Bisnis Mie Masih Legit - Penjualan Indofood Capai Rp 66,75 Triliun

NERACA

Jakarta – Bisnis consumer good masih mencatatkan pertumbuhan yang cukup apik, ditengah perlambatan ekonomi dalam negeri. Tengok saja, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) sepanjang 2016 berhasil mencatatkan penjualan neto konsolidasi naik sebesar 4,2% menjadi Rp66,75 triliun dari Rp64,06 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Kelompok usaha strategis produk konsumen bermerek memberikan kontribusi sekitar 51% terhadap penjualan neto konsolidasi. Sedangkan bogasari, agribisnis, dan distribusi masing masing memberikan kontribusi 22%, 19%, dan 8%.

Direktur Utama INDF, Anthoni Salim dalam siaran persnya di Jakarta menuturkan, laba usaha juga tumbuh sebesar 12,5% menjadi Rp8,29 triliun dari Rp7,36 triliun. Sedangkan marjin laba usaha naik menjadi 12,4% dari 11,5%.”Laba tahun berjalan yang dapat distribusikan kepada pemilik entitas induk tumbuh 39,6% menjadi Rp4,14 triliun dari Rp2,9 triliun, dengan marjin laba naik 6,2% dari 4,6%,"ujarnya.

Dengan tidak memperhitungkan akun non recurring dan selisih kurs, core profit naik 12% menjadi Rp3,99 triliun dari Rp3,56 triliun pada tahun sebelumnya. Di samping itu, anak usaha perseroan yakni Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) juga berhasil membukukan penjualan neto sebesar 8,6% menjadi Rp34,47 triliun dari Rp31,74 triliun pada tahun sebelumnya.

Divisi Mi instan kembali menjadi kontributor terbesar dengan memberikan kontribusi sebesar 64% terhadap penjualan neto konsolidasi, diikuti dairy, makanan ringan, penyedap makanan, nutrisi dan makanan khusus serta minuman yang masing masing memberikan kontribusi sekitar 20%, 7%, 2%, 2%, dan 5%.

Sementara laba usaha naik 21,8% menjadi Rp4,86 triliun dari Rp3,99 triliun dengan laba usaha naik jadi 14,1% dari 12,6%. Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tumbuh 20% menjadi Rp3,6 triliun dari Rp3 triliun pada tahun lalu, marjin laba bersih naik menjadi 10,4% dari 9,5%.

Dia menuturkan, dengan tidak memperhitungkan akun non recurring dan selisih kurs, core profit meningkat 24,2% menjadi Rp3,71 triliun dari Rp2,99 triliun.”Kami senang bahwa kami dapat meraih kinerja yang baik tahun lalu. Kami juga percaya bahwa kondisi perekonomian dalam negeri yang baik pada 2016 akan terus berlanjut di tahun ini," paparnya.

Namun, perseroan akan tetap waspada dan berhati hati terhadap perkembangan kondisi perekonomian global serta potensi kenaikan harga komoditas yang dapat memengaruhi kondisi perekonomian dalam negeri maupun perseroan. Sebagai informasi, tahun ini PT Indofood Sukses Makmur Tbk tengah mempersiapkan penawaran umum atas efek bersifat utang dalam mata uang rupiah. Untuk melaksanakan proses penawaran obligasi ini, Indofood akan menunjuk enam penjamin pelaksana emisi, yakni Mandiri Sekuritas, BCA Sekuritas, CIMB Securities Indonesia, DBS Vickers Indonesia, Indopremier Securities, serta Trimegah Securities. (bani)

BERITA TERKAIT

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…