KOTA SUKABUMI - Dirjen Penanganan Fakir Miskin Kemensos RI Launching E-Warong

KOTA SUKABUMI

Dirjen Penanganan Fakir Miskin Kemensos RI Launching E-Warong

NERACA

Sukabumi - Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi menjadi daerah ke 45 di Indonesia yang mulai menggunakan e- warong (elektronik warung gotong royong) bagi penerima manfaat program bantuan pangan non tunai. Kemungkinan besar penerima manfaat program bantuan pangan nontunai tersebut merupkan rumah tangga sasaran penerima raskin sebelumnnya.

"Ke 45 daerah di seluruh Indonesia yang telah menggunakan e-warong di bulan ini mulai tidak menerima bantuan berupa beras. Bantuan tersebut diganti oleh uang yang tersimpang di Bank. Di mana, uangnya tidak boleh diambil berupa uang tetapi harus menjadi pangan," ujar Dirjen Penanganan Fakir Miskin Kemensos Andi ZA Dulung saat melaunching e-warong di Kota Sukabumi, Jumat (20/1/).

Andi menjelaskan, uang yang diberikan setiap bulannya sebesar Rp110ribu per keluarga. Uang tersebut bisa terus berakumulasi setiap bulannya."Misalkan, kalau bulan ini sisa Rp50ribu, berarti bulan berikutnya bisa menjadi Rp150ribu. Sebab, setiap bulannya tetap per keluarga mendapatkan Rp110ribu," ungkapnya.

Di Kota Sukabumi sendiri baru ada satu e-warong yang menjadi uji coba program itu, yakni di Kecamatan warudoyong. Andi berharap, Pemkot Sukabumi secepatnya memasukan proposal pembuatan e-warong."Di Kota Sukabumi sendiri jumlah penerima program bantuan nontunai lebih dari 14 ribu, minmal bisa dibuatkan 14 e-warong. Jadi setiap kecamatan bisa memiliki dua e-warong, tapi itu tergantung data yang menerima program tersebut," terangnya.

Andi menambahkan, bantuan pangan nontunai ini jaul lebih besar daripada subsidi beras.Bahkan, kualitas berasnya juga memilih. Sehingga, tidak harus mendapatkan beras untuk masyarakat sejahtera (Rastra)."Mereka boleh memilih,apa mau beras rastra atau beras premium," katanya.

Andi berharap, dengan adanya perubahan tersebut,secara nasional keuangan inklusi bisa meningkat. Sebab, banyak orang yang menggunakan perbankan untuk menyimpan uang. Sehingga, tidak ada lagi masyarakat yang menyimpan uang di bawah bantal. Selain itu, mutu berada di tangan penerima uang."Kalau barang yang disubsidi itu harus dijaga barangnya agar bagus saat diterima masyarakat. Nah ini, orangnya yang disubsidi, sehingga orangnya saja yang dijaga," paparnya.

Bahkan kedepan lanjut Andi, subsidi gas juga direncakan akan masuk dalam program tersebut, dan saat ini pihaknya sedang dalam tahapan pembahsan dengan kemntrian ESDM. Begitu juga bukan hanya gas saja yang direncakan masuk, namun listrik juga akan dimasukan, tapi itu ditahun 2018 mendatang.

Sehingga kata Andi, dalam satu rekening bisa menerima beberapa bantuan. Andi juga mengungkapkan, melalui program tersebut, pemerintah menargetkan pada tahun 2019 nanti jumlah masyarakat miskin di Indonesia bisa berada di angka 7% sampai 8%. Sedangkan saat ini angka kemiskina berada  di 10,86%."Jadi setiap tahunnya harus berkurang 0,5% hingga 1% masyarakat miskin," terangnya.

Wakil WaliKota Sukabumi, Achmad Fahmi mengaku bersyukur dengan peluncuran e-warong tersebut. Dirinya berharap, dari segi kualitas dan kuantitas produknya bisa terjaga."Dari sisi kualitas dan kuantitas tetap terjaga," paparnya.

Terkait jumlah e-warong, dirinya telah mengusulkan kekurangannya. Sehingga nantinya, setiap kecamatan itu terdapat dua e-warong."Sudah disiapkan semuanya, selesai semua tahun ini,"ujarnya.

Seiring dengan perubahan cara penyaluran bantuan pangan tunai menjadi non tunai, Fahmi juga berpesan kepada Dinas Sosial melakukan pembinaan secara intens dan mensosialisasikan program baru tersebut.”Tujuanya agar lebih lancar dilapangan dan masyarakat penerima program ini tidak bingung lagi," pungkasnya. Arya

 

BERITA TERKAIT

PHE ONWJ Raih 3 Penghargaan Dalam Ajang Global CSR and ESG Awards 2024

NERACA Jakarta - Atas komitmen menginisiasi program pemberdayaan masyarakat dan pengelolaan lingkungan hidup yang sustain, PHE ONWJ sabet tiga penghargaan…

Menjadi Tulang Punggung Pengembangan Usaha Ultra Mikro Indonesia, PNM Ikuti 57th APEC SMEWG

NERACA Jakarta – PNM hadir pada forum Asia-Pacific Economic Cooperation Small Medium Enterprises Working Group (APEC SMEWG), ajang yang menjadi…

Raih Award Pembangunan Ekonomi Daerah 2024: - Kota Depok Terbaik Indonesia Turunkan Kemiskinan

NERACA Depok - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok memasuki usia hari jadinya ke-25 pada 27 April 2024, kembali meraih prestasi spektakuler…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

PHE ONWJ Raih 3 Penghargaan Dalam Ajang Global CSR and ESG Awards 2024

NERACA Jakarta - Atas komitmen menginisiasi program pemberdayaan masyarakat dan pengelolaan lingkungan hidup yang sustain, PHE ONWJ sabet tiga penghargaan…

Menjadi Tulang Punggung Pengembangan Usaha Ultra Mikro Indonesia, PNM Ikuti 57th APEC SMEWG

NERACA Jakarta – PNM hadir pada forum Asia-Pacific Economic Cooperation Small Medium Enterprises Working Group (APEC SMEWG), ajang yang menjadi…

Raih Award Pembangunan Ekonomi Daerah 2024: - Kota Depok Terbaik Indonesia Turunkan Kemiskinan

NERACA Depok - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok memasuki usia hari jadinya ke-25 pada 27 April 2024, kembali meraih prestasi spektakuler…