Moody's Beri Peringkat Gajah Tunggal B2

NERACA

Jakarta – Lembaga rating Moody's Investors Service menaikkan peringkat PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) menjadi B2 dari sebelumnya Caa1. Upgrade rating ini dilakukan setelah produsen ban itu sukses menerbitkan senior secured notes dan senior secured loan dengan nilai masing-masing US$ 250 juta. Pada saat yang bersamaan, Moodys juga menaikkan rating notes dan pinjaman yang baru didapat GJTL itu menjadi B2 dari sebelumnya Caa1.

Brian Grieser, Moody's Vice President and Senior Credit Officer dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis (24/8) mengatakan, upgrade yang dilakukan mencerminkan peningkatan yang signifikan atas struktur modal dan profil utang jatuh tempo perusahaan. Seperti diketahui, belum lama ini GJTL merilis senior secured notes US$ 250 juta dengan kupon 8,375% dan tenor 5 tahun. Pada saat yang bersamaan, GJTL juga mendapat fasilitas pinjaman dengan nilai yang sama. Kedua instrumen pinjaman ini akan digunakan untuk membayar kembali (refinancing) senior secured notes tahun 2013 yang nilainya US$ 500 juta yang akan segera jatuh tempo.

Dengan adanya aktivitas refinancing ini, maka waktu jatuh tempo utang GJTL senilai US$ 500 juta itu akan berubah jadi 2022 dari sebelumnya jatuh tempo pada 2018. Rating bisa kembali dinaikan jika GJTL mampu meningkatkan basis pendapatan dan menjaga EBITDA margin pada kisaran level 20%. Perolehan free cash flow yang positif dan pengurangan level utang juga menjadi faktor yang bisa membuat rating GJTL kembali dinaikkan. “Upgrade rating juga akan kembali dilakukan jika GJTL mampu mempertahankan level debt-to-EBITDA pada level 3.25 kali," jelas Brian.

Namun, rating bisa kembali diturunkan jika margin GJTL turun akibat naiknya harga bahan baku. Jika penurunannya hingga dibawah 15%, maka downgrade rating akan dilakukan. Posisi debt to EBITDA yang melewati level 4,5 kali juga bisa menjadi alasan rating GJTL diturunkan. Tahun ini perseroan menargetkan penjualan bisa naik sekitar 5%-10%. Disebutkan, target tersebut menurun dibanding target 2016 lalu bisa naik 10%-15%. Nantinya, target pertumbuhan penjualan diharapkan proporsi antara domestik dan ekspor adalah sebesar 55% dan 45%. Salah satu upaya untuk bisa meningkatkan penjualan dengan cara ekspansi di ban radial bus truk dan bus. Tahun lalu produsen bank GT Radial ini memproduksi 600 sampai 1.200 ban per hari.

BERITA TERKAIT

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…