Pemkab Lebak Dorong Pelaku UKM Bentuk Koperasi 

NERACA

Lebak - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak, Banten, mendorong pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) membentuk koperasi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat dan penyerapan lapangan pekerjaan di daerah itu.

"Kami berharap semua pelaku UKM itu membentuk lembaga koperasi," kata Kepala Bidang Koperasi Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lebak Asep Wahyudin di Lebak, Rabu (11/1).

Selama ini, banyak pelaku UKM belum membentuk koperasi sehingga sering kali kesulitan untuk mendapatkan penguatan modal maupun bantuan program pemerintah. Ia mengatakan koperasi saat ini diberikan kemudahan untuk mendapat bantuan dari program pemerintah maupun program tanggung jawab sosial perusahaan BUMN maupun swasta. Oleh karena itu, pihaknya mengajak semua pelaku UKM membentuk koperasi sehingga memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan penyerapan lapangan pekerjaan.

Kehadiran koperasi, kata dia, dapat membantu para anggotanya dalam mendapat suntikan penguatan modal untuk mengembangkan volume usahanya. Saat ini, jumlah UKM di Lebak tercatat 49.230 unit usaha, sedangkan koperasi 736 unit. Sebagian besar pelaku UKM belum membentuk koperasi sehingga hal itu menjadikan perhatian pemerintah daerah.

Pihaknya mendorong pelaku UKM yang menggeluti produk kerajinan tangan, anyaman bambu, emping, abon ikan, dan makanan olahan tradisional dapat membentuk koperasi."Kami minta pelaku UKM itu bisa bergabung dengan koperasi sehingga bisa menumbuhkan usaha ekonomi masyarakat juga menyerap lapangan pekerjaan," ujar dia.

Ia mengatakan pemerintah daerah terus mendorong koperasi di masyarakat, karena dapat meningkatkan kesejahteraan dan mendukung percepatan pembangunan. Koperasi, kata dia, dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat menjadi lebih baik.

Di samping itu, pihaknya terus meningkatkan sumber daya manusia melalui pelatihan manajemen, administrasi keorganisasian, dan akutansi keuangan bagi pengelola koperasi. Perkembangan koperasi di Kabupaten Lebak dapat mendorong ekonomi kreatif, seperti perajin emping, makanan tahu dan tempe, gula aren, dan dompet. Bahkan, produk pelaku ekonomi masyarakat sudah menembus pasar ekspor, seperti gula semut dan abon ikan.

"Kami minta ke depan koperasi itu menjadikan kekuatan ekonomi masyarakat sekaligus dapat menciptakan lembaga keuangan untuk meningkatkan pengembangan usaha," kata dia.

Ketua Koperasi Bina Tani Desa Sawarna, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Ujang Maftuh, mengaku membentuk koperasi dengan usaha hasil pengelolaan pertanian pisang dijadikan produksi sale pisang. Saat ini, anggotanya mencapai ratusan orang, sedangkan koperasi yang dibentuknya sudah menyalurkan bantuan penguatan modal untuk meningkatkan usahanya.

"Semua anggotanya itu adalah petani dan bisa memasok produksi sale pisang ke Tangerang, Cianjur, Sukabumi, Bandung, dan Jakarta," ujar dia. Ant