NERACA

Jakarta - Allianz Indonesia membantu pemberdayaan para penyandang disabilitas di Indonesia secara ekonomi. Sebuah kompetisi “Call-for-papers” (pengumpulan proposal) yang dinamakan Empowered Competition yang diselenggarakan secara terbuka bagi seluruh masyarakat di Indonesia yang memiliki perhatian khusus terhadap pengembangan usaha mikro milik para penyandang disabilitas.

Dari Survei Sosial Ekonomi Nasional tahun 2012 yang dilakukan oleh Kementrian Kesehatan, jumlah prevalensi penyandang disabilitas sebesar 2,45% dari jumlah penduduk Indonesia. Dari jumlah tersebut, mereka yang bekerja hanya sebesar 37,85% dan kebanyakan dari mereka bekerja di sektor pertanian.

Sementara itu kemampuan pemerintah, masyarakat, keluarga dan dukungan internasional dalam menangani penyandang disabilitas berbanding 101:1, yang artinya sebanyak 101 penyandang disabilitas hanya mampu ditangani oleh 1 pemerintah dan elemen lainnya.[1] Ini yang menjadi latar belakang Allianz berkomitmen penuh terhadap pemberdayaan penyandang disabilitas, terutama memajukan jiwa wirausaha mereka.

“Berangkat dari kepedulian terhadap masih tingginya jumlah penyandang disabilitas di Indonesia dan diperlukannya kesetaraan akses bagi penyandang disabilitas, Allianz menjalankan program Empowered yang bertujuan untuk membantu kelangsungan kewirausahaan para penyandang disabilitas, khususnya mereka yang memiliki semangat mandiri dengan menjalankan usaha mikro,” ungkap Deputy CEO Allianz Life Indonesia, Handojo G. Kusuma dalam keterangannya, kemarin.

Program inti Empowered bertujuan untuk memberikan pelatihan pengelolaan keuangan dan pendampingan kewirausahaan bagi para penyandang disabilitas yang telah memiliki usaha kecil. Program EMPOWERED telah berhasil mendampingi 7 komunitas difabel di 3 provinsi (Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan DKI Jakarta) dengan total 133 peserta

Empowered Competition merupakan bagian dari program inti Empowered (Economic Empowerment for Entrepreneur with Disability) yang telah dilakukan pada Januari 2016 hingga Februari 2017 sebagai salah satu bentuk tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat. “Berdasarkan program inti EMPOWERED yang telah dijalankan tahun lalu, kami menemukan bahwa keberhasilan upaya tersebut membutuhkan lebih banyak pemangku kepentingan untuk terlibat di dalamnya,” jelasnya. 

“Untuk itu, kata dia, melalui Empowered Competition tahun ini, Allianz berupaya mengundang berbagai elemen masyarakat - LSM, komunitas penyandang disabilitas setempat, pelaku UMKM serta elemen mahasiswa yang memiliki kepedulian isu kesetaraan akses bagi penyandang disabilitas – untuk bergerak atas misi yang sama dan mengoptimalkan pengetahuan dan temuan dari program inti Empowered. Sosialisasi Empowered Competition telah digelar di tiga kota besar di Indonesia, yakni Medan, Denpasar dan Jakarta dengan lebih dari 500 peserta,” jelas Indra Yuliawan, Head of Corporate Social Responsibility Allianz Indonesia.

Empowered Competition terbuka untuk umum dan periode penerimaan proposal dibuka mulai dari 27 Juli hingga 29 September 2017. Selain menanggung biaya program dari tiga proposal terbaik, Allianz juga menyediakan hadiah tambahan bagi pemenang dengan total sebesar Rp 80 juta yang dapat digunakan untuk mendukung keseluruhan biaya program yang diajukan.