Penjualan Otomotif Tumbuh Positif - Astra Raup Laba Konsolidasi Rp 9,4 Triliun

NERACA

Jakarta – Masih ditopang positifnya penjualan di sektor otomotif memacu pencapaian kinerja keuangan PT Astra Internasional Tbk (ASII) di paruh pertama tahun 2017 cukup memuaskan. Perseroan menjelaskan, pasar mobil nasional secara keseluruhan meningkat, meski terpengaruh oleh tekanan dari banyaknya diskon harga akibat ketatnya persaingan.

Sementara pasar penjualan motor nasional menurun. Pangsa pasar bisnis otomotif Grup meningkat baik untuk mobil dan motor. Hasil kinerja dari bisnis jasa keuangan Grup membaik seiring dengan keuntungan yang kembali dihasilkan Bank Permata. Kinerja positif ditunjukkan dari bisnis alat berat dan pertambangan serta agribisnis, yang mendapat keuntungan dari kenaikan harga komoditas.

Dalam siaran persnya di Jakarta, Kamis (27/7), Astra Internasional di paruh pertama 2017 mengungkapkan, kinerja pendapatan bersih konsolidasian Grup meningkat 11% menjadi Rp98,0 triliun, seiring dengan peningkatan kontribusi pendapatan dari sebagian besar segmen bisnisnya.  Sementara laba bersih konsolidasian Grup naik menjadi Rp9,4 triliun, meningkat 31% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. 

Kemudian nilai aset bersih per saham Grup tercatat sebesar Rp2.881 pada 30 Juni 2017, meningkat 4% dibandingkan posisi akhir tahun 2016.  Nilai kas bersih, di luar Grup Jasa Keuangan, mencapai Rp2,6 triliun, jauh lebih rendah dibandingkan nilai kas bersih pada akhir tahun 2016 sebesar Rp6,2 triliun, terutama disebabkan oleh investasi jalan tol, pembangkit listrik dan properti yang dilakukan selama semester pertama tahun 2017.

Selanjutnya, anak perusahaan Grup segmen Jasa Keuangan mencatat utang bersih sebesar Rp49,1 triliun, dibandingkan dengan Rp47,7 triliun pada akhir tahun 2016.  Astra Internasional menjelaskan, laba bersih dari bisnis otomotif Grup meningkat 9% menjadi Rp4,2 triliun. Hal ini terutama disebabkan oleh meningkatnya penjualan mobil, yang masih terpengaruh oleh peluncuran model-model baru, termasuk pada periode semester kedua tahun 2016, meski kompetisi harga terus meningkat.  

Penjualan mobil secara nasional meningkat secara marjinal menjadi 534.000 unit. Penjualan nasional mobil Astra meningkat sebesar 9% menjadi 298.000 unit, sehingga pangsa pasarnya meningkat dari 51% menjadi 56%. Grup telah meluncurkan satu model baru dan empat model revamped selama periode ini. 

Penjualan sepeda motor nasional menurun sebesar 9% menjadi 2,7 juta unit. Penjualan domestik sepeda motor dari PT Astra Honda Motor (AHM) mengalami penurunan sebesar 7% menjadi 2,0 juta unit, mengakibatkan peningkatan pangsa pasar AHM dari 73% menjadi 74%. Grup telah meluncurkan enam model baru dan sebelas model revamped selama periode ini.  Sebagai informasi, ASII mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) 2017 senilai Rp 20 triliun. Dana belanja ini termasuk untuk anak usaha mereka yang tidak terkonsolidasi senilai Rp 5 triliun. Disebutkan, belanja modal tersebut setara anggaran 2016.

BERITA TERKAIT

Vira Widiyasari Jabat Country Manager Visa Indonesia

Visa, pemain utama di dunia dalam pembayaran digital mengumumkan bahwa Vira Widiyasari telah ditunjuk sebagai Country Manager, efektif per tanggal…

SakuraLand Tawarkan Hunian Terjangkau, Berkualitas dan Strategis

Masih tingginya angka backlog perumahan menjadi terbuka potensi pertumbuhan pasar properti. Berdasarkan data Survei Sosio Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2023,…

BI Rate Bakal Turun - Pasar Otomotif dan Mobil Bekas Masih Bisa Tumbuh

NERACA Jakarta – Meski pasar otomotif dalam negeri tengah lesu, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia memprediksi industri tersebut dapat membaik…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

SakuraLand Tawarkan Hunian Terjangkau, Berkualitas dan Strategis

Masih tingginya angka backlog perumahan menjadi terbuka potensi pertumbuhan pasar properti. Berdasarkan data Survei Sosio Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2023,…

BI Rate Bakal Turun - Pasar Otomotif dan Mobil Bekas Masih Bisa Tumbuh

NERACA Jakarta – Meski pasar otomotif dalam negeri tengah lesu, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia memprediksi industri tersebut dapat membaik…

Pasar Saham Masih Jadi Pilihan Jangka Panjang

NERACA Jakarta - Capital Sensitivity Analysis Index atau CSA Index menyebut pasar saham masih menjadi pilihan untuk investasi jangka panjang…