Ruang Kantor Fleksibel Untungkan Perusahaan Multinasional

Penilaian Konsultan Properti

NERACA

Jakarta - Konsultan properti Colliers International menyatakan meningkatnya penggunaan "flexible workspace" atau ruang kantor fleksibel di berbagai negara di kawasan Asia-Pasifik menguntungkan perusahaan multinasional di kawasan.

"Di pasar perkantoran Asia yang kompetitif lebih banyak pengguna akhir yang menginginkan lebih banyak fleksibilitas di ruang kantor. Mereka membutuhkan lingkungan yang inovatif, dinamis untuk membenahi kinerja staff," kata Managing Director of Occupier Services Asia Colliers International, Sam Harvey-Jones dalam rilis, Rabu (29/3).

Ruang kantor fleksibel adalah alternatif dari perkantoran tradisional, di mana pegawai tidak harus bekerja sepanjang hari di ruang kantor yang telah ditetapkan untuk mereka. Bahkan terkadang beberapa perusahaan dapat saling berbagi ruang kantor fleksibel tersebut.

Lazimnya, ruang kantor fleksibel membuat pebisnis dapat memiliki sebuah kantor dengan sejumlah peralatan, tetapi tanpa membutuhkan komitmen jangka panjang dalam artian durasi masa sewa atau kontrak ruang kantor tersebut.

Masa sewa ruang kantor fleksibel umumnya bervariasi, dan para penyewa umumnya menyewakan ruang kantor tersebut selama 4-6 bulan, bahkan ada yang memperpanjang hingga dua tahun. Sejumlah alasan mengapa ruang kantor fleksibel diminati antara lain karena dapat mengurangi beban biaya karena biasanya lebih murah dibandingkan memiliki ruang perkantoran tradisional.

Berdasarkan kajian Colliers tahun 2017, selama beberapa tahun terakhir, meningkatnya permintaan ruang kantor fleksibel didorong antara lain bermunculannya "start up" atau perusahaan rintisan hingga multinasional. Akibatnya, transaksi ruang perkantoran fleksibel telah meningkat signifikan, dan sekitar 80 persen perjanjian secara global datang dari perusahaan multinasional.

Sebelumnya, Bendahara Umum Perhimpunan Pengusaha Jasa Kantor Bersama Indonesia (Perjakbi) Erwin Soerjadi dalam sejumlah kesempatan menyatakan pentingnya penggunaan kantor virtual sebagai wadah pengusaha pemula."Sebagian besar perusahaan startup merupakan bisnis yang baru didirikan dan masih dalam fase pengembangan untuk menentukan target pasar yang tepat," kata Erwin Soerjadi.

Menurut Erwin, karena bidang layanan "virtual office" terbilang masih baru, industri ini perlu pembinaan dan kebijakan yang memudahkan dari pemerintah. Di Jakarta sendiri, imbuh Erwin, telah berdiri beberapa komunitas founder startup yang memudahkan untuk menjaring sinergi dan merekrut lebih banyak karyawan.

"Virtual office sudah ada di negara-negara lain sejak 27 tahun silam. Sudah waktunya dibuatkan aturannya untuk perizinan dan perpajakan agar bermanfaat namun tetap tertib," ujar dia.

Dengan adanya dukungan dari pemerintah, menurut dia, penggunaan "virtual office" akan membawa dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi Jakarta.

Lalu, Erwin mengapresiasi janji Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk mendukung penggunaan "virtual office" sebagai wadah pengusaha pemula."Sebagian besar perusahaan startup (rintisan) merupakan bisnis yang baru didirikan dan masih dalam fase pengembangan untuk menentukan target pasar yang tepat," kata Erwin.

Menurut Erwin, karena bidang layanan "virtual office" terbilang masih baru, industri ini perlu pembinaan dan kebijakan yang memudahkan dari pemerintah. Di Jakarta sendiri, imbuh Erwin, telah berdiri beberapa komunitas founder startup yang memudahkan untuk menjaring sinergi dan merekrut lebih banyak karyawan.

Erwin berharap agar Ahok dapat membuka wadah lebih luas bagi pengusaha startup dan memberikan akses lebih mudah untuk menjaring investor."Virtual office sudah ada di negara-negara lain sejak 27 tahun silam. Sudah waktunya dibuatkan aturannya untuk perizinan dan perpajakan agar bermanfaat namun tetap tertib," kata dia.

Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerbitkan pedoman penyelenggaraan kantor atau unit bank khusus transaksi digital untuk mengakomodasi peningkatan aktivitas perbankan virtual ("e-banking") masyarakat. Mohar/Ant