Mengintip Destinasi Kebun Raya Kuningan

Mengintip Destinasi Kebun Raya Kuningan

NERACA

Kuningan - Destinasi wisata di Kuningan kini bertambah lagi, panorama alam yang cukup cantik dengan berbagai kekhasan yang dimiliki hutan dan pegunungan Kuningan sangat cocok untuk merefresh diri dan memanjakannya dengan alam yang bisa dikatakan ‘masih hijau’.

Meskipun Gunung Ciremai belakangan ini, wajahnya sudah mulai berubah dengan insiden kebakaran hutan, namun di ujung utara sana, tepatnya di Padabeunghar Kecamatan Pasawahan, hamparan hutan yang awalnya dikelola PT. Yunawati, salah satu perusahaan perkebunan telah disulap menjadi Kebun Raya Kuningan (KRK).

KRK berbatasan sebelah barat dengan Kabupaten Majalengka, sebelah Timur dan Selatan dengan Taman Nasional Gunung Ciremai, sebelah utaranya berbatasan dengan tanah masyarakat Desa Padabeunghar. Saat menginjakan kaki di kebun raya satu-satunya di Jawa Barat itu, suasana alam cukup terasa. Anda bisa melakukan perjalanan alam yang panjang dan cukup memuaskan, karena KRK memiliki areal seluas 154, 9 hektar. 

Memang, saat ini belum tertata optimal karena perencanaan dan pengembangan sarana pendukung wisata tersebut masih terus berjalan, dan entah sampai kapan pembenahan itu akan terus dikerjakan. Akan tetapi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) telah berjanji, jika KRK adalah tanggungjawab Kebun Raya Indonesia.

“LIPI akan terus berupaya melakukan penelitian-penelitian untuk mengatasi berbagai permasalahan yang timbul dengan pengembangan ilmu pengetahuan. Kami berharap, Kebun Raya Kuningan ini mampu menjalankan fungsinya sebagai wahana pendidikan, rekreasi, ekonomi, konservasi dan penelitian,” harap Ketua LIPI, (saat dijabat Prof. DR. Iskandar Zulkarnaen).

Puluhan miliar anggaran segar telah dikucurkan untuk penataan KRK tersebut, dan kini wajah baru KRK dengan aura yang cukup indah, nyaman, segar tentu menjanjikan dunia wisata untuk dikelola secara apik, dan  nyata hasilnya terutama untuk pendapatan pemerintah, baik daerah maupun pusat tentunya. Mungkin diingatan Anda, KRK adalah Kebun Raya Bogor, Kebun Raya Cibodas atau Kebun Raya Purwodadi atau Kebun Raya Bali. Tentu itu adalah impian kedepan untuk bisa mewujudkannya.

Saat ini saja, nampak terlihat ada empat jenis tanaman tematik yang dimiliki KRK, yaitu Tanaman Bebatuan yang bermanfaat bagi kesehatan,  Taman Kuning yang rencananya ditanami bunga-bunga dan tanaman berwarna kuning sehingga nampak menyala dan cerah sesuai dengan tulisan ‘Taman Kuning’ yang berwarna kuning.

Lalu, Koleksi Bambu yang sungguh alami dan sangat bernuansa konservasi dengan lingkungan yang hijau. Satu lagi, yaitu taman tematik dengan zona tanaman khas Gunung Ciremai, tentu tanaman khas Ciremai ini memiliki ratusan jenis dan hanya akan ada ditemui di KRK saja. Seperti, Jamuzu (dacrycarpus imbricatus), Saninten (castanopis argentea), Nangsi (schima walahi), Mara, Kondang dan ratusan tanaman langka lainnya siap ditebar.

“KRK juga dirancang dengan penggunaan energi matahari sebagai energy listrik pada atap bangunan yang dilengkapi solar cell (photovoltaic) dengan bentuk bangunan yang mengadaptasi arsitektur rumah-rumah sunda, serta bangunan yang dirancang dapat menampung air hujan limpahan cucuran atap yang ditampung di reservoir di bawah bangunan untuk kemudian didaur ulang untuk kebutuhan air minum,” papar Asep Zulkarnaen SP., Kepala Subbag TU UPTD Kebun Raya Kuningan pada Dinas Lingkungan Hidup.

Semua perencanaan pasti ada tujuannya, menurut Asep, pengembangan Kawasan Wisata KRK untuk mewujudkan kelestarian dan keseimbangan ekologi, terselenggaranya konservasi (perlindungan, pengawetan dan pemanfaatan), pusat penelitian untuk mewujudkan dan memelihara apresiasi masyarakat lokal dan global terhadap usaha pelestarian tumbuhan dan lingkungannya.

Anda penasaran dengan kebun raya di Jawa Barat ini?, silakan Anda singgah dan berpetualang disana. Memang belum ada kendaraan umum yang melewati kesana, namun dengan jarak 39,8 km dari ibukota, Anda bisa membawa rombongan bus atau kendaraan mobil lainnya berkelana kesana, dengan sarana jalan yang sudah mulus. Jaringan komunikasi pun cukup lancar karena ada dua pemancar televisi disana. Nung Khazanah

 

BERITA TERKAIT

Raih Award Pembangunan Ekonomi Daerah 2024: - Kota Depok Terbaik Indonesia Turunkan Kemiskinan

NERACA Depok - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok memasuki usia hari jadinya ke-25 pada 27 April 2024, kembali meraih prestasi spektakuler…

Raih Award Pembangunan Ekonomi Daerah 2024: - Kota Depok Terbaik Indonesia Turunkan Kemiskinan

NERACA Depok - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok memasuki usia hari jadinya ke-25 pada 27 April 2024, kembali meraih prestasi spektakuler…

Ketua Umum Relawan Ndaru Aditya Yusma Berkunjung ke Wamen Ketenagakerjaan, Ir. Afriansyah Noor, M.Si, IPU: Membangun Sinergi untuk Kesejahteraan Pekerja Migran Indonesia (PMI)

NERACA Jakarta - Hari Kamis ini, tanggal 25 April 2024, di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan, terjadi pertemuan silaturahmi yang berkesan antara…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Raih Award Pembangunan Ekonomi Daerah 2024: - Kota Depok Terbaik Indonesia Turunkan Kemiskinan

NERACA Depok - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok memasuki usia hari jadinya ke-25 pada 27 April 2024, kembali meraih prestasi spektakuler…

Raih Award Pembangunan Ekonomi Daerah 2024: - Kota Depok Terbaik Indonesia Turunkan Kemiskinan

NERACA Depok - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok memasuki usia hari jadinya ke-25 pada 27 April 2024, kembali meraih prestasi spektakuler…

Ketua Umum Relawan Ndaru Aditya Yusma Berkunjung ke Wamen Ketenagakerjaan, Ir. Afriansyah Noor, M.Si, IPU: Membangun Sinergi untuk Kesejahteraan Pekerja Migran Indonesia (PMI)

NERACA Jakarta - Hari Kamis ini, tanggal 25 April 2024, di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan, terjadi pertemuan silaturahmi yang berkesan antara…