Penanaman Modal - BKPM Ingin Digitalisasi Dalam Layanan Investasi

NERACA

Jakarta – Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong meminta jajaran baru lembaga tersebut lebih berorientasi digital dalam memberikan pelayanan investasi.

Tom, sapaan akrabnya, seusai pelantikan pejabat BKPM mengingatkan jajarannya berpikir jauh untuk mengejar ketertinggalan. "Mungkin sudah bosan, tapi saya hanya mau titip, bahwa sekarang kita sudah di era digital. Segala pemikiran dan solusi desain kegiatan agar bagaimana bisa didigitalkan," katanya.

Menurut mantan Menteri Perdagangan itu, Indonesia harus mengejar ketertinggalan dengan negara lain yang sudah serba terkoneksi dan digital. Ia meminta semua kegiatan dapat terintegrasi secara digital agar bisa diakses daring. "Saya imbau semua agresif mengupayakan untuk mendigitalkan segala kegiatan supaya kegiatan lebih efektif di era seperti sekarang," kata Tom.

BKPM membentuk direktorat baru di bawah Kedeputian Bidang Kerja Sama Penanaman Modal sebagai upaya reorientasi dan restrukturisasi guna membenahi pelayanan investasi di daerah. Mereka yakni Direktorat Kerja Sama Standarisasi Perizinan dan Nonperizinan Penanaman Modal Daerah, Direktorat Kerja Sama Pembinaan Teknis Perizinan dan Nonperizinan Penanaman Modal Daerah serta Direktorat Kerja Sama Penanaman Modal Luar Negeri serta Direktorat Pelayanan Prioritas yang bertanggungjawab terhadap layanan investasi 3 jam di BKPM.

Restrukturiasi dan reorientasi organisasi yang kini difokuskan ke daerah itu dilakukan untuk menjawab keluhan investor terhadap carut marutnya pelayanan investasi di daerah. "Kendala, tantangan dan masalah itu bukan dari saingan kita tapi di diri kita sendiri. Peraturan berbelit-belit, tumpang tindih, pelayanan dan prosedur investasi di Pemda masih jauh dari yang kita harapkan. Maka kami bantu beri solusi, salah satunya dengan restrukturisasi BKPM," ungkapnya.

BKPM melakukan restrukturisasi dan reorientasi lembaga sebagai upaya memperbaiki layanan perizinan investasi di daerah. Kedeputian Bidang Kerja Sama Penanaman Modal yang sebelumnya berorientasi pada kegiatan kerja sama luar negeri diubah menjadi berorientasi pada kegiatan kerja sama di dalam negeri, khususnya daerah, sehingga kemudian dilakukan restrukturisasi.

"Kita semua menyadari sekarang banyak kendala investasi di daerah. Baru kemarin ada rapat tertutup di istana, kesimpulannya selalu sama. Kendala ada di diri sendiri. Peraturan berbelit-belit, pelayanan dan prosedur investasi di Pemda juga masih jauh dari yang kita harapkan," kata Kepala BKPM.

Tom menuturkan restrukturisasi dan reorientasi itu merupakan langkah efektif dalam mengatasi hambatan yang dihadapi oleh investor di daerah, diantaranya tidak adanya standardisasi jenis perizinan, lambatnya proses perizinan, rendahnya kompetensi aparatur daerah yang melayani perizinan dan seringnya mutasi aparatur/pejabat di daerah.

Upaya tersebut diharapkan akan secara nyata meningkatkan realisasi investasi di daerah serta memperkuat penyelenggaraan pelayanan perizinan dan nonperizinan yang telah ada di Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Pusat. "Apalagi investasi menjadi satu-satunya motor yang dapat diharapkan oleh pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," katanya.

Berdasarkan data BKPM periode 2015 hingga semester I 2017 tercatat dari rencana investasi sebesar Rp4.837 triliun baru Rp1.494 triliun atau 30,9 persen yang kemudian dapat direalisasikan.

BKPM membentuk direktorat baru di bawah Kedeputian Bidang Kerja Sama Penanaman Modal yakni Direktorat Kerja Sama Standarisasi Perizinan dan Nonperizinan Penanaman Modal Daerah, Direktorat Kerja Sama Pembinaan Teknis Perizinan dan Nonperizinan Penanaman Modal Daerah serta Direktorat Kerja Sama Penanaman Modal Luar Negeri dan Direktorat Pelayanan Prioritas yang bertanggungjawab terhadap layanan investasi 3 jam di BKPM.

Thomas Lembong menyatakan bahwa peningkatan peringkat investasi Indonesia berdasarkan pemeringkatan lembaga keuangan internasional Standard & Poor's (S&P) beberapa waktu lalu bakal mempermudah tugas yang diamanahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada BKPM. "Tentunya kami ketika keliling dunia akan jualan tentang investasi di Indonesia lebih gagah lagi dengan peningkatan peringkat investasi," ujarnya.

Menurut dia, peningkatan peringkat investasi Indonesia itu merupakan sebuah pengakuan istimewa dan sebuah angin positif dalam upaya untuk menggolkan investasi karena diharapkan dapat mendorong mereka yang selama ini ragu-ragu untuk bisa menanamkan modal di Indonesia.

BERITA TERKAIT

PIS Siap Jadi Agregator Transportasi dan Logistik CCS

NERACA Jerman – PT Pertamina International Shipping (PIS) memaparkan sejumlah strategi dan kesiapan perusahaan untuk dekarbonisasi di Indonesia, salah satunya…

Tingkatkan Ekspor, 12 Industri Alsintan Diboyong ke Maroko

NERACA Meknes – Kementerian Perindustrian memfasilitasi sebanyak 12 industri alat dan mesin pertanian (alsintan) dalam negeri untuk ikut berpartisipasi pada ajang bergengsi Salon International de l'Agriculture…

Hadirkan Profesi Dunia Penerbangan - Traveloka Resmikan Flight Academy di KidZania Jakarta

Perkaya pengalaman inventori aktivitas wisata dan juga edukasi, Traveloka sebagai platform travel terdepan se-Asia Tenggar hadirkan wahana bermain edukatif di…

BERITA LAINNYA DI Industri

PIS Siap Jadi Agregator Transportasi dan Logistik CCS

NERACA Jerman – PT Pertamina International Shipping (PIS) memaparkan sejumlah strategi dan kesiapan perusahaan untuk dekarbonisasi di Indonesia, salah satunya…

Tingkatkan Ekspor, 12 Industri Alsintan Diboyong ke Maroko

NERACA Meknes – Kementerian Perindustrian memfasilitasi sebanyak 12 industri alat dan mesin pertanian (alsintan) dalam negeri untuk ikut berpartisipasi pada ajang bergengsi Salon International de l'Agriculture…

Hadirkan Profesi Dunia Penerbangan - Traveloka Resmikan Flight Academy di KidZania Jakarta

Perkaya pengalaman inventori aktivitas wisata dan juga edukasi, Traveloka sebagai platform travel terdepan se-Asia Tenggar hadirkan wahana bermain edukatif di…