Toko Tani Lebak Tampung Produksi Pertanian Lokal

Toko Tani Lebak Tampung Produksi Pertanian Lokal

NERACA

Lebak - Toko tani di Kabupaten Lebak menampung produksi komoditas pertanian lokal guna memutus mata rantai pendistribusian harga di pasaran.

"Saya kira toko tani itu cukup menguntungkan pendapatan petani," kata Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak Dede Supriatna di Lebak, Senin (27/2).

Selama ini toko tani berdampak positif terhadap gabungan kelompok tani (Gapoktan) desa sehingga dapat meningkatkan kehidupan petani menjadi lebih baik. Selain itu juga sejalan dengan program pemerintah daerah melalui program "Lebak Sejahtera" yang digulirkan Bupati Iti Octavia. Kebijakan Bupati Lebak itu agar petani lepas dari kemiskinan, sehingga dioptimalkan toko tani.

Saat ini, petani sangat diuntungkan kehadiran toko tani, karena bisa memutuskan mata rantai pendistribusian harga hasil pertanian. Selama ini, harga komoditas petanin ditampung per orang atau tengkulak. Namun, kehadiran toko tani menguntungkan pendapatan petani karena produksi pertanian tidak ke distribusi hingga pengecer.

Saat ini, mereka petani tidak menjual hasil produk pertanian ke tengkulak maupun penampung. Petani lebih memilih menjual ke toko tani, sebab margin atau keuntungan cukup dirasakan oleh petani."Kami terus mendorong toko tani itu menampung produk pertanian lokal yang dikembangkan petani," ujar dia menjelaskan.

Menurut Dede, saat ini harga di toko tani tidak begitu mahal karena harga beras dijual Rp7.200 per kilogram, sedangkan melalui distribusi hingga menembus Rp8.300/Kg. Toko tani di Kabupaten Lebak berkembang di tujuh kecamatan antara lain Rangkasbitung, Bayah, Warunggunung, Banjarsari, Cibadak dan Gunungkencana.

Produk komoditas pertanian itu adalah menyediakan beras, sayur-sayuran dan buah-buahan,termasuk pepaya california. Selain itu juga produksi pertanian lokal ditampung oleh Asosiasi Pasar Tani (Aspartani) dan dijual ke Pasar Induk Tanah Tinggi Kota Tangerang.

"Kami berharap toko tani dan aspartani itu dapat memutuskan tata niaga harga pertanian yang bisa menguntungkan petani sebab saat ini harga produk pertanian sangat sedikit meraup keuntungan bagi petani dibandingkan pedagang," ujar dia. Ant

 

BERITA TERKAIT

MenKopUKM Harapkan PLUT KUMKM Bangun Fondasi Anak Muda Kreatif Masuk Industrialisasi

NERACA Malang - Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menekankan pentingnya Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi dan UMKM (PLUT…

PHE ONWJ Raih 3 Penghargaan Dalam Ajang Global CSR and ESG Awards 2024

NERACA Jakarta - Atas komitmen menginisiasi program pemberdayaan masyarakat dan pengelolaan lingkungan hidup yang sustain, PHE ONWJ sabet tiga penghargaan…

Menjadi Tulang Punggung Pengembangan Usaha Ultra Mikro Indonesia, PNM Ikuti 57th APEC SMEWG

NERACA Jakarta – PNM hadir pada forum Asia-Pacific Economic Cooperation Small Medium Enterprises Working Group (APEC SMEWG), ajang yang menjadi…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

MenKopUKM Harapkan PLUT KUMKM Bangun Fondasi Anak Muda Kreatif Masuk Industrialisasi

NERACA Malang - Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menekankan pentingnya Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi dan UMKM (PLUT…

PHE ONWJ Raih 3 Penghargaan Dalam Ajang Global CSR and ESG Awards 2024

NERACA Jakarta - Atas komitmen menginisiasi program pemberdayaan masyarakat dan pengelolaan lingkungan hidup yang sustain, PHE ONWJ sabet tiga penghargaan…

Menjadi Tulang Punggung Pengembangan Usaha Ultra Mikro Indonesia, PNM Ikuti 57th APEC SMEWG

NERACA Jakarta – PNM hadir pada forum Asia-Pacific Economic Cooperation Small Medium Enterprises Working Group (APEC SMEWG), ajang yang menjadi…