NERACA

Jakarta – Danai pengembangan bisnisnya, PT Ciputra Development Tbk (CTRA) menerbitkan surat utang jangka menengah (medium term note/MTN) berdenominasi dollar Singapura. Dana yang didapat dari penerbitan MTN ini akan digunakan untuk beberapa keperluan, di antaranya untuk pembayaran utang dan modal kerja.

Direktur Independen CTRA, Tulus Santoso dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, pada 20 September lalu Ciputra Development telah menerbitkan MTN berdenominasi dollar Singapura sebesar S$ 150 juta. "MTN tersebut akan jatuh tempo pada tahun 2021 dengan bunga sebesar 4,85%," ujarnya.

Nantinya dana yang diperoleh dari penerbitan MTN tersebut akan digunakan untuk beberapa hal, di antaranya adalah redemption atas MTN CTRA yang telah diterbitkan pada 2015 lalu, refinancing pinjaman dan biaya akuisisi, serta untuk keperluan modal kerja dan kebutuhan umum Ciputra dan anak usaha.

Sebelumnya, perusahaan ini telah menandatangani beberapa dokumen terkait penerbitan MTN ini. Salah satu di antaranya ialah dokumen Programme Agreement antara CTRA dengan DBS Bank Ltd pada 11 September 2017 lalu. "Berdasarkan Programme Agreement tersebut, dengan bergantung pada kondisi pasar, CTRA dapat melakukan penerbitan MTN maksimal sebesar S$ 200 juta,"kata Tulus.

Dengan begitu, perusahaan ini masih memiliki kesempatan untuk melakukan penerbitan MTN lanjutan sebesar S$ 50 juta. Adapun, penerbitan MTN ini memiliki nilai kurang dari 20% dari total ekuitas CTRA per 30 Juni 2017 lalu. Untuk itu, transaksi ini tidak termasuk ke dalam kategori transaksi material karena tidak merubah struktur modal perusahaan di atas 20%.

Di semester pertama 2017, PT Ciputra Development Tbk baru menggunakan sekitar 20% belanja modal perusahaan. Untuk tahun ini, perusahaan properti tersebut telah mempersiapkan belanja modal senilai Rp 1,5 triliun. Itu artinya, CTRA baru menggunakan belanja modal sekitar Rp 300 miliar. CTRA menyatakan, penyerapan belanja modal besar baru akan dilakukan oleh perusahaan di semester kedua yang akan datang. "Nanti semester dua ada yang besar untuk reklamasi," kata Harun Hajadi, Direktur CTRA.

Harun bilang bahwa proyek reklamasi yang ada di Makassar ini bakalan rampung per tanggal 31 Desember yang akan datang. rencananya, pendirian bangunan di atas lahan reklamasi ini bakal dilakukan di akhir tahun depan. Saat ini, CTRA tengah menjalankan proyek reklamasi di wilayah Makassar. Proyek ini menelan Biaya sekitar Rp 3,5 triliun.

PT Ciputra Development Tbk membukukan marketing sales hingga Juli 2017 senilai Rp3,25 triliun atau mencapai 38,23% dari target yang ditetapkan sebesar Rp8,5 triliun."Marketing sales yang dibukukan cukup merata. Masih didominasi kota-kota besar seperti Medan, Surabaya, Jakarta, dan Makassar," ungkap Harun Hajadi.