Kemenperin: SNI Wajib Lindungi Produk dan Pasar Domestik

NERACA

Jakarta – Era globalisasi mendorong terjadinya perdagangan bebas, sehingga membuat negara-negara di dunia melindungi produk dan pasar dalam negerinya serta menghindari gempuran produk impor yang tidak berkualitas. Salah satu kebijakan strategisnya adalah memberlakukan hambatan tarif maupun non tarif.

“Bahkan, Amerika yang selama ini dikenal sebagai negara liberal mulai menerapkan perlindungan terhadap kepentingan strategis dalam negerinya. Kebijakan tersebut diambil untuk menjamin keamanan dan keselamatan warga negaranya,” kata Dirjen Industri Kimia, Tekstil dan Aneka (IKTA) Achmad Sigit Dwiwahjono pada pembukaan Pameran Produk Industri Tekstil dan Aneka Ber-SNI Tahun 2017 di Plasa Pameran Industri, Kementerian Perindustrian, Jakarta, disalin dari siaran resmi.

Sigit mencontohkan, setelah diberlakukannya Standar Nasional Indonesia (SNI) wajib pada pakaian bayi tahun 2014, harga jual produk pakaian bayi asal impor mengalami kenaikan tiga kali lipat dibanding harga sebelum pemerlakuan SNI wajib tersebut, yaitu dari USD8,75 per kilogram (kg) tahun 2014 menjadi USD28,10 per kg pada 2016.

Hal tersebut, menurut Sigit, indikasi bahwa penerapan SNI wajib mampu meningkatkan daya saing produk dalam negeri. Selain itu, memberikan jaminan terhadap produk yang masuk ke pasar domestik merupakan yang berkualitas dan aman bagi konsumen serta menembus pasar ekspor.

“Standar produk merupakan technical barrier yang dapat diterima oleh seluruh negara, karena memberikan efek positif, antara lain menjamin keamanan, keselamatan dan kualitas produk,” ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menekankan, regulasi SNI secara wajib terimplementasi melalui Peraturan Menteri Perindustrian. “SNI sifatnya mutlak kalau kita mau masuk menjadi bangsa industri,” tegasnya.

Direktur Industri Tekstil, Alas Kaki dan Aneka, Muhdori menyampaikan, melalui penyelenggaraan pameran, pihaknya ingin produk-produk industri tekstil dan aneka yang telah ber-SNI dapat lebih dikenal oleh masyarakat luas. “Penerapan standar akan mampu meningkatkan surplus neraca perdagangan di masa yang akan datang. Oleh karena itu, perlu diberikan dukungan antara lain dengan pameran seperti saat ini,” tuturnya.

Kemenperin mencatat, dalam neraca perdagangan, industri tekstil dan aneka memberikan kontribusi positif yang cukup baik. Kelompok industri tekstil dan produk tekstil memberikan surplus rata-rata dalam lima tahun terakhir di atas USD4 miliar. Sementara itu, kelompok industri aneka memberikan surplus rata-rata dalam lima tahun terakhir di atas USD8 miliar.

Muhdori juga berharap, produk-produk yang telah telah memenuhi sertifikasi SNI dapat diaplikasikan oleh industri lain yang membutuhkan. Misalnya, geotextile yang dapat digunakan pada konstruksi proyek sipil seperti pengecoran pada jalan beton, landasan pesawat terbang, konstuksi pelabuhan laut, serta penahan erosi dan bangunan.

Selain itu, sepatu pengaman sebagai pelindung kaki bagi pekerja di area yang beresiko, serta alat olahraga, pakaian bayi, kain pakaian bayi, kain suiting, mainan kayu edukatif, mainan plastik, boneka, handuk, dan korek api gas untuk dapat digunakan dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah, termasuk digunakan dalam perhelatan Asian Games 2018.

Pameran yang mengambil tema Maju Bersama Produk Industri Tekstil dan Aneka Ber-SNI ini diikuti lebih dari 40 peserta. Kegiatan berlangsung pada tanggal 16-19 Mei 2017 dan dibuka untuk umum mulai pukul 09.00-16.00 WIB.

