Indosat Bagikan Dividen Rp 385 Miliar

NERACA

Jakarta – Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST), PT Indosat Ooredoo Tbk (ISAT) memutuskan untuk membagikan dividen kepada pemegang saham sebesar Rp 71,18 per lembar saham.”Untuk pembagian dividen itu Rp 385 miliar atau sebesar 35% dari laba tahun 2016,”kata Presiden Direktur Indosat Ooredoo, Alexander Rusli di Jakarta, kemarin.

Pembagian dividen sendiri merupakan komitmen perseroan terhadap pemegang saham setelah sebelumnya merugi dua tahun berturut-turut. Di 2014, Indosat mencatatkan rugi Rp 2 triliun dan 2015 merugi Rp 1,31 triliun. Kini di 2016 berhasil mencatatkan untung sebesar Rp 1,1 triliun.”Kombinasi perbaikan dalam operasional perusahaan dengan stabilnya pergerakan nilai tukar, serta rendahnya utang dalam dolar AS, menghasilkan laba bersih positif di tahun 2016," jelas Rusli.

Alexander Rusli juga memaparkan kinerja perseroan di kuartal pertama 2017 yang juga menunjukan catatan positif. “Laba bersih turun dari Rp 217 miliar menjadi Rp 174 miliar. Sementara pendapatan konsolidasi meningkat 7% dari Rp 6,81 triliun menjadi Rp 7,29 triliun," ungkapnya.

Dari sisi segmen pendapatan, pendapatan seluler masih jadi kontributor tertinggi yakni sebesar Rp 6,05 triliun, kemudian diikuti dengan pendapatan MIDI (multimedia, data, dan internet) Rp 998 miliar, dan telepon tetap Rp 241 miliar. Jika dirinci lebih lanjut, pendapatan seluler dari telepon turun 4,8% dibandingkan dengan kuartal yang sama di 2016, sms turun 10,9%, data naik 40,5%, dan VAS naik 32,2%.”Pendapatan data menjadi penentu pertumbuhan. Layanan telepon melalui aplikasi mulai menggantikan layanan telepon tradisional, dan layanan pesan melalui data semakin menggantikan SMS,”kata Rusli.

Pencapaian untung yang berhasil ditorehkan Indosat, rupanya tidak membuat kebijakan penerapan tarif Rp 1 merugi. Keyakinan tersebut disampaikan Sharif Mahfoedz, Division Head Data Services Indosat Ooredoo. Menurutnya, penerapan tarif Rp 1 tidak akan membuat perseroan merugi selama kebijakan tersebut menguntungkan konsumen. Disebutkannya, Rp1 awalnya diperuntukkan bagi pelanggan mereka di luar pulau Jawa sejak awal 2017. Dimana mereka yang tinggal di luar Jawa kerap kesulitan menelepon karena pembagian wilayah.”Kita tahu di luar Jawa operator sebelah itu tarifnya ribet banget, kita dapat masukan. Rp1 ini sebenarnya untuk menjawab di luar Jawa itu,”tuturnya.
Setelah merasa sambutannya bagus, Sharif menuturkan mereka berani memboyong tarif baru itu ke wilayah Jawa yang lalu lintas komunikasinya jauh lebih padat.  Sharif mengaku perusahaannya tidak takut merugi meski tarif yang mereka pasang sangat murah. Padahal, seperti yang dikatakan, tarif Rp1 itu tidak dimaksudkan sebagai promo menyambut Ramadan saja namun untuk masa seterusnya.

Dirinya mengklaim hal itu dengan menunjuk hasil performa Indosat secara keseluruhan di laporan keuangan kuartal satu.”Kalau menjawab kebutuhan konsumen, malah tidak ada ruginya buat kita," ujar Sharif.

Sharif juga sempat menyinggung ada operator seluler lain yang terlalu mahal telepon selama 15 detik dengan tarif Rp600. Tarif telepon Rp1 per detik sendiri adalah tarif yang dari Indosat untuk menelepon ke semua operator. Namun Rp1 per detik hanya berlaku untuk telepon selama 30 detik. Lebih dari itu, pelanggan akan dikenakan tarif telepon reguler.

Sebelumnya, Leonardo Henry Gavaza CFA, analis saham PT Bahana Securities, pernah mengatakan bahwa industri telekomunikasi di Indonesia sudah mulai pulih pasca perang harga yang dilakukan oleh para operator di tahun 2008 yang lalu. Jika Indosat terus melakukan perang harga seperti sekarang ini, Leo bisa memastikan profitabilitas perseroan akan semakin terpuruk.

BERITA TERKAIT

LifeTALK Kunci Menjaga Kesehatan dan Kekayaan di Masa Depan :

Indra Bekti (kanan), bersama Medical Doctor RS Siloam Semarang dr. Trianggoro Budisulistyo, SpS.(K)  (tengah) menjadi pembicara dalam acara LifeTALK “Kunci…

Kartu Debit Nirsentuh Bank Muamalat Untuk Jemaah Haji

Customer service PT Bank Muamalat Indonesia Tbk menyerahkan kartu Shar-E Debit VISA Paywave kepada nasabah disaksikan oleh Regional CEO Jakarta…

CCE 3.0: Dorong Inovasi Lokal untuk Ciptakan Dampak Multidimensional

Jakarta, GoTo Impact Foundation (GIF), organisasi penggerak dampak yang didirikan oleh Grup GoTo, meluncurkan program Catalyst Changemakers Ecosystem (CCE) 3.0 dengan tema #LokalBerdaya. Memasuki tahun ketiga,…

BERITA LAINNYA DI Berita Foto

LifeTALK Kunci Menjaga Kesehatan dan Kekayaan di Masa Depan :

Indra Bekti (kanan), bersama Medical Doctor RS Siloam Semarang dr. Trianggoro Budisulistyo, SpS.(K)  (tengah) menjadi pembicara dalam acara LifeTALK “Kunci…

Kartu Debit Nirsentuh Bank Muamalat Untuk Jemaah Haji

Customer service PT Bank Muamalat Indonesia Tbk menyerahkan kartu Shar-E Debit VISA Paywave kepada nasabah disaksikan oleh Regional CEO Jakarta…

CCE 3.0: Dorong Inovasi Lokal untuk Ciptakan Dampak Multidimensional

Jakarta, GoTo Impact Foundation (GIF), organisasi penggerak dampak yang didirikan oleh Grup GoTo, meluncurkan program Catalyst Changemakers Ecosystem (CCE) 3.0 dengan tema #LokalBerdaya. Memasuki tahun ketiga,…