Laba Bersih Terkoreksi - Pendapatan Tower Bersama Masih Tumbuh 6,75%

NERACA

Jakarta – Sepanjang semester pertama 2017, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) membukukan pendapatan sebesar Rp 1,94 triliun. Angka ini meningkat 6,75% bila dibandingkan dengan pendapatan pada periode yang sama tahun lalu yakni Rp 1,81 triliun. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, Rabu (23/8).

Sementara beban pokok pendapatan perusahaan pada semester pertama 2017 yakni Rp 220,35 miliar. Ini meningkat 8,22% bila dibandingkan dengan beban pokok pendapatan periode yang sama tahun lalu yakni Rp 203,6 miliar. Sedangkan laba kotor TBIG pada semester 1-2017, yakni Rp 1,72 triliun. Angka ini meningkat 6,57% bila dibandingkan dengan laba kotor periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp 1,61 triliun.

Kemudian dari sisi laba bersih TBIG pada semester pertama sebesar Rp 514,3 miliar. Dimana laba bersih ini menurun 39,53% dari Rp 841,99 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Menurut Helmi Yusman, Direktur Keuangan TBIG, sebenarnya tidak tergerus. Tapi tahun 2016 ada efek laba pajak tangguhan atas revaluasi aset dan tahun ini tidak ada.

Helmi mengatakan bahwa laba pajak tangguhan dan revaluasi aset ini hanya dilakukan pada tahun 2016 yang lalu, sehingga laba semester pertama 2016 bisa terkerek. Asal tahu saja, selama ini, pendapatan TBIG berasal dari pelanggan pihak ketiga yakni operator telekomunikasi. PT Telekomunikasi Seluler atau Telkomsel menjadi kontributor terbesar pendapatan TBIG. Yakni 874,01 miliar atau setara dengan 45,03%.

Kemudian disusul oleh PT Indosat Tbk dengan Rp 450,06 miliar atau setara dengan 23,19%. Lalu ada PT XL Axiata Tbk dengan Rp 265,71 miliar atau setara 13,69%. PT Hutchison 3 Indonesia dengan Rp 188,18 miliar setara 9,7%. Selain itu, PT Smartfren Telecom Tbk dengan Rp 95,83 miliar setara 4,94%. PT Internux sebesar Rp 50,14 miliar setara dengan 2,58% dan lainnya Rp 16,85 miliar setara dengan 0,87%.

Genjarnya ekspansi bisnis perusahaan operator telekomunikasi di layanan 4G LTE, rupanya berkah bagi TBIG. Tengok saja, di kuartal pertama 2017, perseroan berhasil membangun 1.000 tower dari 2.400 tower yang ditargetkan, atau sudah mencapai 40% dari target. Helmy Yusman Santoso, mengakui, perseroan merasakan manfaatnya dengan ekspansi jaringan 4G berbagai operator. Ini karena operator telekomunikasi harus memasang lagi antena 4G di menara. Apalagi saat ini pertumbuhan data lebih pesat dibandingkan voice dan sms, sehingga operator akan senantiasa meningkatkan teknologi terkait data.

Helmy juga bilang di semester kedua yang akan datang perusahaan bakalan fokus pada pertumbuhan organik dibandingkan melakukan akuisisi. Hal ini lantaran pertumbuhan organik biayanya lebih murah. Selain itu, saat ini sudah jarang perusahaan menara yang bisa diakuisisi. Sebagai informasi, tahun ini perseroan mengalokasikan dana belanja modal sebesar Rp 2 triliun-2,5 triliun.

Herman Setya Budi, Presiden Direktur Tower Bersam Infrastructure pernah bilang, perseroan menargetkan dapat menambah 1.250 tower baru dan 1.250 kolokasi. Pembangunan satu unit menara telekomunikasi, lanjutnya, menghabiskan dana sekitar Rp1 miliar-1,2 miliar. Adapun biaya kolokasi jauh lebih murah yakni sebesar Rp150 juta.”Capex yang kami siapkan tahun ini sekitar Rp2 triliun-2,5 triliun,"ungkapnya.

Disebutkan, sumber dana capital expenditure berasal dari kombinasi kas internal, fasilitas pinjaman sindikasi bank, dan penerbitan obligasi global apabila dibutuhkan.

BERITA TERKAIT

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…