NERACA

Jakarta – Pada paruh pertam 2017, PT Hero Supermarket Tbk (HERO) telah menggunakan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 302 miliar. Penggunaan capex tersebut lebih tinggi 42,45% dibandingkan penyerapan capex semester 1 periode yang sama tahun lalu yaitu hanya Rp 212 miliar.

Total penggunaan capex tahun ini, diantaranya terbagi dalam beberapa bentuk. Diantaranya sebesar 41% untuk store site, 27% untuk toko baru, 12% untuk pembaharuan toko, 9% untuk maintenance toko, dan 11% untuk lainnya. "Kami sudah buka dua gerai Giant di Manado dan Malang," kata Stephane Deutsch, President Director HERO di Jakarta, kemarin.

HERO mencatatkan kinerja bottom line yang besar. Ada kenaikan sekitar 258,64% pada laba bersih semester 1-2017 (yoy). Namun, dari sisi top line, penjualan HERO justru tertekan 3,85% yoy. Laba bersih yang cukup besar itu, lantaran HERO menekan beban operasional dengan menutup toko-toko yang tidak produktif. HERO dinilai masih menghadapi sejumlah tantangan ke depan.

Perseroan juga mengungkapkan, pada paruh pertama tahun ini juga telah membuka dua gerai Giant. Satu Giant Ekstra yang berlokasi di Malang, dan satu Giant Ekspres yang berlokasi di Manado. Meski ada penambahan gerai, HERO tetap menggalakan strategi efisiensi dengan menutup toko yang tidak produktif.

Stephane Deutsch mengatakan, perusahaan akan terus ekspansi pada daerah yang potensial. Meski sektor ritel masih tertekan, dia menyatakan, masih cukup optimistis untuk menjalankan bisnis ini. “Terlepas dari penurunan penjualan, kami lakukan efisiensi untuk menekan biaya operasional,"jelasnya.

Namun, Stephane enggan merinci jumlah toko yang ditutup tahun ini. Dia juga enggan menjabarkan mengenai target pembukaan toko berikutnya. Ekspansi yang dilakukan masih fleksibel seiring dengan potensi pasar. "Kami akan melihat bagaimana potensinya," imbuhnya.

Selain pembukaan gerai Giant di dua kota tersebut, perusahaan membuka HERO supermarket dengan konsep baru di Bandung. Lini bisnis lain dari HERO, Guardian misalnya telah membuka 14 toko baru, termasuk toko di Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali. Manajemen juga memilih fokus pada strategi pemasaran digital. Sementara, IKEA juga tengah meluaskan okupansinya. Lewat lini bisnis tersebut, manajemen akan membuka IKEA Distribution Point di Bogor dan IKEA Online Point di Bintaro.

HERO kini memiliki 447 toko yang terdiri dari 56 hypermarket Giant Ekstra, 109 supermarket Giant Ekspres dan 32 Hero, 249 toko kesehatan dan kecantikan Guardian, dan 1 IKEA. HERO mencatatkan pendapatan semester pertama 2017 sebesar Rp 6,92 triliun, turun 3,85% year on year (yoy). Sedangkan beban pokok pendapatan HERO pada semester 1-2017 turun 5,96% yoy menjadi Rp 5,13 triliun. Sehingga, laba kotor semester 1-2017 sebesar Rp 1,79 triliun. Sedangkan laba kotor semester 1-2016 yakni Rp 1,75 triliun.