DUTI Bukukan Pendapatan Rp 2,02 Triliun

NERACA

Jakarta - Perusahaan properti dan real estate, PT Duta Pertiwi Tbk (DUTI) mencatatkan kinerja positif pada tahun 2016. Tercatat, perusahaan membukukan pendapatan yang meningkat 19,72% pada 2016 dibandingkan dengan pendapatan tahun 2015. Informasi tersebut disampaikan perseron dalam siaran persnya di Jakarta, Selasa (21/3).

Perseroan membukukan pendapatan 2016 sebesar Rp 2,02 triliun. Angka itu tumbuh dibandingkan pendapatan 2015 yang terbukukan Rp 1,69 triliun. Sementara, beban pokok penjualan pada 2016 naik 24,92%, dari Rp 388,3 miliar pada 2015, menjadi Rp 485,07 miliar pada 2016. Hal ini, membuat laba kotor perusahaan tercatat Rp 1,53 triliun pada 2016. Sementara pada 2015, tercatat Rp 1,29 triliun.

Laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas juga mengalami peningkatan. Pada 2016, DUTI membukukan laba bersih Rp 703,67 miliar, naik 31,54% dibandingkan dengan tahun 2015 yang sebesar Rp 534,91 miliar. Pendapatan usaha DUTI pada 2016, berasal dari penjualan tanah, rumah tinggal dan ruko yang terbukukan Rp 1,06 triliun, penjualan tanah dan bangunan strata title sebesar Rp 63,54 juta.

Kemudian, pendapatan sewa sebesar Rp 645,68 miliar, dari bisnis hotel sebesar Rp 82,2 miliar, dan bisnis arena rekreasi sebesar Rp 19,73 miliar, serta pendapatan lain-lain sebesar Rp 210,46 miliar. Bila laba DUTI naik, sebalik PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) yang merupakan bagian dari grup Sinar Mas Land mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 18,98% menjadi Rp1,79 triliun dibandingkan laba bersih Rp2,13 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya.  

Meski, pendapatan usaha naik jadi Rp6,52 triliun dari pendapatan usaha Rp6,20 triliun di periode sama tahun sebelumnya dan laba kotor diraih Rp4,68 triliun dari laba kotor Rp4,63 triliun. Beban usaha turun jadi Rp2,20 triliun dari beban usaha Rp2,09 triliun dan laba usaha turun jadi Rp2,47 triliun dari laba usaha Rp2,54 triliun. Beban lain-lain bersih naik jadi Rp651,91 miliar dari beban lain-lain tahun sebelumnya Rp232,94 miliar.

Laba sebelum pajak turun jadi Rp2,06 triliun dari laba sebelum pajak Rp2,36 triliun di periode sama tahun sebelumnya. Adapun, total aset perseroan hingga 31 Desember 2016 mencapai Rp38,29 triliun naik dari total aset per 31 Desember 2015 yang Rp36,02 triliun. Meski laba bersih tergerus karena beban perusahaan, menurut Akhmad Nurcahyadi, analis Samuel Sekuritas Indonesia, saham BSDE masih layak untuk dikoleksi.

Dirinya menilai, BSDE termasuk emiten yang masih mampu bertahan dan perusahaan pengembang kawasan Bumi Serpong Damai (BSD) ini mampu mencetak kinerja yang lebih baik ketimbang perusahaan properti sejenis. (bani)

BERITA TERKAIT

Manfaatkan Google Classroom - Agar Hasil Belajar Online Lebih Maksimal

Dunia pendidikan kini banyak memanfaatkan Google Classroom. Aplikasi yang berfungsi untuk membagikan tugas kepada siswa, memulai diskusi dengan siswa, dan…

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Manfaatkan Google Classroom - Agar Hasil Belajar Online Lebih Maksimal

Dunia pendidikan kini banyak memanfaatkan Google Classroom. Aplikasi yang berfungsi untuk membagikan tugas kepada siswa, memulai diskusi dengan siswa, dan…

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…