Bidik Dana Rp 4 Triliun - Menakar Respon Pasar Sekuritisasi Aset PLN

NERACA

Jakarta – Mencari pendanaan di pasar modal untuk pembangunan infrastruktur, saat ini tengah di dorong pemerintah terhadap beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) karena bersifat jangka panjang. Hal ini sudah dilakukan PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) yang berhasil melakukan sekuritisasi aset dan direspon positif pasar. Langkah yang sama juga bakal dilakukan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero).

Rencananya, PT Indonesia Power (IP), anak perusahaan PT PLN (Persero) yang bergerak dalam bidang pembangkitan tenaga listrik menawarkan Efek Beragun Aset (EBA) Danareksa Indonesia Power PLN–1 dengan nilai maksimum Rp 4 triliun. EBA ini punya rating awal AAA dari Pefindo. Aset dasar yang disekuritisasi adalah aset keuangan berupa Piutang dari Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik PLTU Suralaya 1-7.

Dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin disebutan, penawaran berlangsung mulai 4 September 2017 dan akan berlangsung hingga tanggal 11 September 2017. Penerbitan EBA Danareksa Indonesia Power PLN–1 ini seiring dengan rencana IP untuk melakukan sekuritisasi melalui EBA sebanyak-banyaknya Rp 10 triliun, yang akan dilakukan secara bertahap hingga akhir tahun 2018. “Penerbitan EBA tahap 1 maksimum sebesar Rp 4 trilliun ini kami sesuaikan dengan kebutuhan belanja investasi perusahaan dalam waktu dekat. Dana hasil penerbitan EBA ini rencananya akan kami gunakan menyokong pembangunan beberapa pembangkit baru, diantaranya PLTU Suralaya unit 9 dan 10 dengan kapasitas 2 x 1000 MW," kata Direktur Utama IP, Sripeni Inten Cahyani.

Inten menambahkan, sekuritisasi ini merupakan salah satu bentuk diversifikasi pendanaan bagi perusahaan. Bertindak sebagai Manajer Investasi EBA adalah PT Danareksa Investment Management dan Bank Kustodian PT Bank BRI (Persero). Saat ini, IP mengelola 14.578 MW pembangkit yang tersebar mulai dari Sumatra sampai dengan di Papua, di mana tahun 2016 IP berhasil berkontribusi terhadap produksi listrik nasional sebesar lebih kurang 29%.

Dipandang dari sisi investor, investasi pada EBA akan memberikan return (imbal hasil) yang kompetitif dengan cashflow yang lebih dapat diestimasikan, menjadi alternatif investasi pada instrument keuangan serta kebutuhan pengembalian pokok yang cepat terutama dengan struktur amortisasi pokok.

Untuk negara, sekuritisasi ini dapat menjadi alternatif pendanaan di sektor infrastruktur. Investor yang berminat dapat menghubungi Agen Penjual EBA yang ditunjuk, yaitu PT Danareksa Sekuritas, PT Bahana Sekuritas, PT BNI Sekuritas, dan PT Mandiri Sekuritas. Sebelumnya, Menteri BUMN Rini Soemarno pernah bilang, aset PLN yang akan disekuritisasi adalah pembangkit listrik dengan nilai sekitar Rp5 triliun hingga Rp10 triliun. "Revenue pembangkit. Antara Rp5 sampai Rp10 triliun. Kita tergantung liat demand karena melihat suku bunganya. Kita enggak mau terlalu tinggi suku bunganya," kata Rini.

Dirinya berharap, proses sekuritisasi PLN dan BUMN lainnya ke depan dapat berjalan lebih cepat. Hal ini mengingat, Jasa Marga butuh waktu hingga sembilan bulan hingga akhirnya melakukan pencatatan perdana dan sempat menjadi pertanyaan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). “Sekarang saya harapkan tiga bulan selesai. Dalam arti, tentunya setelah audit statement. Kan ada prosesnya. Ya kalau setelah audit statement bisa cepat lebih baik. Ya maksud saya tiga bulan saja kita happy ya," tandasnya.

BERITA TERKAIT

Manfaatkan Google Classroom - Agar Hasil Belajar Online Lebih Maksimal

Dunia pendidikan kini banyak memanfaatkan Google Classroom. Aplikasi yang berfungsi untuk membagikan tugas kepada siswa, memulai diskusi dengan siswa, dan…

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Manfaatkan Google Classroom - Agar Hasil Belajar Online Lebih Maksimal

Dunia pendidikan kini banyak memanfaatkan Google Classroom. Aplikasi yang berfungsi untuk membagikan tugas kepada siswa, memulai diskusi dengan siswa, dan…

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…