Persiapan Angkasa Pura

Fungsi Bandar Udara sebagai sarana dalam menghadapi momen Natal dan Tahun Baru ini sangatlah penting. Terutama sekali dalam hal pelayanan kepada para penggunanya. Berbagai antisipasi dipersiapkan, dalam menghadapi lonjakan jumlah penumpang pada momen tersebut.

Pihak Departemen Perhubungan sendiri sudah mengeluarkan himbauan kepada PT Angkasa Pura,s ebagai perusahaan yang mengelola seluruh Bandar udara di Indonesia. Dalam rangka pemantauan angkutan udara Natal 2010 dan Tahun Baru 2011, pihak Angkasa Pura menyelenggarakan POSKO selama masa angkutan Natal 2010 dan Tahun Baru 2011, yaitu mulai tanggal 22 Desember 2010 sampai dengan 04 Januari 2011.

Keuntungan dari liburan Natal dan tahun baru 2010, bukan hanya dirasakan para pemilik maskapai penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta). Angkasa Pura (AP) II, selaku pengelola Bandara Soetta, juga merasakan hal yang sama.

Koordinator Posko Natal dan Tahun Baru Angkasa Pura (AP) II Aidil mengatakan, peningkatan jumlah penumpang maskapai penerbangan di Bandara Soetta, selama musim liburan Natal dan Tahun Baru meningkatkan keuntungan AP II.

Keuntungan AP II selama liburan Natal dan Tahun Baru meningkat. Setiap penumpang di Bandara Soetta, dikenakan service charge Rp150 ribu untuk penerbangan internasional dan Rp40 ribu untuk penerbangan domestik. Tinggal dikali saja, berapa jumlah penumpang di Bandara Soetta dan keuntungan yang didapatkan AP II," ujarnya kepada media.

Aidil menambahkan, semua keuntungan yang didapat AP II, bukan hanya untuk para pegawainya. Tetapi untuk pembayaran biaya operasional, administrasi, dan kebutuhan pokok AP II. "Semua keuntungan itu, untuk pembayaran dan perbaikan fasilitas AP II. Untuk lebih jelasnya, silahkan tanya ke Humas AP II," jelasnya.

Pelayanan Kepada Penumpang

Bertempat di halaman depan Bandara Adisutjipto, PT. Angkasa Pura I Bandar Udara International Adisutjipto akana membangun posko Natal 2011 dan Tahun Baru 2012. Posko dijadwalkan akan beroperasi mulai pada 22 Desember 2011 hingga 4 Januari 2012 mendatang.

Asisten Manager Humas dan Tapor PT Angkasa Pura I, Bandar Udara Internasional Adisutjipto Yogyakarta, Isye Yuviana menjelaskan pendirian posko bertujuan untuk memberikan informasi yang dibutuhkan penumpang. Posko akan menyiagakan sejumlah petugas gabungan dari pihak Angkasa Pura I, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, pramuka dan petugas pemadam kebakaran. Sebuah ambulance dari Angkasa Pura I juga telah disiapkan beserta tim medisnya untuk pelayanan kesehatan para penumpang.

"Selain segi pelayanan informasi dan kesehatan, kami juga menyiagakan keamanan yang lebih diperketat dan kualitasnya lebih ditingkatkan. Pengamanan tertutup ini merupakan kerjasama pihak Angkasa Pura I dengan intel dari Polri dan TNI AU serta TNI AD yang disebar diberbagai titik rawan di seluruh bandara," ungkapnya dikantornya, Selasa (6/13).

Isye menambahkan saat ini jumlah penumpang jelang Natal relatif stabil, mencapai sekitar 10.000 orang baik di terminal kedatangan dan keberangkatan.

"Sampai saat ini penerbangan masih berjalan normal dan mengalami sedikit lonjakan setiap akhir pekan karena mengingat Yogyakarta masih sebagai tujuan utama untuk berlibur. Jumlah penumpang baik yang datang maupun pergi tiap akhir pekan memang berkisar 4200 hingga 4500 penumpang," ujarnya.

Mengenai penambahan jam terbang atau ekstra flight, dikatakannya sejauh ini belum ada maskapai yang beroperasi di Bandara Adisutjipto yang mengajukan ekstra flight, karena lonjakan penumpang pada saat Natal dan Tahun Baru tidak sebesar lonjakan penumpang pada saat Lebaran beberapa waktu lalu.

Isye menambahkan tujuan keberangkatan dan kedatangan masih didominasi rute Jakarta sebesar 50 persen, sisanya rute Bali dan Balikpapan. Diprediksikan puncak arus kepadatan penerbangan diperkirakan tanggal 23 Desember 2011 dan arus baliknya pada tanggal 31 Desember 2011 hingga 2 Januari 2012 nanti.

