Hampir setiap hari kami melihat kondisi macet parah di jalan bebas hambatan antara Halim-Cikarang Utama dan sebaliknya. Pasalnya, pembangunan LRT dan jalan layang tol Jakarta-Karawang dilakukan secara bersamaan. Kondisi ini memperlihatkan perencanaan pemerintah tidak rapi dan cenderung mengorbankan kepentingan masyarakat pengguna jalan. Apa artinya jika hanya slogan permohonan maaf saja, sementara masyarakat sudah sangat menderita ketika mengemudikan kendaraan di jalan tol, tidak sebagaimana yang diharapkan yaitu lancar tanpa hambatan.

Celakanya, perencanaan pemerintah mengatasi kemacetan parah di jalan tol tidak ada konsep terpadu. Buktinya masih banyak kontainer atau tronton yang bebas hilir mudik di sepanjang waktu di jalan tol. Bukankah seharusnya perlu ada waktu khusus bagi kontainer/tronton yang lewat di jalan tol, misalnya pk. 22.00 s/d pk. 05.00?

Mohon perhatian serius Menteri Perhubungan, Dirut PT Jasa Marga dan Dirlantas Mabes Polri untuk segera membuat surat keputusan bersama (SKB) pengaturan bagi kendaraan berat melintas di jalan tol, supaya masyarakat pengguna jalan lainnya dapat menikmati kenyamanan fasilitas jalan bebas hambatan berbayar itu.

Susi Wulandari, Jakarta Pusat