Terbatas Literasi Keuangan - Masyarakat Riau Masih Minim Pasar Modal

NERACA

Pekanbaru - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Riau menyebutkan bahwa literasi atau tingkat pengetahuan publik mengenai pasar modal di daerah itu masih sangat terbatas, sehingga sebagian besar masyarakatnya tidak memahami jenis investasi di pasar modal,”Peluang investasi di Riau ini sangat besar sekali, oleh sebab itu kami terus berupaya meningkatkan literasi dengan mempercepat penyebaran informasi," kata Kepala Cabang PT BEI Perwakilan Riau, Emon Sulaiman di Pekanbaru, kemarin.

Dia menuturkan, dengan memberikan pemahaman kepada masyarakat seputar pasar modal diharapkan dapat memicu semangat dari masyarakat untuk memulai kegiatan ekonomi mereka di pasar modal.”Pasar modal ini berpotensi bagi semua kalangan, namun dengan catatan memiliki pemikiran yang optimis tentang masa depan perekonomiannya," ujarnya.

Dirinya menyampaikan beberapa waktu lalu juga telah dilakukan literasi dan edukasi tentang investasi melalui sekolah pasar modal untuk para difabel di Jakarta.”Investasi dapat dilakukan oleh siapa saja, tidak hanya kalangan tertentu atau seperti pemikiran sebagian masyarakat yang menganggap bahwa investasi hanya untuk orang kaya," jelasnya.

Disebutkan, investasi dapat dimulai dengan modal Rp100 ribu saja, dan nantinya dengan modal itu akan dibuatkan rekening saham.”Sebenarnya dengan Rp5 ribu juga sudah dapat membeli saham, namun belum bisa membuka rekening," ujarnya.

Terkait keraguan masyarakat yang menilai investasi ini tidak syariah, lanjutnya, pihaknya juga memiliki investasi syariah yang bekerja sama dengan BCA Syariah serta Bank Syariah Mandiri.”Selain itu kami juga bekerjasama dengan universitas islam melalui galeri investasi syariah, dan saat ini melalui galeri itu sudah tercatat sebanyak 250 investor yang terdiri dari dosen serta mahasiswa," jelasnya.

Kata Emon, kedepannya kegiatan literasi dan edukasi pasar modal ini akan lebih ditingkatkan dari tahun sebelumnya. “Pada tahun 2016 lalu, kami mengadakan kegiatan sebanyak 313 kali dan rencananya di 2017 ini akan lebih dimaksimalkan. Maka dengan begitu diharapkan masyarakat dapat menilai mana investasi yang benar dan mana yang bodong,"ungkapnya.

Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan, pamahaman masyarakat Indonesia mengenai sektor keuangan secara keseluruhan masih rendah. Ketua Komisioner Pengawas Pasar Modal OJK, Nurhaida pernah bilang, dari sisi literasi keuangan pada tahun 2013, pemahaman masyarakat yang mengerti keuangan baru sekitar 21,9%. Dimana di antara semua itu, yang memanfaatkan pasar modal atau investor yang sudah terlibat di dalam pasar modal tidak lebih dari 1%. Kemudian, pada hasil survei tahun 2016, kata Nurhaida, pemahaman masyarakat terhadap sektor keuangan mengalami peningkatan. Dari 22,9% di tahun 2013, menjadi 29%.”Ada kenaikan memang, tapi tentu kita tidak puas dengan angka dari survei tersebut yang baru 29%" kata Nurhaida.

Oleh karena itu, lanjut Nurhaida, OJK melihat ada beberapa hal yang perlu dilakukan, yakni sosialiasi dan memberikan sarana pendukung lainnya. Diharapkan, tahun ini persentase pemahaman masyarakat di sektor keuangan, khusunya pasar modal akan lebih meningkat lagi. (ant/bani)

BERITA TERKAIT

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…