"Dengan adanya persiapan yang benar-benar telah matang dari segala segi ini diharapkan Angkasa Pura I dapat memberikan pelayanan terbaik bagi penumpang selama libur Natal 2011 dan Tahun Baru 2012," pungkasnya

Komisi V DPR RI meminta Angkasa Pura I (AP) untuk melakukan kerjasama dengan TNI Angkatan Udara (AU) untuk mencari solusi terbaik penjadwalan penerbangan.  Koordinasi ini perlu dilakukan, mengingat bandara Adi Sucipto padat penerbangan dengan fasilitas bandara yang masih belum memadai.

Dalam kunjungan kerja spesifik, Senin (12/12) Bambang Sutrisno yang memimpin rombongan mengatakan, permasalahan bandara yang masih menjadi satu dengan TNI AU ini, sampai sekarang memang belum terpecahkan. Ini menjadi kendala besar, dimana saat pesawat mau melakukan pendaratan, karena padat maka pesawat tersebut berputar-putar dahulu menunggu sampai pesawat dapat melakukan pendaratan.

Kondisi tersebut menurut Bambang tidak dapat dibiarkan terus menerus karena selain mengganggu jadwal penerbangan, pesawatpun juga tidak efisien dalam penggunaan bahan bakar. Bambang meminta pihak Angkasa Pura I dapat berkoordinasi secara intensif dengan TNI AU untuk mencari solusi yang terbaik mengatasi permasalahan tersebut. Terutama, katanya, di saat libur panjang seperti Lebaran, Natal dan Tahun Baru jumlah penerbangan akan mengalami kenaikan.

Pada kesempatan tersebut, General Manager Angkasa Pura I Agus Adrianto mengatakan, urusan delay pesawat di bandara Adi Sucipto memang tidak bisa dihindari, mengingat bandara ini bandara TNI AU dan sehari-hari juga dipakai kegiatan penerbangan rutin angkatan tersebut.

Penerbangan yang dilakukan Angkatan Udara dalam sehari cukup padat, mencapai 70-80 per hari. Untuk urusan kepadatan jadwal penerbangan ini, pihak AP I telah berkoordinasi dengan TNI AU, tapi sejauh ini masih belum ada titik temu.

Angkasa Pura I, kata Agus, senantiasa mencari jalan terbaik untuk memecahkan permasalahan ini dan meminimalisir delay pesawat, karena dengan semakin banyaknya pesawat yang delay, daya tampung bandara untuk pesawat-pesawat tersebut juga terbatas.

Untuk persiapan menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2012, pihaknya telah mengantispasi lonjakan penumpang. Diperkirakan lonjakan penumpang ini akan terjadi dari tanggal 22 Desember 2011 hingga 4 Januari 2012.

Diprediksikan jumlah penumpang Natal dan Tahun Baru 2012 mencapai 93.028 penumpang dan yang berangkat 89.452 orang. Sedang prediksi pesawat yang datang selama Natal dan Tahun Baru 2012 sebanyak 700 pesawat.

Agus menambahkan, jika pesawat sering mengalami delay di bandara Adi Sucipto itu disebabkan karena berbagai alasan, diantaranya karena cuaca, VVIP movement, military traning, aerobatic dan lain-lain. Akibat delay ini akan berpengaruh pada terlambatnya penerbangan, penumpukan penumpang di terminal dan apron menjadi penuh.

Angkasa Pura I mencari solusi untuk mengatasi delay dengan cara quick handling, pesawat holding di apron TNI AU, pembatasan masuk ke ruang tunggu dan pengalihan beberapa flight/penumpang ke terminal internasional.



BERITA TERKAIT

Jurus Jitu Selamatkan UMKM

Jurus Jitu Selamatkan UMKM  Pelaku UMKM sebenarnya tidak membutuhkan subsidi bunga. Yang sangat mendesak diperlukan adalah penguatan modal untuk memulai…

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020 Dalam konteks masih terjadinya penularan dengan grafik yang masih naik, sejumlah pihak meminta pemerintah…

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah Strategi intervensi berbasis lokal, strategi intervensi untuk pembatasan berskala lokal ini penting sekali untuk dilakukan, baik…

BERITA LAINNYA DI

Jurus Jitu Selamatkan UMKM

Jurus Jitu Selamatkan UMKM  Pelaku UMKM sebenarnya tidak membutuhkan subsidi bunga. Yang sangat mendesak diperlukan adalah penguatan modal untuk memulai…

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020 Dalam konteks masih terjadinya penularan dengan grafik yang masih naik, sejumlah pihak meminta pemerintah…

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah Strategi intervensi berbasis lokal, strategi intervensi untuk pembatasan berskala lokal ini penting sekali untuk dilakukan, baik…