia-Pacific Economic Cooperation Small Medium Enterprises Working Group (APEC SMEWG), ajang yang menjadi…

Raih Award Pembangunan Ekonomi Daerah 2024: - Kota Depok Terbaik Indonesia Turunkan Kemiskinan

NERACA Depok - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok memasuki usia hari jadinya ke-25 pada 27 April 2024, kembali meraih prestasi spektakuler…