Indeks literasi keuangan di Jawa Tengah mencapai 33,51% per tahun 2016 atau lebih tinggi dibandingkan nasional sebesar 29,7%.”Untuk indeks literasi keuangan Jawa Tengah ini meningkat signifikan jika dibandingkan dengan tahun 2013. Dari data kami, pada tahun 2013 indeks literasi keuangan di Jawa Tengah sebesar 19,25 persen," kata Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional III Jawa Tengah dan DIY, Moch Ihsanuddin di Semarang, Senin (20/2).

Sedangkan untuk indeks inklusi keuangan di Jawa Tengah mengalami peningkatan dari 41,03% menjadi 66,23% sedangkan nasional dari 59,7% menjadi 67,8%. Dia mengatakan, peningkatan tersebut didukung dengan adanya 5.360 jaringan kantor lembaga jasa keuangan (LJK) dan 49.783 agen laku padai yang tersebar di seluruh Jawa Tengah.

Sementara itu, untuk terus meningkatkan indeks literasi dan inklusi keuangan, dia mengatakan OJK telah merumuskan beberapa program di tahun 2017 yang pada intinya akan difokuskan pada dua hal, yang pertama adalah peran sektor jasa keuangan dapat lebih kontributif dalam mendukung pertumbuhan ekonomi, meningkatkan daya beli masyarakat, sekaligus mendorong distribusi pendapatan yang lebih merata.

Kedua adalah bagaimana kontribusi sektor jasa keuangan dapat dilakukan dengan tetap memperhatikan ketahanan dan stabilitas sistem keuangan. (ant/bani)