Tren IHSG Masih Bertahan di Zona Hijau

NERACA

Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (19/1), indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,08% (4,16 poin) ke 5.298,95. Indeks sempat meraih level tertinggi di 5.309,95 dan terendah di 5.288,87 sepanjang perdagangan. Saham-saham unggulan yang tergabung dalam Investor33 naik 0,12% ke 369,23, indeks LQ45 naik 0,14 persen ke 886,48, JII naik 0,18% ke 697,33.

Kemudian sektor agri turun 0,03%, tambang turun 0,42%, konsumsi turun 0,24%, manufaktur turun 0,11%, keuangan turun 0,001%. Sektor industri dasar naik 0,22%, properti naik 0,27%, infrastruktur naik 0,14%, perdagangan naik 0,94%, aneka industri naik 0,27%. Menutup perdagangan sesi pertama, IHSG berakhir naik 7,463 poin (0,14%) ke 5.302,247. Indeks LQ 45 ikut naik 0,391 (0,04%) ke posisi 885,666. Lima sektor mengalami penguatan, lima sektor sisanya mengalami pelemahan. Sektor konstruksi memimpin penguatan sebesar 1,20% diikuti sektor perdagangan yang naik sebesar 0,80%. Sebanyak 145 saham naik, 104 saham turun dan 118 saham stagnan. Frekuensi saham ditransaksikan sebanyak 175.301 kali dengan total volume perdagangan sebanyak 6,8 miliar lembar saham senilai Rp 2,8 triliun. Dana asing keluar tercatat Rp 24,980 miliar.

Saham-saham yang masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Multi Prima Sejahtera (LPIN) naik 500 poin (9,09%) ke Rp 6.000, Gudang Garam (GGRM) naik 500 poin (0,79%) ke Rp 63.500, Elang Mahkota (EMTK) naik 425 poin (5,14%) ke Rp 8.700, dan AKR Corporindo (AKRA) naik 375 poin (6,20%) ke Rp 6.425. Sedangkan saham-saham yang masuk dalam jajaran top losers diantaranya Unilever Indonesia (UNVR) turun 450 poin (1,10%) ke Rp 40.450, Supreme Cabel (SCCO) turun 200 poin (2,38%) ke Rp 8.200, Roda Vivatex (RDTX) turun 150 poin (1,50%) ke Rp 9.850, dan Graha Layar Prima (BLTZ) turun 200 poin (2,38%) ke Rp 8.200.

Diawal perdagangan, IHSG BEI dibuka naik 5,18 poin atau 0,10% menjadi 5.299,96 poin. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak menguat 0,26 poin (0,03%) menjadi 885,540 poin.”Sentimen dari dalam negeri yang terbilang positif kembali membuka potensi untuk membawa IHSG melanjutkan kenaikannya," kata Vice President Research and Analysis Valbury Asia, Securities Nico Omer Jonckheere.

Dia mengemukakan, Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2017 sebesar 5,3%. Perkiraan itu bahkan lebih tinggi dari target pemerintah yang sebesar 5,1%, pertumbuhan ekonomi karena dukung Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang lebih kredibel.”Apresiasi Bank Dunia terhadap perekonomian Indonesia, diharapkan dapat memberikan kepercayaan tinggi atas prospek investasi di pasar modal, termasuk investasi ke saham,"ujarnya.

Dia menambahkan bahwa kebijakan fiskal Indonesia juga telah membaik seiring dengan penetapan sasaran penerimaan yang lebih realistis dalam APBN 2017. Pemerintah juga dinilai telah melakukan reformasi anggaran dengan memperbaiki mutu belanjanya ke sektor-sektor prioritas yang berdampak besar pada pengentasan kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi. (bani)

BERITA TERKAIT

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…