Trisula Bagikan Dividen Rp 5 Per Saham

NERACA

Jakarta - Hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST), PT Trisula Internasional Tbk (TRIS) memutuskan untuk membagikan dividen tunai sebesar Rp5 per saham atau 94% dari laba bersih tahun buku 2016.”Perseroan mencatat laba bersih 2016 sebesar Rp24,19 miliar. Dengan dividen sebesar 94% itu, maka para pemegang saham akan mendapatkan Rp5 per saham," kata Direktur Utama Trisula Internasional, Santoso Widjojo dalam siaran persnya di Jakarta, Rabu (26/4).

Disebutkan, pembagian dividen itu untuk meningkatkan nilai emiten kepada pemegang saham perseroan. Rencananya, dividen itu akan dibagikan pada 26 Mei 2017. Sementara sisa laba bersih tahun buku 2016 setelah dibagikan sebagai dividen akan dialokasikan untuk cadangan wajib dan laba ditahan. Pada 2016, kata Santoso Widjojo, Trisula membukukan penjualan bersih sebesar Rp901,9 miliar atau tumbuh 4,9% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp859,7 miliar.

Sementara baba bersih tercatat, sebesar Rp24,19 miliar atau turun 42,2% dari Rp41,8 miliar. Perseroan menjelaskan, penurunan laba usaha itu dikarenakan kenaikan bahan baku dan adanya kenaikan (UMR) sebesar delapan persen. Kemudian dalam rangka menjaga kinerja, Santoso Widjojo mengatakan bahwa pihaknya akan meningkatkan penjualan produk pakaian golf dan pakaian olahraga fungsional lainnya, serta mengembangkan produk baru agar dapat bersaing di pasar internasional.
PT Trisula Internasional Tbk merupakan perusahaan bidang distributor dan retailer produk-produk pakaian jadi bermerek, diantaranya JOBB, Jack Niklaus, UniAsia, Man Club, dan G2000. Pada 2016 lalu, perseroan telah mengakuisisi 50 persen saham Nissiel, penggabungan usaha dengan PT Trisco Tailored Apparel Manufacturing (Trisco), dan pengalihan sebagian saham PT Trisula Garmindo Manufacturing kepada Trisco.

Menurut Santoso Widjojo, langkah itu merupakan realisasi atas strategi konsolidasi dan penyatian fungsi operasional dari tiga pabrik garmen TGM, Nissiel, dan Trisco. Konsolidasi itu akan meningkatkan efisiensi biaya, efektivtas sistem kerja dan perencanaan, optimalisasi customer mix, serta dan sinergi struktur dan sistem kerja.

Sebagai informasi, total  aset per akhir Desember tahun lalu senilai Rp 639,7 miliar, tumbuh 10,7% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 577,7 miliar. Total kewajiban mencapai Rp 293 miliar atau naik 22,1% dari Rp 239,9 miliar. Sedangkan total ekuitas senilai Rp 346,6 miliar, ROE 6,3%, dan DER 0,85 kali.        

BERITA TERKAIT

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…