Sebelumnya, Badan Standardisasi Nasional (BSN) menggencarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) sepeda untuk alasan keselamatan serta menghindari kecelakaan. Hal ini dikarenakan tingkat kesadaran masyarakat untuk memakai barang yang sudah memiliki SNI masih rendah. Apalagi masyarakat relatif senang membeli barang dengan harga murah.

"Penggunaan sepeda untuk berolah raga, ke kantor dan rekreasi lainnya saat ini menjadi bagian dari gaya hidup, namun tingkat kesadaran masyarakat untuk memakai barang ber-SNI masih rendah. Masyarakat masih berpatokan membeli karena murah. Karena itu, kami mendorong masyarakat jeli memilih sepeda yang ber-SNI, kata Kepala BSN Bambang Prasetya usai kegiatan "funbike" kepada pers di Jakarta, disalin dari Antara.

Ia mengatakan ada beberapa standar yang ditetapkan BSN untuk sepeda. SNI sepeda menetapkan batasan-batasan persyaratan keselamatan untuk desain, perakitan/assembling dan cara uji sepeda utuh atau bagian dari sepeda utuh, serta persyaratan buku petunjuk yang perlu ada untuk sepeda itu.

Standar ini berlaku untuk sepeda roda dua yang memenuhi salah satu syarat mempunyai ketinggian sadel yang pada posisi tertinggi 635 mm atau lebih, atau untuk dipergunakan di jalan raya, katanya menambahkan.

Dalam SNI ini diatur syarat-syarat keselamatan seperti bebas tonjolan tajam sepeda (kecuali untuk bagian-bagian tertentu seperti gir depan dan gir belakang); uji rangka dan garpu depan; sistem kemudi; rem; roda; ban dalam dan ban luar; pedal; sadel; grip; boncengan; lampu dan reflektor. Produk sepeda juga harus dilengkapi buku petunjuk serta identifikasi sepeda dan rangka. Saat ini BSN tengah mengupayakan agar pelaksanaan uji petik bagi produk-produk di pasaran yang tidak berlabel SNI lebih ditingkatkan lagi.

BERITA TERKAIT

PIS Siap Jadi Agregator Transportasi dan Logistik CCS

NERACA Jerman – PT Pertamina International Shipping (PIS) memaparkan sejumlah strategi dan kesiapan perusahaan untuk dekarbonisasi di Indonesia, salah satunya…

Tingkatkan Ekspor, 12 Industri Alsintan Diboyong ke Maroko

NERACA Meknes – Kementerian Perindustrian memfasilitasi sebanyak 12 industri alat dan mesin pertanian (alsintan) dalam negeri untuk ikut berpartisipasi pada ajang bergengsi Salon International de l'Agriculture…

Hadirkan Profesi Dunia Penerbangan - Traveloka Resmikan Flight Academy di KidZania Jakarta

Perkaya pengalaman inventori aktivitas wisata dan juga edukasi, Traveloka sebagai platform travel terdepan se-Asia Tenggar hadirkan wahana bermain edukatif di…

BERITA LAINNYA DI Industri

PIS Siap Jadi Agregator Transportasi dan Logistik CCS

NERACA Jerman – PT Pertamina International Shipping (PIS) memaparkan sejumlah strategi dan kesiapan perusahaan untuk dekarbonisasi di Indonesia, salah satunya…

Tingkatkan Ekspor, 12 Industri Alsintan Diboyong ke Maroko

NERACA Meknes – Kementerian Perindustrian memfasilitasi sebanyak 12 industri alat dan mesin pertanian (alsintan) dalam negeri untuk ikut berpartisipasi pada ajang bergengsi Salon International de l'Agriculture…

Hadirkan Profesi Dunia Penerbangan - Traveloka Resmikan Flight Academy di KidZania Jakarta

Perkaya pengalaman inventori aktivitas wisata dan juga edukasi, Traveloka sebagai platform travel terdepan se-Asia Tenggar hadirkan wahana bermain edukatif di…