Lentera Anak Gelar FCTC Youth Summit - Anak Muda Kampanyekan "FCTC Warrior" di Media Sosial

Lentera Anak Gelar FCTC Youth Summit

Anak Muda Kampanyekan “FCTC Warrior” di Media Sosial 

NERACA

Jakarta - Menyambut perayaan Hari Tanpa Tembakau Sedunia (HTTS) 31 Mei mendatang, Lentera Anak menggelar kegiatan FCTC Youth Summit yang akan berlangsung di Bogor pada 7 – 10 Mei 2017. Kegiatan ini diikuti 40 peserta anak muda, usia 16 – 25 tahun, yang mewakili organisasi, komunitas, forum, kampus dan sekolah dari seluruh Indonesia dan terpilih melalui proses seleksi dan undangan.

Lisda Sundari, Ketua Lentera Anak, menjelaskan kegiatan FCTC Youth Summit bertujuan mempertemukan dan mengkolaborasikan anak muda dari berbagai daerah di Indonesia, membangun aksi dan gerakan bersama serta mendeklarasikan dukungan anak muda untuk Indonesia segera aksesi FCTC (Framework Convention on Tobacco Control) atau Konvensi Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau.

“Karena kesadaran kolektif anak muda untuk mendukung aksesi FCTC ini sudah terbangun, jadi kami hanya mempertemukan mereka di ajang FCTC Youth Summit, agar mereka saling bersinergi, menginspirasi, berkolaborasi dan menyatukan komitmen untuk bergerak bersama,” ujar dia dalam keterangan tertuliusnya kepada Neraca, Sabtu (6/5).

Lisda menambahkan, sejak 2015, Lentera Anak sudah bekerja dengan sejumlah anak muda membangun kesadaran kritis terhadap industri rokok dan komitmen mendukung pemerintah Indonesia mengaksesi FCTC. Diantaranya, Gerakan Muda FCTC*) yang digagas 60 anak muda dari berbagai kota di Indonesia dan Pembaharu Muda, kumpulan 20 anak muda di 17 kota yang bergerak di 102 komunitas, organisasi remaja, forum anak, organisasi sekolah dan kampus. Bersama Gerakan Muda FCTC dan Pembaharu Muda, sudah diadakan sejumlah aksi bersama dan kampanye yang bersifat nasional, seperti Aksi Bersama FCTC Lindungi Anak pada 2015, Kampanye Surat untuk Presiden dan Ekspedisi Kapsul Waktu pada 2016, dan Aksi Tolak jadi Target pada Februari 2017. Anak-anak muda yang sudah bergiat di Gerakan Muda FCTC dan Pembaharu Muda akan menjadi salah satu peserta di FCTC Youth Summit.

Salah satu kegiatan yang akan digelar di FCTC Youth Summit adalah Konferensi FCTC Untuk Indonesia. Melalui konferensi, peserta akan saling bertukar pendapat dan menetapkan sikap bersama mendukung Indonesia aksesi FCTC, Juga, bersama-sama membangun jejaring dan menyusun aksi. Di akhir konferensi, peserta membuat deklarasi bersama yang akan disampaikan kepada Presiden Joko Widodo. Akan ada pula kegiatan Bincang Inspiratif, sebuah forum dialog antara anak muda dengan pegiat senior pengendalian tembakau yang menjadi narasumber, untuk saling berbagi informasi, pengalaman, inspirasi, motivasi, saran dan masukan. Tema Bincang Inspiratif adalah “Berakhirnya hegemoni industri rokok di tangan anak muda”. Sedangkan kegiatan lainnya adalah Pergelaran Wayang FCTC, yang akan menampilkan 6 karakter FCTC Warrior untuk menyampaikan pesan tentang pentingnya sinergi dan kolaborasi.

Kampanye FCTC Warrior

Menjelang pelaksanaan FCTC Youth Summit, dukungan anak muda terhadap aksesi FCTC makin marak, khususnya di media sosial. Sejak kampanye FCTC Warrior dirilis 25 April lalu, cukup banyak akun facebook dan instagram yang memposting dukungan terhadap aksesi FCTC melalui karakter para warrior.

Kampanye FCTC Warrior adalah kampanye dengan platform media sosial yang mengajak anak muda berkomitmen mendukung Indonesia aksesi FCT melalui karakter 6 FCTC Warrior, yang mewakili 6 poin dalam FCTC. Dengan menjadi FCTC Warrior, mereka mempresentasikan diri sebagai prajurit yang ingin mengakhiri hegemoni industri rokok dan menyelamatkan Indonesia emas tahun 2045. Dan untuk mendapatkan karakter warriornya, mereka dapat mengikuti kuis di link http://bit.ly/FCTCwarrior.

Maka, sejak 25 April lalu, sejumlah akun di media sosial marak dengan kampanye FCTC Warrior. Seperti akun instagram @sukmaayuj, yang merasa bangga mendapatkan karakter warrior Pictorial Healthy Warning, karena menerima tugas untuk menyihir kemasan rokok dengan gambar bahaya rokok. Di akun instagram @azizazaza memposting karakter warrior Cukai Zei yang ia dapat, dan sangat bangga dengan tugas mendorong cukai rokok naik. Sedangkan di akun instagram @mufiddalfayid, memposting karakter FCTC Warrior Smokefree Zone, yang bertugas melindungi masyarakat dari asap rokok.

Antusiasme anak muda mengikuti kampanye FCTC Warrior menjadi bukti keseriusan dan komitmen mereka untuk menyuarakan dukungan agar Indonesia aksesi FCTC. Persoalan tembakau memang sangat erat kaitannya dengan anak muda, sebab dari kacamata industri rokok, anak muda adalah target pasar yang akan menjadi calon pengganti perokok tetap dan melanjutkan bisnisnya. Sehingga, dengan semakin banyak anak muda yang terus bersuara menolak menjadi target industri rokok, akan membangun kesadaran kritis kolektif dan dapat mencegah anak muda lainnya menjadi perokok pengganti. Mohar

 

 

BERITA TERKAIT

UU Perampasan Aset dan BLBI Jadi PR Prabowo-Gibran

Presiden dan Wakil Presiden (Wapres) terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka harus melanjutkan agenda pemberantasan korupsi yang sudah dicanangkan…

Kementan Gandeng Polri Tingkatkan Ketahanan Pangan

NERACA Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) menggandeng Polri dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan dan mewujudkan swasembada pangan seperti yang terjadi…

Remotivi: Revisi UU Penyiaran Ancam Kreativitas di Ruang Digital

NERACA Jakarta - Lembaga studi dan pemantauan media Remotivi menyatakan revisi Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2022 Tentang Penyiaran, dapat mengancam…

BERITA LAINNYA DI Hukum Bisnis

UU Perampasan Aset dan BLBI Jadi PR Prabowo-Gibran

Presiden dan Wakil Presiden (Wapres) terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka harus melanjutkan agenda pemberantasan korupsi yang sudah dicanangkan…

Kementan Gandeng Polri Tingkatkan Ketahanan Pangan

NERACA Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) menggandeng Polri dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan dan mewujudkan swasembada pangan seperti yang terjadi…

Remotivi: Revisi UU Penyiaran Ancam Kreativitas di Ruang Digital

NERACA Jakarta - Lembaga studi dan pemantauan media Remotivi menyatakan revisi Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2022 Tentang Penyiaran, dapat mengancam…