Tingkatkan Minat Go Public - BEI Gelar Bandung Business Forum

NERACA

Bandung Menjawab kebutuhan akses permodalan yang banyak dikeluhkan para pelaku usaha, pasar modal siap menjembatani kebutuhan dunia usaha terhadap permodalan. Pasalnya, saat ini pendanaan lewat pasar modal masih belum dilakukan secara optimal. Data PT Bursa Efek Indonesia (BEI) per 16 Agustus 2017 menunjukkan, dari total 555 perusahaan yang telah mencatatkan sahamnya di pasar modal, 449 emiten berkantor pusat di Jakarta, 32 emiten berkantor pusat di Jawa Timur, 30 emiten berkantor pusat di Jawa Barat, 28 emiten berkantor pusat di Banten dan sisanya tersebar di Indonesia.

Emiten asal Jakarta menguasai 82,99% kapitalisasi pasar di BEI, yang disusul oleh 4,20%, 1,80% dan 9,32% untuk masing-masing kapitalisasi pasar emiten di Jawa Timur, Jawa Barat dan Banten. Atas dasar hal tersebut, BEI, bersama Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) yang didukung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan acara Bandung Business Forum.

Direktur Pengembangan BEI, Nicky Hogan dalam siaran persnya di Bandung, Kamis (24/8) mengatakan, penyelenggaraan Bandung Business Forum bertujuan untuk memberikan kesadaran dan konsultasi teknis mengenai proses Go Public. “Selain itu, melalui acara ini diharapkan meningkatkan jumlah perusahaan tercatat di BEI, khususnya kepada Perusahaan-perusahaan baik perusahaan swasta, BUMN, ataupun BUMD yang belum go public,” ujar Nicky.

Acara Bandung Business Forum juga dihadiri dan dibuka dengan sambutan dari Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal 1 Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Sarjito. Hadir beragam perusahaan tercatat dari berbagai sektor yang siap berbagi pengalaman suksesnya dalam Go Public. Selain itu terdapat 10 Penjamin Emisi dan 2 Konsultan Hukum serta Pefindo sebagai perusahaan pemeringkat efek yang akan diundang di dalam acara Bandung Business Forum untuk menjadi narasumber konsultasi initial public offering (IPO).

Sepanjang acara Bandung Business Forum, peserta juga berkesempatan untuk melakukan konsultasi tentang IPO secara langsung bersama Penjamin Emisi, Konsultan Hukum, BEI dan Pefindo.

Dengan semakin meningkatnya minat perusahaan di dalam negeri untuk menjadi perusahaan tercatat diharapkan akan dapat lebih menyemarakkan perdagangan saham di Pasar Modal Indonesia. Sehingga pasar modal Indonesia dapat semakin menjadi cerminan maupun tolak ukur bagi kemajuan perekonomian Indonesia.

 

BERITA TERKAIT

Manfaatkan Google Classroom - Agar Hasil Belajar Online Lebih Maksimal

Dunia pendidikan kini banyak memanfaatkan Google Classroom. Aplikasi yang berfungsi untuk membagikan tugas kepada siswa, memulai diskusi dengan siswa, dan…

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Manfaatkan Google Classroom - Agar Hasil Belajar Online Lebih Maksimal

Dunia pendidikan kini banyak memanfaatkan Google Classroom. Aplikasi yang berfungsi untuk membagikan tugas kepada siswa, memulai diskusi dengan siswa, dan…

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…