Sekuritiasasi Aset Tol Jagorawi - Jasa Marga Tawarkan Kupon Hingga 9%

NERACA

Jakarta – Aksi korporasi PT Jasa Marga Tbk (JSMR) melakukan sekuritisasi aset dengan skema kontrak investasi kolektif efek beragun aset (KIK-EBA), menawarkan dalam dua kelas. Kelas A akan diterbitkan melalui penawaran umum dan memiliki karakteristik pendapatan tetap, dengan rentang kupon tetap 8% sampai 9%.

Lalu, kelas B akan diterbitkan melalui penawaran terbatas dan memiliki karakteristik pendapatan tidak tetap. "Ada sekitar 7% kelas B yang akan memproteksi kalau terjadi risiko di kelas A," kata Donny Arsal, Direktur Keuangan JSMR di Jakarta, kemarin.

Future revenue based securities (FRBS) ini merupakan yang pertama kalinya dilakukan JSMR. Saat ini, potensi pendapatan tol Jagorawi mencapai Rp 700 miliar per tahun. Tapi, JSMR hanya melepas 70% atau sekitar Rp 400 miliar dalam sekuritisasi ini. Sehingga dalam lima tahun, total nilai pendapatannya mencapai Rp 2 triliun. Setelah itu, KIK-EBA Mandiri JSMR01 akan mendistribusikan imbal hasil dan pokok investasi ke pemegang unit penyertaan atau investor.

Donny menambahkan, sekuritisasi ini dirancang sebaik mungkin agar tidak mengurangi pendapatan JSMR. Karena itulah, dalam aksi korporasi ini, JSMR lebih banyak menyasar target investor institusi, seperti dana pensiun. Nantinya, dana yang diperoleh dari sekuritisasi aset akan langsung digunakan pada tahun ini untuk menyelesaikan proyek-proyek jalan tol. Saat ini, JSMR memiliki 18 proyek yang harus dituntaskan.

Produk ini telah mendapatkan indikasi peringkat awal AAA dari Pefindo. Mandiri Manajemen Investasi ditunjuk sebagai manajer investasi dan PT Bank Rakyat Indonesia dipilih sebagai bank kustodian. Tak hanya itu, emiten pelat merah ini juga tengah menyiapkan pendanaan lain, yakni project bond untuk pendanaan jangka panjang. JSMR telah melakukan registrasi ke Bursa Efek Indonesia, sehingga rencananya, produk ini bisa meluncur pada akhir September atau awal Oktober 2017. Dana yang dibidik dari project bond sekitar Rp 1,5 triliun.

Sebagai informasi, sekuritisasi aset yang dilakukan Jasa Marga dimaksudkan untuk mendanai ekspansi bisnis dalam pengembangan bisnis di jalan tol. Dimana aset yang diagunkan adalah jalan tol JakartaBogorCiawi (Jagorawi). KIK-EBA ini memiliki nilai maksimum Rp 2 triliun dengan jangka waktu lima tahun. Produk sekuritisasi bernama KIK-EBA Mandiri JSMR01.

Di samping itu, produk investasi ini telah mendapatkan indikasi peringkat awal AAA (triple A) dari Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). PT Mandiri Manajemen Investasi dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk bertindak sebagai Manajer Investasi dan Bank Kustodian. Pada transaksi sekuritisasi ini, Jasa Marga didukung oleh PT Mandiri Sekuritas selaku Arranger penerbitan Surat Berharga Hak Pendapatan Tol, dan enam Agen Penjual KIK EBA Mandiri JSMR01 yang terdiri dari PT Mandiri Sekuritas, PT Danareksa Sekuritas, PT Bahana Sekuritas, PT BNI Sekuritas, PT CIMB Sekuritas Indonesia, dan PT BCA Sekuritas.

BERITA TERKAIT

Laba Tumbuh 23% - OCBC NISP Bagikan Dividen Rp1,65 Triliun

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar…

Laba Bersih Indonesia Fibreboard Naik 3,9%

Di tahun 2023, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp100,9 miliar atau tumbuh 3,9% dibanding tahun…

Laba Bersih PP Presisi Menyusut 4,97%

NERACA Jakarta – Sepanjang tahun 2023, PT PP Presisi Tbk (PPRE) membukukan laba sebesar Rp 172 miliar pada 2023. Angka…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Laba Tumbuh 23% - OCBC NISP Bagikan Dividen Rp1,65 Triliun

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar…

Laba Bersih Indonesia Fibreboard Naik 3,9%

Di tahun 2023, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp100,9 miliar atau tumbuh 3,9% dibanding tahun…

Laba Bersih PP Presisi Menyusut 4,97%

NERACA Jakarta – Sepanjang tahun 2023, PT PP Presisi Tbk (PPRE) membukukan laba sebesar Rp 172 miliar pada 2023. Angka…