Asmat Amin & Hunian Subsidi di Indonesia

Asmat Amin & Hunian Subsidi di Indonesia

NERACA

Jakarta - Bagi banyak orang, rumah subsidi adalah angin segar di tengah harga rumah yang terus naik dan semakin tak terjangkau, terutama kaum MBR. Bahkan pemerintah sangat serius menanggapi kebutuhan hunian untuk masyarakat ini dengan mencanangkan Program Sejuta Rumah. Pemerintah juga terus berupaya memangkas selisih pasokan dan permintaan rumah (backlog) yang kini mencapai 10 hingga 12 juta unit. Di satu sisi kebutuhan rumah baru yang bersumber dari pertumbuhan penduduk dan urbanisasi setiap tahunnya mencapai sekitar 800 ribu unit.

"Rumah subsidi permintaannya sangat tinggi, tapi untuk mengurusnya tidaklah mudah, banyak faktor yang harus dipertimbangkan, selain biaya produksi yang tinggi, bahkan sering tak imbang dengan harga jual, ketersediaan lahan pun semakin sedikit," kata Asmat Amin, praktisi Hunian subsidi Indonesia, Selasa (6/6).

"Penentuan lokasi perumahan sangatlah penting, kita harus lihat aksesnya, apakah transportasi tersedia? Jangan sampai nanti ketika kita menempati unit, mau kemana-mana' sulit," ujar Asmat. "Dan jangan lupa mengenai kandungan air bawah tanah, ada atau tidak?  Jika ada, apakah bisa dikonsumsi untuk kepentingan rumah tangga?" tambah Asmat.

Memang tak mudah membuat semua orang senang. Tapi, untuk urusan membangun rumah subsidi, menurut Asmat, setidaknya masyarakat yang masuk dalam kategori MBR bisa memiliki rumah sendiri dan hunian yang dibangun-pun merupakan "rumah tumbuh". Jadi masih memungkinkan membangun satu atau dua kamar lagi sesuai kebutuhan dan anggaran yang dimiliki.

"Idealnya rumah subsidi atau rumah murah itu dekat dengan tengah kota, tapi apa daya, memang tak mungkin. Saya paham kemauan banyak orang, tapi harga tanahnya di tengah kota, bahkan yang dekat tengah kota saja sudah melambung tinggi. Mau dijual berapa," ujar Asmat Amin yang juga menjabat sebagai Managing Director di SPS Group.

Asmat mengaku saat ini SPS Group tengah fokus di Perumahan Villa Kencana Cikarang, di Cikarang Utara, yang awal Mei lalu Presiden Jokowi hadir dan meresmikan secara langsung rumah khusus MBR itu. Sementara di selatan Cikarang dia membangun Grandvista Cikarang. Villa Kencana Cikarang memiliki luas lahan 105 hektar dan 160 hektar untuk Grandvista Cikarang dengan total unit sekitar 23.000 untuk dua proyek tersebut.

"Tahun ini kami sedang mempersiapkan membuka proyek baru di tiga lokasi di Timur Jakarta, " papar Asmat." Kami juga menargetkan pembangunan sebanyak 15.000 unit di tahun ini. Karena bicara rumah subsidi adalah bicara "kecepatan". Selain itu ia juga mengungkapkan bahwa menyediakan rumah subsidi adalah perpaduan antara "Bisnis dan Ibadah.” Mohar

 

BERITA TERKAIT

Commercial Smart TV dan CreateBoard LG Raih Sertifikasi TKDN

  Commercial Smart TV dan CreateBoard LG Raih Sertifikasi TKDN NERACA Jakarta - PT. LG Electronics Indonesia (LG) baru saja…

SMF Komitmen Perkuat Peran dalam Pembiayaan Sektor Perumahan

NERACA Jakarta - Menyambut tahun 2024, PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) berkomitmen untuk terus berfokus pada pembiayaan di sektor perumahan.…

Riset Ungkap Bogor Alami Kenaikan Harga Rumah Tertinggi pada Februari

NERACA Jakarta - Hasil riset Rumah123 mengungkapkan Bogor mengalami kenaikan harga rumah tertinggi di Jabodetabek hingga 6,4 persen, disusul Tangerang…

BERITA LAINNYA DI Hunian

Commercial Smart TV dan CreateBoard LG Raih Sertifikasi TKDN

  Commercial Smart TV dan CreateBoard LG Raih Sertifikasi TKDN NERACA Jakarta - PT. LG Electronics Indonesia (LG) baru saja…

SMF Komitmen Perkuat Peran dalam Pembiayaan Sektor Perumahan

NERACA Jakarta - Menyambut tahun 2024, PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) berkomitmen untuk terus berfokus pada pembiayaan di sektor perumahan.…

Riset Ungkap Bogor Alami Kenaikan Harga Rumah Tertinggi pada Februari

NERACA Jakarta - Hasil riset Rumah123 mengungkapkan Bogor mengalami kenaikan harga rumah tertinggi di Jabodetabek hingga 6,4 persen, disusul Tangerang…