BCA Ajak Pebisnis Ritel Rambah Digital

 

 

NERACA

 

Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) meluncurkan layanan "Application Program Interface" (API) untuk mengajak para pebisnis ritel merambah industri ekonomi digital, serta mengembangkan kerja sama dengan perusahaan "financial technology" dan "e-commerce." Wakil Presiden Direktur BCA Armand W Hartono memaparkan API dapat berperan sebagai wahana bagi pebisnis ritel untuk melayani transaksi pembayaran kepada mitra bisnis maupun kepada pelanggan.

"Pengembangan sudah dilakukan sejak tahun lalu, API nanti mudah, mau liat saldo, mutasi, transfer, cek valuta asing, mau pakai sakuku, nanti ada pengembangan sehingga developer E-Commerce tinggal pakai API kita langsung bisa nyambung," kata dia, seperti dikutip Antara, kemarin.

Untuk BCA, Armand membidik peningkatan volume transaksi perbankan digital (digital banking) dari API. Saat ini, transaksi "digital banking" BCA sekitar 15-16 juta per hari. Untuk perbankan, volume transkasi dari kerja sama dengan "e-commerce" dapat meningkatkan pendapatan berbasis komisi (fee based income). Namun, kata Armand, dia tidak menargetkan peningkatan volume transaksi dan pendapatan komisi tertentu dari pengembangan perbankan digital tersebut.

"Kami targetnya membuat masyarakat nyaman," dia mengklaim. Saat ini, separuh dari total 14 juta nasabah BCA juga sudah memanfaatkan layanan perbankan digital, khususnya layanan "mobile banking" dan "internet banking". "Kami akan terus mengembangkan aplikasi 'mobile' kami. Kami akan terus mengembangkan 'internet banking' kami. Lebih ke pengembangan terus menerus dan inovasi," ujar dia.

Lebih lanjut, Armand menjelaskan bank, yang meraup laba bersih Rp15,1 triliun hingga triwulan III/ 2016 itu, menyadari para pebisnis retail dituntut untuk beradaptasi dan memiliki solusi di tengah pesatnya persaingan perdagangan retail di Indonesia. "API ini memudahkan pebisnis ritel terkoneksi secara langsung dengan layanan perbankan BCA sehingga dapat menikmati beragam informasi dan transaksi perbankan secara cepat dan mudah," ujar Armand Meskipun gencar di perbankan digital, Armand menegaskan BCA tidak akan mengenderukan ekspansi kantor cabang.

"Kalau mau tanya yang kompleks-kompleks, misalkan mau tanya KPR, kan tetap memerlukan kantor cabang. Dengan adanya fisik cabang orang jadi lebih percaya. Tidak ada konsep dengan digital terus cabang ilang," ujar dia.

 

BERITA TERKAIT

Bank Muamalat Catatkan Kinerja Positif Di Kuartal I

Bank Muamalat Catatkan Kinerja Positif fi Kuartal I NERACA Jakarta - PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencatatkan pertumbuhan Dana Pihak…

JTrust Bank Raih Laba Rp44,02 Miliar di Kuartal I

JTrust Bank Raih Laba Rp44,02 Miliar di Kuartal I NERACA Jakarta - PT Bank JTrust Indonesia Tbk (J Trust Bank)…

Indonesia Re Dorong Adanya Ahli Business Interruption di Asuransi Properti

  NERACA Jakarta – PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re mendorong adanya ahli atau expertise di bidang business interruption (BI) pada asuransi…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Bank Muamalat Catatkan Kinerja Positif Di Kuartal I

Bank Muamalat Catatkan Kinerja Positif fi Kuartal I NERACA Jakarta - PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencatatkan pertumbuhan Dana Pihak…

JTrust Bank Raih Laba Rp44,02 Miliar di Kuartal I

JTrust Bank Raih Laba Rp44,02 Miliar di Kuartal I NERACA Jakarta - PT Bank JTrust Indonesia Tbk (J Trust Bank)…

Indonesia Re Dorong Adanya Ahli Business Interruption di Asuransi Properti

  NERACA Jakarta – PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re mendorong adanya ahli atau expertise di bidang business interruption (BI) pada asuransi…