Sambut Idul Adha - Kementan Himbau Daging Kurban Penuhi Standar

NERACA

Jakarta – Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian mengimbau agar masyarakat khususnya panitia pelaksana penyembelihan hewan kurban dapat menyediakan daging aman, sehat, utuh dan halal (ASUH).

"Kegiatan kurban yang dilakukan masyarakat umumnya belum memenuhi aspek ASUH. Public Awareness ini salah satu pembelajaran masyarakat untuk melaksanakan kegiatan kurban yang bisa menghasilkan daging ASUH," kata Direktur Pembibitan dan Profyksi Ternak Surachman Suwardi sebagaimana disalin dari Antara.

Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan menyelenggarakan sosialisasi "public awareness" agar kegiatan kurban dapat menerapkan prinsip kesejahteraan hewan sehingga menghasilkan daging yang ASUH. Surachman menegaskan penyediaan daging kurban tidak hanya memenuhi kaidah islami tetapi juga jaminan kesehatan hewan yakni terbebas dari penyakit (zoonosis) sehingga tidak menularkan kepada manusia.

Menurut dia, jika pelaksanaan kegiatan kurban tidak memenuhi pedoman yang ditentukan dan prinsip kesehatan hewan, hasil potongan daging kurban tidak akan sempurna, bahkan menjadi cepat busuk.

"Kondisi yang belum layak contohnya masyarakat melakukan kurban di bawah pohon saja tanpa pola pemotongan sesuai prinsip kesejahteraan hewan. Yang dikhawatirkan, dagingnya tidak sempurna kalau motongnya tidak sempurna. Akhirnya cepat busuk," kata Surachman. Selain itu, hewan ternak harus mendapatkan sertifikasi layak sehat yang diberikan dari Dinas Kesehatan dan Peternakan provinsi setempat.

Plh. Direktur Kesehatan Masyarakat Kementerian Pertanian Ira Firgorita mengimbau masyarakat membeli hewan kurban yang sudah diperiksa petugas. "Saat ini kamu sudah memeriksa 68 ribu hewan baik sapi, kambing maupun domba. Masyarakat saat ini sudah paham dan antusias bertanya kalau penampungan tempat membeli harus yang sudah diperiksa petugas," kata Ira.

Ada pun dalam kegiatan sosialisasi Public Awareness Penyelenggaraan Kurban, Kementerian Pertanian juga meresmikan bantuan fasilitas pemotongan hewan kurban di Masjid Jami Baiturrahman, Petukangan, Jakarta Selatan.

Pada Hari Raya Idul Adha tahun ini, pemerintah memberikan bantuan fasilitas pemotongan hewan di tiga lokasi, salah satunya Masjid Jami Baiturrahman. Dalam fasilitas tersebut, terdapat tempat penampungan hewan, sarana penyembelihan hingga perlengkapan penyediaan daging yang siap untuk didistribusikan pada mustahiq serta warga sekitar.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner Ditjen PKH Fadjar Sumping Tjatur Rasa mengatakan pembentukan tim tersebut sebagai upaya menjamin keamanan dan kelayakan daging kurban saat pelaksanaan Hari Raya Idul Adha 2017.

Tim yang terdiri atas 129 Dokter Hewan dan Paramedik itu akan diturunkan ke lapangan di wilayah DKI Jakarta, Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Depok, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kabupaten Tangerang, Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi.

Tugas Pemantau Pelaksanaan Pemotongan Hewan Kurban antara lain, melaksanakan supervisi pemeriksaan dokumen kesehatan hewan, pemeriksaan antemortem dan post mortem, mengawasi penyembelihan dan penanganan daging, serta jeroan hewan kurban selama hari raya kurban dan hari tasrik.

Pada tahun ini keanggotaan tim juga dilengkapi dengan petugas pengawas bibit ternak dan pengawas pakan yang berperan dalam pengawasan terhadap hewan kurban dari aspek perbibitan dan pakan khususnya ditempat-tempat penjualan dan penampungan ternak.

Sementara itu pakar Kesehatan Masyarakat Veteriner dari FKH IPB yakni Dr Drh Hadri Latief, MSi mengatakan tim pemantau harus dapat memastikan bahwa hewan kurban dalam keadaan sehat.

Selain itu, juga harus lebih teliti dalam mengambil keputusan terhadap hewan yang sakit dengan melakukan pemeriksaan suhu tubuh karena biasanya hewan yang sakit akan menunjukkan peningkatan suhu tubuh.

"Apabila tim menemukan ciri-ciri atau diduga ada hewan tidak sehat, sebaiknya untuk segera meminta secara baik-baik kepada penjual untuk memisahkah lalu melaporkan kondisi hewan tersebut kepada petugas kesehatan hewan yang ada atau dinas terkait di wilayah tersebut," katanya.

Jika hewan tersebut setelah pemeriksaan dalam keadaan sehat, lanjutnya, maka dapat dilanjutkan untuk pemotongan, namun apabila dalam keadaan tidak sehat dan bukan karena penyakit berbahaya, maka tetap sebaiknya disarankan untuk tidak dilakukan pemotongan terhadap hewan tersebut atau sebaiknya diganti. Tim Pemantau Hewan Kurban diharapkan mengetahui ciri-ciri hewan sehat dan tidak sehat secara teknik.

BERITA TERKAIT

PIS Siap Jadi Agregator Transportasi dan Logistik CCS

NERACA Jerman – PT Pertamina International Shipping (PIS) memaparkan sejumlah strategi dan kesiapan perusahaan untuk dekarbonisasi di Indonesia, salah satunya…

Tingkatkan Ekspor, 12 Industri Alsintan Diboyong ke Maroko

NERACA Meknes – Kementerian Perindustrian memfasilitasi sebanyak 12 industri alat dan mesin pertanian (alsintan) dalam negeri untuk ikut berpartisipasi pada ajang bergengsi Salon International de l'Agriculture…

Hadirkan Profesi Dunia Penerbangan - Traveloka Resmikan Flight Academy di KidZania Jakarta

Perkaya pengalaman inventori aktivitas wisata dan juga edukasi, Traveloka sebagai platform travel terdepan se-Asia Tenggar hadirkan wahana bermain edukatif di…

BERITA LAINNYA DI Industri

PIS Siap Jadi Agregator Transportasi dan Logistik CCS

NERACA Jerman – PT Pertamina International Shipping (PIS) memaparkan sejumlah strategi dan kesiapan perusahaan untuk dekarbonisasi di Indonesia, salah satunya…

Tingkatkan Ekspor, 12 Industri Alsintan Diboyong ke Maroko

NERACA Meknes – Kementerian Perindustrian memfasilitasi sebanyak 12 industri alat dan mesin pertanian (alsintan) dalam negeri untuk ikut berpartisipasi pada ajang bergengsi Salon International de l'Agriculture…

Hadirkan Profesi Dunia Penerbangan - Traveloka Resmikan Flight Academy di KidZania Jakarta

Perkaya pengalaman inventori aktivitas wisata dan juga edukasi, Traveloka sebagai platform travel terdepan se-Asia Tenggar hadirkan wahana bermain edukatif di…