Perluas Pasar Ekspor - Trias Sentosa Bikin Anak Usaha Baru

NERACA

Jakarta – Dalam rangka pengembangan ekspansi bisnis, PT Trias Sentosa Tbk (TRST) membentuk usaha baru dalam bidang perdagangan dengan nama PT Unggul Niaga Sentosa. Perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin menyebutkan, TRST bersama Presiden Komisaris perusahaan Kindarto Kohar membentuk PT Unggul Niaga Sentosa. Anak usaha baru perusahaan ini akan bergerak di bisnis perdagangan umum domestik dan ekspor.

Sebanyak 99% saham PT Unggul Niaga Sentosa dimiliki oleh TRST. Saham PT Unggul Niaga Sentosa sebanyak 2.475 saham tersebut bernilai sebesar Rp 2,47 miliar. Sementara 1% saham senilai Rp 25 juta dimiliki oleh Kindarto Kohar. PT Unggul Niaga Sentosa yang didirikan sejak 1 September 2016 lalu baru mendapatkan surat pengukuhan pengusaha kena pajak (PKP) pada 14 Juli lalu. Anak usaha TRST ini masih harus mengurus nomor induk kepabeanan dulu untuk bisa beroperasi. "Jadi kesimpulannya sampai dengan saat ini PT Unggul Niaga Sentosa belum melakukan aktivitas perdagangan sama sekali," tulis Sugeng Kurniawan, Presiden Direktur TRST.

Adapun pembentukan anak usaha ini bertujuan untuk menambah pendapatan perusahaan di masa depan. Sebagai informasi, perseroan terus meningkatkan kapasitas produksi untuk produk yang memiliki value added tinggi. Hal ini karena perseroan juga berencana meningkatkan pengembangan pasar ekspor.

Sugeng Kurniawan, pernah bilang, saat ini jumlah pasokan flexible packaging dipasar global lebih besar dibanding demandnya. Sehingga kompetisinya juga semakin ketat. “Karena itu produk-produk yang memiliki value added tinggi seperti metalizer dan coating harus terus ditingkatkan,”tuturnya.

Dijelaskan, tahun depan pihaknya akan kembali belanja modal sekitar Rp 150 miliar untuk membeli 3 mesin metalizer lagi. Dengan tambahan tiga mesin baru tersebut diharapkan kinerja perseroan juga semakin meningkat. Sebab pasar yang bisa digarap juga semakin luas baik pasar domestic maupun global.

Tahun ini perseroan mengeluarkan dana investasi Rp 50 miliar untuk membeli 1 mesin metalizer. Kapasitas produksinya sekitar 20.000 . 25.000 ton per tahun. Tahun depan kapasitas produksinya akan dipacu naik hingga tiga kali lipat. Selain untuk memenuhi pasar dalam negeri, produk high value added tersebut juga untuk memenuhi pasokan dipasar ekspor terutama di Australia, Eropa, Jepang dan Asia. Demand pasar ekspor terus naik. Kontribusi terhadap penjualan juga berubah dimana sepanjang tahun lalu komposis pasar ekspor dan domestik masih 40:60 maka tahun ini menjadi 56:44%.

Kata Sugeng, kebutuhan pasar ekspor terus meningkat. Dua mesin baru nanti akan digunakan untuk memenuhi market di jepang. Sisanya untuk negara lainnya. Sebab itu harus ada investasi baru tahun depan.

 

 

 

 

 

BERITA TERKAIT

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…