NERACA

Semarang - PT Danareksa (Persero) menyatakan pasar saham di Indonesia masih diminati oleh investor karena sumber daya alam yang produktif.”Ada beberapa faktor yang membuat investor belum ingin meninggalkan pasar modal dalam negeri, salah satunya adalah kekayaan sumber daya alam," kata Manager Priority Brokerage Retail Capital Market PT Danareksa (Persero), Melcy RS Makarawung, di Semarang, kemarin.

Mengenai sumber daya alam ini, dikatakannya, Indonesia memiliki alam yang bagus dan produktif, selain kondisi geografis yang subur dan bahan baku komoditas melimpah.”Kondisi ini berdampak pada ekspor yang cukup bagus, meski fluktuatif tetapi sejauh ini investor masih cukup optimistis dengan ekspor dari Indonesia ke beberapa negara besar di antaranya ke Amerika Serikat, Jepang, dan Tiongkok," katanya.

Menurut dia, hal tersebut berdampak positif bagi fundamental perusahaan yang pada akhirnya dapat mengendalikan tingkat inflasi. Faktor lain yang juga memberikan dampak positif bagi pasar saham di Indonesia adalah situasi politik dalam negeri yang cukup aman.”Jika dibandingkan negara-negara lain, kondisi politik di Indonesia menarik bagi investor. Terlihat dari kebijakan pemerintah yang memberikan angin segar bagi sektor ekonomi di Indonesia, salah satu kebijakan pemerintah yang mendukung dunia industri adalah suku bunga rendah," ujarnya.

Dengan kondisi tersebut, Melcy mengatakan, PT Danareksa (Persero) optimistis capaian indeks harga saham gabungan (IHSG) hingga akhir tahun 2018 akan sesuai target.”Kalau sampai akhir tahun 2017 target IHSG di level 5.900 poin. Saat ini masih di kisaran 5.650 poin, sedangkan di tahun 2020 target IHSG mampu menyentuh angka 10.000 poin," katanya.

Beberapa sektor usaha yang kinerjanya diperkirakan terus membaik adalah telekomunikasi, perbankan dan ritel. (ant/bani)